11 Kata Kondisi Perasaan Manusia dalam Bahasa Jawa, Tahu Nglokro?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Adjectiva atau kata keadaan merupakan kata yang menerangkan sebuah situasi, kondisi, sifat dari obyek atau pun subyek tertentu. Dalam bahasa Jawa, kata keadaan disebut juga dengan tembung kahanan. Ada beberapa macam kata keadaan, seperti adjectiva untuk menyatakan ukuran, jarak, warna, sifat, dan lainnya. Kata keadaan yang menjelaskan ukuran misalnya berat, tebal.
Kata keadaan jarak mengacu pada tempat misalnya jauh dekat. Sedangkan kata keadaan untuk menerangkan sifat misalnya baik, pintar. Dalam artikel ini akan dijelaskan mengenai kata sifat yang menerangkan suasana hati atau perasaan pada manusia, misalnya cinta, sedih, marah, dan lainnya. Dalam kehidupan sehari-hari sering kali kita rasakan suasana hati dan perasaan tersebut, berikut ini penjelasannya lebih lanjut.
1. Ungkapan perasaan khawatir ataupun cemas dalam bahasa Jawa merupakan ‘sumelang’
2. Sudah tidak asing lagi dengan kata 'tresno' dalam bahasa Jawa berarti rasa cinta ataupun sayang
3. Perasaan benci merupakan rasa tidak suka kepada seseorang dalam bahasa Jawa disebut dengan ‘sengit’
4. ‘Mangkel’ dalam bahasa Jawa merupakan istilah untuk menyebutkan rasa dongkol atau kemarahan
Baca Juga: Resep Tumis Benteot Pedas Khas Jawa Tengah, Hampir Mirip Kecombrang
5. ‘Nderek belo sungkowo’ berarti turut berduka cita. Perasaan yang menunjukan sedih yang mendalam dan duka cita dalam bahasa Jawa adalah ‘sungkawa’
Editor’s picks
6. Kemudian untuk menyebutkan ungkapan tidak mau atau pun enggan dalam bahasa Jawa disebut ‘wegah atau emoh’
7. Kalau untuk menyebutkan rasa susah dan menyedihkan dalam bahasa Jawa adalah ‘ngenes’
9. Lalu, 'aras-arasen' dalam bahasa Jawa lebih mengacu pada keadaan dimana seseorang merasa sedang malas untuk melakukan sesuatu
Baca Juga: 8 Kerupuk khas Jawa Tengah, Cocok jadi Cemilan dan Teman Makan Nasi
10. Untuk mengungkapkan perasaan puas dalam bahasa Jawa adalah ‘marem’
11. ‘Ojo nglokro' artinya jangan putus asa. Dalam bahasa Jawa perasaan putus asa ataupun frustasi merupakan ‘nglokro’
Itulah penjelasan mengenai kata keadaan perasaan dalam bahasa Jawa. Dari perasaan susah, bahagia, putus asa, marah, dan seterusnya. Sebelas kata keadaan rasa hati tersebut sering kali dialami oleh tiap orang dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: 5 Weton Jawa yang Introvert, Mudah Lelah saat Ada di Keramaian
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.