7 Buku Sastra Brontë Bersaudara yang Tidak Boleh Terlewatkan

Siap-siap dihipnotis oleh karya mereka!

Brontë bersaudara, yaitu Charlotte, Emily, dan Anne Brontë, merupakan penulis-penulis terkenal dalam sastra Inggris abad ke-19. Mereka telah menciptakan beberapa karya sastra yang sangat berpengaruh. 

Karya mereka menghadirkan kisah-kisah mendalam dan penuh emosi yang memperlihatkan pemahaman yang dalam terhadap psikologi manusia, karakter-karakter yang kuat, serta penggambaran dunia abad ke-19 yang keras dan penuh konflik sosial.

Karya-karya mereka menjadi karya klasik sastra Inggris yang dihargai karena kemampuan mereka menggali kompleksitas hubungan manusia, ketegangan moral, dan penderitaan. Selain itu, gaya penulisan Brontë bersaudara yang mendalam, deskriptif, dan puitis juga memberikan pengalaman membaca yang unik dan memikat bagi para pembaca, menjadikannya karya sastra yang tetap relevan hingga saat ini. Berikut adalah buku karya Brontë bersaudara yang wajib dibaca.

1. Jane Eyre karya Charlotte Brontë

7 Buku Sastra Brontë Bersaudara  yang Tidak Boleh TerlewatkanJane Eyre karya Charlotte Brontë (bookvilleworld.com)

“I care for myself. The more solitary, the more friendless, the more unsustained I am, the more I will respect myself.” ― Charlotte Brontë, Jane Eyre

Jane Eyre menghadirkan kisah hidup seorang gadis yatim piatu dengan semangat juang yang tak terkalahkan, yang bertransisi menjadi wanita yang berprinsip dan berintegritas tinggi. Jane Eyre, dengan segala keterbatasan dan tantangan yang dihadapinya, menunjukkan bahwa keberanian untuk berbicara melawan ketidakadilan dan keteguhan untuk tetap berdiri teguh pada keyakinan pribadi adalah modal utama dalam mencari kebahagiaan dan pengakuan hak asasi manusia. Meski menghadapi diskriminasi dan penganiayaan, Jane tetap mempertahankan harga dirinya, membuktikan bahwa dalam mencari cinta dan persamaan, seseorang tidak perlu mengorbankan prinsip dan harga diri.

Buku ini mengajakmu untuk merenungkan pentingnya empati, persamaan, dan pengakuan terhadap kebebasan sebagai nilai-nilai fundamental dalam hidup, sekaligus menunjukkan bahwa kebahagiaan sejati dapat dicapai ketika kita tak gentar menentang ketidakadilan dan berjuang untuk kebenaran.

2. Wuthering Heights karya Emily Brontë

7 Buku Sastra Brontë Bersaudara  yang Tidak Boleh TerlewatkanWuthering Heights karya Emily Brontë (gramedia.com)

“I have not broken your heart - you have broken it; and in breaking it, you have broken mine.” ― Emily Brontë, Wuthering Heights

Novel ini mengangkat kisah tragis namun memesona antara Catherine Earnshaw dan Heathcliff, yang merupakan perwujudan dari cinta yang menggebu-gebu dan dendam yang menghancurkan. Ditempatkan dalam latar yang suram dan ganas di dataran Yorkshire, novel ini menggali dalam ke dalam jiwa manusia, mengeksplorasi tema-tema seperti obsesi, kecemburuan, dan pengkhianatan.

Heathcliff, seorang anak yatim piatu yang diterima oleh keluarga Earnshaw, mengembangkan cinta yang mendalam dan kompleks terhadap Catherine, namun ketidaksetaraan sosial dan ambisi mendorong mereka berdua ke jalur yang menyakitkan dan menghancurkan. Meski penuh dengan emosi yang gelap dan karakter-karakter yang rumit, Wuthering Heights memberikan pesan penting tentang bahaya membiarkan obsesi dan dendam mengambil alih, serta mencerminkan tentang bagaimana ketidakadilan sosial dan prasangka dapat merusak jiwa manusia dan merobek hubungan yang paling dalam.

