Penyuluh KUA Dampingi Pasien Puskesmas Lewat Bimbingan Rohani

- Penyuluh agama membimbing pasien dengan doa, motivasi, dan praktik tayamum untuk dukungan spiritual dalam penanganan medis.
- Enam penyuluh agama dari KUA Jatilawang terlibat dalam kegiatan bimbingan rohani, memberikan dukungan moral dan nasihat agama kepada pasien.
- Kepala Puskesmas Jatilawang mendukung kolaborasi ini sebagai pendekatan holistik memadukan medis dan spiritual dalam pelayanan kesehatan.
Banyumas, IDN Times - Upaya menghadirkan sentuhan spiritual dalam proses penyembuhan pasien dilakukan Penyuluh Agama Islam Kecamatan Jatilawang. Bersama Kepala Puskesmas Jatilawang, dr. H. Tulus Budi Purwanto, mereka menggelar program Bimbingan Rohani (Bimroh) bagi pasien rawat inap, Selasa (8/7/2025).
Program ini merupakan bentuk sinergi antara Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Jatilawang dan Puskesmas Jatilawang dalam memberikan layanan menyeluruh, baik secara medis maupun spiritual, kepada masyarakat.
“Kami ingin membantu pasien tidak hanya dari sisi fisik, tetapi juga mental dan spiritual. Semangat, sabar, dan ikhlas adalah bagian dari terapi,” kata Muhammad Taubah, salah satu penyuluh agama yang terlibat dalam kegiatan tersebut.
1. Doa, motivasi, hingga praktik tayamum

Dalam kegiatan ini, para penyuluh membimbing pasien melalui berbagai pendekatan spiritual. Diantaranya mendoakan pasien agar lekas sembuh. Selain itu memberikan motivasi dan dukungan moral kepada pasien serta keluarga yang sedang mendampingi.
Mengajarkan tata cara tayamum bagi pasien yang tidak dapat berwudhu, melatih cara shalat sambil duduk atau berbaring, sesuai kondisi fisik pasien.
Program ini menyasar pasien rawat inap yang memerlukan dukungan spiritual sebagai pelengkap dari penanganan medis yang sedang dijalani.
2. Dilibatkan 6 penyuluh agama

Kegiatan bimbingan rohani tersebut dilaksanakan oleh enam penyuluh agama dari KUA Jatilawang, yaitu Muhammad Taubah, Muh. Asyhadi, Rais Rudiansyah, Dedy Purwanto A, Abdul Khanan, Dwi Astuti.
Mereka menyambangi satu per satu ruang pasien, menyapa dengan santun, mendengarkan keluh kesah, serta memberikan nasihat agama dan penguatan rohani.
"Program ini mendoakan, memberi motivasi, mengajari tayamum, mengajari sholat dengan duduk dan berbaring dikala mereka terbaring sakit,"kata Taubah.
3. Bentuk kolaborasi humanis

Kepala Puskesmas Jatilawang, dr. Tulus Budi Purwanto menyambut baik kolaborasi ini. Menurutnya, pasien yang kuat secara spiritual cenderung lebih optimistis dan bersemangat dalam menjalani proses penyembuhan.
“Kolaborasi dengan penyuluh agama ini memberi warna baru dalam pelayanan kesehatan, ini adalah bentuk pendekatan holistik memadukan medis dan spiritual,” ujar dr. Tulus.
Ke depan, kegiatan ini direncanakan akan menjadi program rutin dan disesuaikan jadwal PPAI Jatilawang, harapannya, seluruh pasien yang dirawat di Puskesmas Jatilawang bisa merasakan manfaat dari bimbingan rohani, terutama yang tengah menghadapi kondisi berat secara fisik maupun mental.