ilustrasi salah satu lukisan Van Gogh (commons.wikimedia/Vincent Van Gogh)
Pergulatan mental Van Gogh membuatnya benar-benar depresi sepanjang hidupnya. Salah satu tragedi yang paling mengenaskan adalah saat Van Gogh memotong telinganya sendiri, peristiwa itu terjadi pada Desember 1888 saat ia masih tinggal di Arles, serangan jiwa akut membuatnya kehilangan kesadaran dan memotong telinga kirinya sendiri. Atas peristiwa itu kejiwaan Van Gogh semakin tidak terkendali yang sporadis dan melumpuhkan, termasuk kebingungan dan ketidakmampuan berbicara selama berhari-hari atau berminggu-minggu.
Van Gogh mengalami berbagai gangguan depresi, bipolar, epilepsi, kecemasan, ia bahkan sempat mengalami keracunan karena makan cat minyak. Yang paling parahnya, pada pada 27 Juli 1890, Van Gogh menembak dirinya sendiri dan meninggal dua hari kemudian akibat luka tersebut.
Perlu diketahui bahwa lukisan Starry Night yang sangat populer itu dibuat saat Van Gogh dirawat di rumah sakit jiwa. Lukisan ini menggambarkan pemandangan malam dari jendela kamar rumah sakitnya, dengan langit yang berputar penuh bintang dan bulan yang bercahaya, serta sebuah desa kecil yang diidealkan oleh Van Gogh.
Demikian informasi seputar kisah perjalanan hidup Van Gogh hingga kematiannya yang mengenaskan. Meskipun telah tiada, nama Vincent Van Gogh akan tetap dikenal sebagai pelukis ternama dengan warisan lukisan yang akan terus terpampang. Goresan kuas Van Gogh tidak hanya meninggalkan jejak estetika, tetapi juga menggambarkan kekuatan seni sebagai ungkapan jiwa manusia yang paling dalam.