ilustrasi peradaban mesir kuno (pexels.com/AXP Photography)
Dilansir Byrdie, kuteks telah hadir sejak ribuan tahun sebelum masehi. Pada tahun 3.200 SM, pria di Babylonia menggunakan pewarna kuku berbahan kohl berdasarkan ketentuan warnanya. Warna hitam bagi kalangan dengan status kelas tinggi, sedangkan warna hijau menandakan kelas bawah. Para prajurit pun mewarnai kuku mereka saat akan berperang.
Penggunaan serupa juga ditemukan di dinasti China 3.000 SM. Kala itu, pewarna merah dan hitam digunakan oleh kalangan bangsawan. Pewarna tersebut berbahan dasar lilin lebah, getah arab, putih telur, serta gelatin. Selanjutnya pada tahun 600 SM, warna emas dan silver mulai kerap digunakan.
Jejak penggunaan henna sebagai kuteks juga ditemukan di peradaban India dan Mesir Kuno. Ratu Cleopatra kala itu dikatakan menggunakan henna merah pada kukunya. Meski berbeda wilayah, terdapat kesamaan pada aturan warna kuku. Warna yang mencolok untuk kelas atas dan warna yang lebih netral untuk kelas bawah. Tak sembarangan, bagi siapa yang berani melanggar harus bersiap menerima hukuman mati.