Anak terakhir sering kali dipandang sebagai sosok anak yang paling beruntung. Bagaimana tidak, mereka yang terlahir paling akhir biasanya sudah menikmati kehidupan yang lebih layak, tidak seperti kakak-kakaknya yang lahir pada saat orangtua masih berjuang membangun perekonomian keluarga agar stabil. Tidak hanya itu, seorang adik juga memiliki privilege tersendiri karena sering mendapatkan perlindungan dari orangtua saat “diserang” oleh kakaknya.
Terlepas dari semua keuntungan tersebut, menjadi anak terakhir ternyata juga memiliki perjuangannya sendiri. Tidak jarang mereka harus menghadapi situasi sulit yang bahkan tidak dialami oleh kakak-kakaknya. Jika kamu juga terlahir sebagai anak terakhir, mungkin akan turut merasakan beberapa beban mental yang kerap bikin sedih berikut ini.