3. Agnes Grey karya Anne Brontë

7 Buku Sastra Brontë Bersaudara  yang Tidak Boleh TerlewatkanAgnes Grey karya Anne Brontë (goodreads.com)

“It is foolish to wish for beauty. Sensible people never either desire it for themselves or care about it in others. If the mind be but well cultivated, and the heart well disposed, no one ever cares for the exterior.” ― Anne Brontë, Agnes Grey

Novel ini mengisahkan perjalanan hidup seorang guru privat muda yang mencoba mencari tempatnya di dunia yang sering kali tak peduli dan keras. Agnes, protagonis, merupakan perwujudan dari kebaikan, kesabaran, dan integritas moral yang terus-menerus diuji oleh orang-orang yang dia layani. Sebagai seorang guru privat, ia berhadapan dengan berbagai karakter anak-anak dan orang dewasa yang berasal dari kelas atas, yang seringkali menyombongkan kekayaan dan status sosial mereka, sementara meremehkan nilai-nilai moral dan etika.

Novel ini secara terbuka mengkritik norma-norma sosial dan etika kelas atas di masa itu, serta menyoroti pentingnya mempertahankan integritas pribadi di tengah tekanan eksternal. Agnes Grey berpesan bahwa kejujuran, keberanian, dan prinsip moral merupakan harta yang tak ternilai, dan bahwa martabat pribadi tidak bisa dibeli atau dikompromikan demi kemewahan atau pengakuan sosial.

Baca Juga: 9 Ide Ruangan Bertema Scandinavian, Ruang Baca hingga Dapur!

4. Shirley karya Charlotte Brontë

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

7 Buku Sastra Brontë Bersaudara  yang Tidak Boleh TerlewatkanShirley karya Charlotte Brontë (goodreads.com)

“Love is real--the most real, the most lasting, the sweetest and yet the bitterest thing we know.” ― Charlotte Brontë, Shirley

Karya ini memotret Inggris pada masa Perang Napoleon dan kemelut industrialisasi dengan mendalam. Pusat kisah ini adalah dua wanita berkepribadian kuat, Caroline Helstone dan Shirley Keeldar, yang masing-masing berjuang dengan tantangan dan konvensi sosial zamannya. Caroline, yang lembut dan reflektif, mencari arti kebebasan dan cinta di tengah konstrain sosial bagi perempuan, sementara Shirley, seorang aristokrat muda dan penuh semangat, mengatasi ekspektasi gender dengan memimpin bisnis dan memainkan peran penting dalam komunitasnya.

Melalui kisah persahabatan, cinta, dan ambisi ini, Brontë menyajikan sebuah narasi yang kritis terhadap ketidaksetaraan gender dan eksploitasi kelas pekerja, sekaligus merayakan semangat dan determinasi perempuan. Novel ini, dengan halus, mengeksplorasi tema-tema emansipasi perempuan, solidaritas, dan transformasi sosial, menawarkan refleksi mengenai pentingnya memperjuangkan hak-hak dan integritas, meski dalam menghadapi tekanan dan harapan masyarakat.

5. The Tenant of Wildfell Hall karya Anne Brontë

7 Buku Sastra Brontë Bersaudara  yang Tidak Boleh TerlewatkanThe Tenant of Wildfell Hall karya Anne Brontë (goodreads.com)

“Smiles and tears are so alike with me, they are neither of them confined to any particular feelings: I often cry when I am happy, and smile when I am sad.” ― Anne Brontë, The Tenant of Wildfell Hall

Buku ini membawamu menelusuri hidup Helen Graham, seorang wanita yang berani melawan norma-norma sosial abad ke-19 dengan meninggalkan suami yang kasar dan merusak untuk melindungi anaknya. Melalui jurnal Helen, kita dihantarkan melalui perjalanan penuh penderitaan dan pemberontakan melawan tuntutan masyarakat yang opresif dan patriarki.

