Pihaknya menekankan saat ini sedang mengejar target pertumbuhan jumlah periset yang ada di Indonesia. Pihaknya juga berupaya menumbuhkan ekosistem riset yang lebih besar lagi. Salah satunya dengan meningkatkan jumlah artikel di jurnal internasional, khususnya jurnal Q1.
"Kita lagi bekerja sama dengan Newton Fund secara intensif selama lima tahun terakhir. Kita melakukan join research dan hasilnya tahun 2018, kita berada satu peringkat di atas Malaysia dan Singapura. Tapi komposisinya perlu diubah. Sebab, di Indonesia presentasenya 40 persen artikel, 60 persen prosiding, sedangkan Malaysia kebalikannya 70 persen artikel, 30 persen prosiding. Jadi kita harus meningkatkan kualitas publikasinya," bebernya.
Menjelang akhir tahun ini, katanya, Dirjen Riset berkolaborasi dengan Undip untuk mendongkrak kualitas publikasi artikel d jurnal internasional.
Sedangkan, Rektor Undip Prof Yos Johan Utama menyampaikan jumlah publikasi yang dikeluarkan oleh Undip pada 2014 silam sekitar 100 publikasi. "Dan sekarang bertambah jadi 1700 publikasi. Kita terus meningkatkan kualitasnya karena kita punya anggaran penelitian," jelasnya.