Semarang, IDN Times - Sebanyak 1.645 calon wisudawan Universitas Semarang (USM) diminta meningkatkan keterampilan komunikasinya selepas lulus kuliah. Salah satunya memperbanyak menjalin relasi dengan para alumni yang telah berkerja secara mapan di berbagai perusahaan.
Hal tersebut ditegaskan oleh Wakil Rektor III, Supoyo saat memberikan pembekalan karakter yang digelar USM Career Alumni Center (UCAC) bertemakan 'Maximize Your Potensial' di Auditorium Gedung Ir Widjatmoko USM, Kamis (19/9).
Menurut Supoyo, setiap calon wisudawan harus mampu membekali keterampilan yang mumpuni agar bisa bersaing ketat dengan para pekerja lainnya di era Revolusi Industri 4.0.
"Yang utama ketika terjun dalam dunia kerja adalah jalinlah komunikasi yang bagus. Selain itu tanamkan juga rasa percaya diri dan kejujuran," ujar Supoyo, dalam keterangan resmi yang didapat IDN Times, Sabtu (21/9).
Menurutnya, bila tiga bekal tersebut sudah dimiliki seseorang, maka ketika bekerja dimana dan dengan siapapun, semua akan berjalan dengan maksimal.
Sedangkan, seorang praktisi komunikasi, Dewi Anggreini menekankan kepada setiap calon wisudawan untuk menguasai metode rekruitmen di perusahaan sekaligus menonjolkan profesional personality dan kehandalan profesi yang akan dilamar.
“Warnai diri anda dengan warna yang berbeda, semua lulusan S1 itu warnanya sama, jadi untuk bersaing dalam dunia kerja perlu kelebihan-kelebihan lainnya yang dimiliki sehingga dapat menjadi nilai plus tersendiri bagi para pelamar kerja," ungkapnya.
Tak cuma itu saja, menurutnya mengoptimalkan kemampuan diri sendiri menjadi hal penting agar dapat bersaing di era revolusi industri 4.0.
Selain itu, ia juga menyarankan kepada calon wisudawan untuk memperluas pengetahuannya serta mengedepankan perilaku yang positif dan menarik sebagai daya pikat ketika melamar kerja ke setiap perusahaan.
"Upgrade kompetensi, kembangkan minsdset dan tentunya budaya attitude jangan sampai dihilangkan," paparnya.
Khoirudin, Ketua Tracer Study USM mengaku bahwa memperbanyak jalinan komunikasi dengan berbagai pihak menjadi solusi ketika di saat tertentu kepepet tidak mendapatkan pekerjaan.
Selain meningkatkan daya saing untuk memenangkan persaingan dunia kerja di era 4.0, katanya, para calon wisudawan juga harus memperkuat komunikasi dengan para alumni kampus USM.
“Fungsi paling utama adalah outcome, prinsipnya kita mencari tahu keberadaan alumni kita apakah sudah bekerja atau belum, kalau sudah bekerja dimana, dia sedang melanjutkan pendidikannya atau tidak, kalau lanjut dimana, dan berapa besar gaji yang mereka peroleh," katanya.
“Tentunya melalui pembekalan ini calon wisudawan kita mempunyai bekal dan terarah ketika sudah menjadi alumni sehingga mampu memberikan kontribusi dan membawa nama baik untuk USM," tukasnya.