3 Beban Mental yang Sering Dirasakan oleh Anak Terakhir, Bikin Sedih

Intinya sih...
- Anak terakhir sering dipandang sebagai anak beruntung karena mendapat kehidupan lebih layak dan perlindungan dari orangtua saat diserang oleh kakaknya.
- Tidak semua anak terakhir mendapatkan keistimewaan untuk dimanjakan, banyak yang harus menerima barang bekas kakaknya dan didorong untuk memiliki pencapaian lebih mengesankan.
- Sering kali hanya anak terakhir yang merawat kedua orangtuanya, membuat mereka merasa kurang adil dibandingkan kakak-kakaknya yang bebas mengejar mimpinya di luar kota.
Anak terakhir sering kali dipandang sebagai sosok anak yang paling beruntung. Bagaimana tidak, mereka yang terlahir paling akhir biasanya sudah menikmati kehidupan yang lebih layak, tidak seperti kakak-kakaknya yang lahir pada saat orangtua masih berjuang membangun perekonomian keluarga agar stabil. Tidak hanya itu, seorang adik juga memiliki privilege tersendiri karena sering mendapatkan perlindungan dari orangtua saat “diserang” oleh kakaknya.
Terlepas dari semua keuntungan tersebut, menjadi anak terakhir ternyata juga memiliki perjuangannya sendiri. Tidak jarang mereka harus menghadapi situasi sulit yang bahkan tidak dialami oleh kakak-kakaknya. Jika kamu juga terlahir sebagai anak terakhir, mungkin akan turut merasakan beberapa beban mental yang kerap bikin sedih berikut ini.