Anak stunting juga dipengaruhi aspek perilaku, terutama pada pola asuh yang kurang baik dalam praktek pemberian makan untuk bayi dan Balita.
Pola asuh dimulai dari edukasi tentang kesehatan reproduksi dan gizi bagi remaja sebagai cikal bakal keluarga, hingga para calon ibu untuk memahami pentingnya pemenuhan kebutuhan gizi saat hamil dan stimulasi bagi janin. Termasuk memeriksakan kandungan empat kali selama kehamilan.
Beberapa contoh di antaranya adalah dengan melakukan inisiasi menyusui dini (IMD) dan pemberian air susu ibu (ASI) sampai usia 6 bulan, dilanjurkan sampai usia 2 tahun dengan makanan pendamping ASI.
Hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah memberikan hak anak mendapatkan kekebalan dari penyakit berbahaya melalui imunisasi yang telah dijamin ketersediaan dan keamanannya oleh pemerintah. Masyarakat bisa memanfaatkannya dengan tanpa biaya, dengan mengunjungi Posyandu atau Puskesmas setempat, secara berkala.