ilustrasi sunset (pixabay.com/boonkong19)
Saat terbenam, matahari berada di dekat cakrawala sehingga cahayanya melewati atmosfer yang lebih tebal dibandingkan saat berada di ketinggian yang lebih tinggi. Ketika sinar matahari menempuh jalur yang lebih panjang ini, matahari bertemu dengan lebih banyak molekul dan partikel udara. Jarak yang semakin jauh menyebabkan lebih banyak panjang gelombang yang lebih pendek (cahaya biru dan ungu) tersebar keluar dari garis pandang kita. Akibatnya, yang tersisa adalah panjang gelombang yang lebih panjang, seperti merah dan jingga.
Intensitas rona merah selama matahari terbenam ini dapat bervariasi secara signifikan dari hari ke hari. Langit yang sangat merah menunjukkan bahwa terdapat konsentrasi partikel yang tinggi di atmosfer yang secara efektif menyebarkan cahaya biru. Pada hari-hari dengan gangguan atmosfer yang lebih sedikit, warna langit saat matahari terbenam mungkin tampak lebih lembut dan kurang terang. Selain itu, kondisi cuaca menjelang matahari terbenam dapat memengaruhi warnanya; misalnya, hujan dapat membersihkan partikel dari atmosfer, sehingga menghasilkan matahari terbenam yang lebih jernih tetapi kurang berwarna.