Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Rektor UIN Walisongo Semarang Prof Nizar Ali. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Magelang, IDN Times - Setelah dilantik menjadi Rektor UIN Walisongo Semarang awal Maret 2024, Prof Nezar Ali mengatakan terdapat sejumlah program yang diprioritaskan untuk mengejar target hingga 2029 mendatang. 

Menurut mantan Sekjen Kemenag tersebut, UIN Walisongo memiliki kemampuan untuk bersaing ke level internasional jika semua komponen kampus berbenah termasuk meningkatkan kualitas para dosen dan metode pembelajaran. 

"Pasca 2029 kita harus berpikir go international bagi UIN Walisongo. Tolak ukurnya kapasitas dosen asing yang mengajar di tempat kita, mahasiswa asing yang belajar di tempat kita," tutur Nizar saat menggelar forum penguatan jejaring media di Hotel Atria Magelang, Rabu (29/5/2024).

1. PTKIN ditarget berdaya unggul di regional dan global

Kampus 3 UIN Walisongo Semarang. (IDN Times/Dok Has UIN Walisongo Semarang)

Dengan menembus level internasional, katanya maka UIN Walisongo bisa merealisasikan rancangan roadmap yang telah disusun Kemenag mulai tahun 2025-2029. 

Dalam roadmap tersebut setiap kampus Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di Indonesia diberi target secara khusus oleh Kemenag supaya meningkatkan daya siangnya di tanah regional sampai level global. 

"Dari roadmap Kemenag mulai tahun 2025-2029, masing-masing PTKIN ditarget berdaya saing regional maupun internasional. Artinya kita musti memulai bergerak maju untuk menuju level dunia. Tidak perlu muluk-muluk bahwa yang kita pacu harus setara dengan kampus Islam lainnya yang berada di negara tetangga. Tantangan yang musti dicapai yaitu bagaimana caranya kita mendapat tempat tersendiri di ASEAN," tegasnya. 

2. Prof Nizar akan rangkul media massa sebagai mitra strategis

Sejumlah perwakilan media massa hadir dalam FGD bersama UIN Walisongo Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Lebih lanjut lagi, untuk mencapai level dunia dibutuhkan peran aktif dari media massa yang menjadi mitra strategis kampusnya. Pihaknya mendorong kalangan media massa terutama media online, media cetak dan televisi untuk berperan aktif dalam mempublikasikan seluruh capaian prestasi yang telah dilakukan kampusnya. 

Diakuinya bahwa media massa memiliki peran besar dalam mendongkrak citra kampus negeri berbasis agama Islam melalui sarana publikasi yang masif. 

"Salah satu yang bisa tembus secara sporadis adalah dari media. Bagaimana media bisa memberitakan kinerja kinerja terbaik dari kami dengan capaian prestasinya," tutur Nizar. 

3. Tahun ini jadi momen rekognisi

Mahasiswa UIN Walisongo Semarang belajar praktek. (IDN Times/Dok Humas UIN Walisongo Semarang)

Sebagai persiapan, Kemenag juga telah menetapkan periode 2020-2024 sebagai momentum melakukan rekognisi bagi pengelola rerguruan tinggi berbasis Islam. Upaya ini diharapkan mampu mengubah mindset para rektor guna bersaing dengan perguruan negeri pada umumnya. 

"Yaitu menggunakan akreditasi yang punya sembilan standar acuan. Mulai jurnal mahasiswa yang terakreditasi dan sebagainya. UIN Walisongo sendiri sejak 2019 memperoleh akreditasi institusi A. Dan nantinya konversinya A diganti unggul. Ada greatnya sendiri. Jadi ini targetnya," ujar Nizar. 

4. UIN Walisongo berambisi saingi Undip

Google image

Pihaknya pun mematok target bahwa UIN Walisongo ke depan harus sanggup bersaing dengan Undip maupun Unnes dalam berbagai level pendidikan. 

"Nanti ke depan kita paling tidak haru bisa menyamai Undip dan di atasnya Unnes. Kita harus punya mimpi itu, harus didasarkan realitas. Salah satu acuannya kalah prestasi mahasiswa kita perlu mencapai level international," tandasnya. 

Editorial Team