Ketiga siswa itu adalah Alfi Fatimatuz Zahro, Indra Faizatun Nisa, dan Novilla Dwi Candra. Selaku guru pembimbing, Nurul Khotimah.
Beras tersebut diberikan nama inovasi "ARASS, Agroforestry Analogue Rice Combined with Seagrass Seeds" atau "Beras Analog Kaya Antioksidan dan Rendah Glukosa, sebagai Inovasi Beras Sehat.
Salah satu siswa Indra Faizatun Nisa mengatakan, inovasi ARASS dilatarbelakangi kondisi geografis Indonesia. Indonesia ini merupakan negara yang memiliki kekayaan alam melimpah, baik wilayah laut maupun wilayah darat.
Di laut ada salah satu tumbuhan yang jarang dimanfaatkan. Tumbuhan ini adalah tumbuhan lamun. Tumbuhan ini mengandung antisioaidan tinggi.
Sedangkan di darat, ada kekayaan tumbuhan agroforestri seperti ubi kayu dan jagung.
"Itu ternyata belum dimanfaatkan secara maksimal. Jadi membuat beras analog dari ketiga bahan itu. Itu juga ramah dengan kesehatan," papar dia saat ditemukan di MAN 1 Kudus pada Selasa (11/2).