Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

SLB Negeri Jawa Tengah Resmi Berdiri di Banyumas

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi saat penandatanganan prasasti dimulainya SLB Negeri Jawa Tengah di Banyumas, Sabtu (2/5/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Banyumas, IDN Times — Di tengah semarak puncak peringatan Hari Pendidikan Nasional tingkat Provinsi Jawa Tengah yang digelar di Kabupaten Banyumas, satu momentum penting mengalir lebih dalam dari sekadar seremonial peresmian Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Jawa Tengah di Banyumas ketika Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi meresmikan SLB Negeri Purwokerto di Alun-Alun Bany dumas, Jumat (2/5/2025).

SLB yang berlokasi di Kelurahan Purwokerto Lor, Kecamatan Purwokerto Timur, telah rampung pembangunannya pada akhir 2024 oleh Dinas PU Provinsi Jawa Tengah. Gubernur Luthfi menegaskan pentingnya pendidikan yang tidak hanya formal, tetapi juga harus memberi manfaat nyata. Ia juga menekankan komitmennya agar semua anak, termasuk yang berkebutuhan khusus, mendapatkan akses pendidikan yang layak.

Bagi anak-anak berkebutuhan khusus di wilayah ini, kehadiran SLB tersebut bukan hanya bangunan fisik, melainkan harapan baru akan masa depan yang lebih setara dan inklusif.SLB Negeri ini menjadi unit sekolah baru hasil kolaborasi antara Pemerintah Kabupaten Banyumas dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. 

“Pendidikan untuk semua bukan hanya slogan. SLB ini adalah bukti nyata bahwa negara hadir untuk semua lapisan masyarakat, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus. Ini bukan hanya fasilitas, tapi juga simbol komitmen kami dalam membangun pendidikan yang inklusif,”ujar kata Gubernur.

1. Banyumas masuk tiga terbaik pendidikan di Jateng

Kepala dinas pendidikan kabupaten Banyumas Joko Wiyono sebut Banyumas masuk 3 besar pendidikan terbaik di Jawa Tengah, Sabtu (2/5/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Sementara menurut Kepala dinas pendidikan Kabupaten Banyumas , Joko wiyono , dipilihnya Banyumas sebagai lokasi puncak peringatan Hardiknas tingkat provinsi bukan tanpa alasan. Kabupaten ini masuk dalam tiga besar daerah dengan capaian prestasi pendidikan terbaik di Jawa Tengah tahun ini.

Ditambahkan, selain kualitas pendidikan formal, Banyumas juga dinilai unggul dalam pengembangan budaya dan sportivitas di dunia pendidikan. Kehadiran SLB Negeri ini akan memperkuat layanan pendidikan luar biasa yang sebelumnya masih terbatas.

"Beberapa orang tua selama ini harus membawa anak-anak mereka ke kota lain untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan sesuai kebutuhan. Kini, mereka tidak perlu lagi menempuh perjalanan jauh hanya untuk mengakses pendidikan yang seharusnya tersedia merata,"ujarnya.

2. Pencak Silat sebagai salah satu simbol semangat pendidikan

Dau pelajar pesilat bersama 1500 lainnya saat peragaan dalam rangka hardiknas di Kabupaten Banyumas, Sabtu (2/5/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

Kemeriahan Hardiknas 2025 di Banyumas tidak hanya diwarnai oleh peresmian SLB, tetapi juga oleh pertunjukan spektakuler 1.800 peserta pencak silat dari berbagai sekolah. Gerakan yang serempak dan penuh semangat ini menjadi simbol kuatnya budaya lokal dan semangat kebersamaan dalam dunia pendidikan.

“Pendidikan tidak hanya soal akademik, tapi juga karakter dan budaya. Pencak silat merepresentasikan semangat sportivitas, kerja keras, dan identitas budaya yang harus terus dijaga,” ungkap Joko.

Pertunjukan ini mengingatkan bahwa pendidikan adalah proses menyeluruh, mencakup akal, rasa, dan raga. SLB yang baru diresmikan pun akan mengadopsi pendekatan serupa: membekali anak-anak tidak hanya dengan ilmu, tetapi juga dengan keterampilan hidup dan karakter.

3. Masa depan yang lebih inklusif

Momentum hardiknas 2025 di Kabupaten Banyumas, beberapa siswa juga mendapat bantuan berupa beasiswa, Sabtu (2/5/2025).(IDN Times/Cokie Sutrisno)

SLB Negeri Jawa Tengah di Banyumas diharapkan dapat menampung puluhan hingga ratusan siswa dalam beberapa tahun ke depan. Kurikulum yang diterapkan akan mengacu pada pendekatan individual sesuai dengan kebutuhan masing-masing anak, termasuk terapi dan pelatihan vokasional untuk membekali mereka menjadi mandiri di masa depan.

Lebih dari itu, kehadiran SLB ini juga diharapkan mampu mengubah cara pandang masyarakat terhadap anak berkebutuhan khusus—bukan sebagai kelompok marjinal, tetapi sebagai bagian utuh dari komunitas pendidikan yang berhak tumbuh, berkembang, dan berprestasi.

Hardiknas 2025 menjadi lebih dari sekadar peringatan tahunan. Di Banyumas, ia menjadi momen kelahiran harapan baru. Bagi anak-anak yang selama ini berjalan di jalur sunyi karena perbedaan mereka, kini rel pendidikan telah terbentang lebih inklusif, mengantar mereka menuju masa depan yang lebih terang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bandot Arywono
C Sutrisno
Bandot Arywono
EditorBandot Arywono
Follow Us