Mainan gasingan juga nyaris punah di Semarang. IDN Times/Instagram Hompimpa.smg
Munir bilang mestinya para orangtua di masa kini lebih memberikan perhatian bagi anaknya agar menyukai mainan jadul ketimbang asyik bermain gadget. Sebab, menurutnya mainan jadul memiliki ragam manfaat untuk menjaga tumbuh kembang anak-anak usia dini.
Munir mengatakan dengan memainkan mainan jadul, paling tidak bisa meningkatkan interaksi anak-anak dengan temannya. Lalu mainan jadul yang menonjolkan gerak fisik juga punya manfaat yang bagus untuk motorik anak-anak.
Selain itu, mainan jadul yang digandrungi anak-anak era 80'an dan 90'an juga bisa meningkatkan kekompakan, keakraban hingga mengajari anak-anak untuk belajar berhitung.
"Dengan anak-anak main dakon, dia kan bisa belajar hitung angka. Karena kecik yang diletakan di cawan dakon jumlahnya beda-beda tergantung yang memainkannya. Lalu banyak juga kayak halma, ular tangga, main kelereng, engklek, gasing, egrang juga melatih ketangkasan. Jadi memang efeknya sangat positif buat tumbuh kembang anak. Banyak positifnya ketimbang anak sekarang yang sukanya mainan handphone. Itu malah dampaknya sangat individualistik, anti sosial dan parahnya banyak yang sudah kecanduan," ujarnya.