Fenomena embun es telah terjadi sejak dua bulan lalu, tepatnya sejak Mei 2019. Pada bulan tersebut sudah terjadi sebanyak tiga kali. Di bulan ini, sampai 23 Juni 2019, sudah terjadi sembilan kali. Padahal tahun lalu, kejadian tersebut muncul pada bulan Juli-Agustus 2018.
Terkait majunya waktu kemunculan embun es, Tuban menyatakan bahwa kejadian tersebut akibat variabilitas iklim dari tahun ke tahun yang berbeda.
"Tahun ini Mei, tahun depan Juni, tahun sebelumnya Juli. Kalau perubahan iklim ya ada pengaruhnya tapi ini lebih ke variabilitas iklim. Nah, majunya (suhu dingin dan embun upas) di bulan Mei itu karena di wilayah Dieng sudah kering dan memasuki musim kemarau. Sudah tidak ada hujan, tidak ada awan, dan bersih. Sehingga radiasi panas bumi bumi mudah terbuang dan dingin," paparnya.