Buku ini terkenal dengan pendekatannya yang tegas dan kritis terhadap peran dan ekspektasi terhadap perempuan di zamannya, serta memberikan sorotan terhadap dampak merusak dari alkoholisme dan moralitas yang longgar. Pesan yang disampaikan oleh Brontë melalui kisah Helen adalah perjuangan membebaskan diri dari kekerasan dan penindasan, serta pengorbanan dan ketabahan yang diperlukan untuk melindungi orang yang kita cintai. Selanjutnya, novel ini juga berbicara tentang pentingnya memberikan penghargaan terhadap integritas pribadi dan keberanian, dan merupakan pleidoi awal untuk hak-hak perempuan dan pengakuan terhadap isu-isu dalam rumah tangga yang sering diabaikan.

6. Villette karya Charlotte Brontë

7 Buku Sastra Brontë Bersaudara  yang Tidak Boleh TerlewatkanVillette karya Charlotte Brontë (goodreads.com)

“His mind was indeed my library, and whenever it was opened to me, I entered bliss.” ― Charlotte Brontë, Villette

Novel ini mengisahkan tentang Lucy Snowe, seorang wanita Inggris yang, setelah menghadapi serangkaian tragedi pribadi, memutuskan untuk memulai kembali hidupnya di kota Villette, Belgia, sebagai guru di sekolah gadis. Dalam perjalanan Lucy mencari pemahaman diri dan tujuan dalam hidup di tanah asing, dia berhadapan dengan rasa cinta yang tak terbalas, kesepian, dan pengalaman-pengalaman supernatural yang misterius. Meskipun tema kesepian dan kehilangan sering muncul dalam novel, Lucy menunjukkan kekuatan yang luar biasa dalam melawan keputusasaan dengan tekad dan semangat yang tak tergoyahkan.

Villette tidak hanya merupakan eksplorasi dalam keberanian dan ketahanan karakter, namun juga dalam pengorbanan dan keputusan yang dibuat demi menjalani kehidupan dengan penuh arti. Novel ini memperlihatkan bahwa, meskipun dihadapkan pada rasa sakit dan kesulitan, kemampuan untuk terus berjuang dan mencari tujuan adalah esensi dari ketabahan manusia.

7. The Professor karya Charlotte Brontë

7 Buku Sastra Brontë Bersaudara  yang Tidak Boleh TerlewatkanThe Professor karya Charlotte Brontë (goodreads.com)

“That to begin with; let respect be the foundation, affection the first floor, love the superstructure.” ― Charlotte Brontë, The Professor

Novel ini mengisahkan perjalanan William Crimsworth, seorang pria Inggris yang mencari keberuntungan dan pemenuhan diri di Belgia setelah menolak untuk mengikuti norma-norma kelas menengah Inggris. Dalam petualangannya di negeri orang, William menjadi guru bahasa Inggris di sekolah laki-laki dan kemudian jatuh cinta pada seorang guru perempuan di sekolah yang berdekatan.

Novel ini menyoroti berbagai tema, seperti identitas budaya, konflik gender, dan eksplorasi akan pengembangan diri serta pertarungan antara hasrat dan kewajiban moral. Di tengah tantangan dan dilema moralnya, William menunjukkan kepada kita bagaimana perjuangan untuk keautentikan dan pencarian akan kebahagiaan dapat membawa kita melalui jalan yang tak terduga dan memberikan pelajaran berharga. The Professor menawarkan pesan bahwa integritas pribadi, keberanian untuk mengikuti hati, dan rasa hormat terhadap budaya orang lain adalah kunci untuk mencapai kepuasan dan keberhasilan dalam hidup dan hubungan. 

Semua buku dalam daftar ini menggali berbagai isu sosial, psikologis, dan emosional yang relevan dan tetap relevan hingga hari ini. Selamat membaca!

Baca Juga: 5 Rekomendasi Novel Distopia Wajib Kamu Baca, Jadi Tahu Masa Depan

Nhaz Montana Photo Community Writer Nhaz Montana

mending nulis konten daripada dijadiin konten.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya