Warga Semarang Budidaya Bonsai Tahi Ayam, Satu Pohon Laku Rp3 Juta

Nama bunga lantana mungkin kurang familiar bagi telinga masyarakat Indonesia. Orang-orang justru mengenalnya dengan sebutan tembelekan atau tahi ayam.
Bagi para petani, bunga tembelekan yang punya nama latin Lantana Camara kerap dianggap musuh utama lantaran keberadaannya jadi hama yang menghambat pertumbuhan padi di sawah.
Namun siapa sangka, berkat kejelian sejumlah warga Kampung Nongkosawit, Kecamatan Gunungpati Semarang, bunga tembelekan justru menjadi daya tarik tersendiri.
1. Bunga tembelekan gampang didapat di wilayah bersuhu panas
Wahyu Tri Sasongko dan Wahyu Tri Atmojo merupakan satu dari sekian banyak warga Nongkosawit yang getol membudidayakan bunga tembelekan. Mereka tergerak membudidayakan bunga tembelekan karena gampang didapatkan di sekitar rumahnya.
Ketika awal pandemik COVID-19 sedang melanda Semarang, Wahyu Tri Sasongko terbesit mengambil beberapa tangkai bunga tembelekan untuk ditanam di pekarangan rumahnya.
"Karena kan nyarinya gampang banget. Tembelekan atau warga sini kenalnya bunga tahi ayam bisa didapat di sawah dan tempat-tempat yang cuacanya panas. Jadi pas saya lagi nganggur awal pandemik tahun lalu, saya nyobain menanam bunga tembelekan di dalam pot," ujar Sasongko ketika ditemui IDN Times di rumahnya, RT 01/RW I, Nongkosawit Gunungpati Semarang, Selasa (27/4/2021).