Banyumas, IDN Times - Polemik seputar tayangan televisi nasional yang menampilkan kehidupan pesantren kembali menuai reaksi dari kalangan akademisi. Tayangan itu dianggap menyesatkan karena menggambarkan santri sebagai sosok yang tunduk secara sosial di hadapan kiai.
Guru Besar Fakultas Ushuluddin, Adab, dan Humaniora UIN Saizu Purwokerto, Prof. Dr. Kholid Mawardi, menilai narasi tersebut keliru besar. Menurutnya, apa yang terlihat sebagai bentuk "ketundukan" justru merupakan manifestasi adab dan penghormatan terhadap ilmu.
"Pesantren bukan ruang hirarki sosial antara yang kaya dan miskin, melainkan ruang spiritual antara yang mengajar dan yang belajar,"ujar Prof Kholid yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Aswaja An-Nahdliyah Panembahan Banteran, Sumbang, Banyumas kepada IDN Times, Sabtu (18/10/2025).