Banyumas, IDN Times - Minimnya atensi publik terhadap kampanye pencegahan kekerasan seksual menjadi kegelisahan tersendiri bagi kalangan akademisi, termasuk di lingkungan Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed). Meski Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) telah aktif menyuarakan pesan pesan edukatif melalui media sosial, respons dari warganet dinilai belum sepadan.
Menyikapi hal itu, Prof Mite Setiansah, guru besar Ilmu Komunikasi FISIP Unsoed, memimpin riset lintas disiplin untuk mengevaluasi efektivitas pesan kampanye anti kekerasan seksual dengan pendekatan neuroscience.