Menjadi orangtua tentu membawa tanggung jawab besar, termasuk dalam hal melindungi dan membimbing anak. Wajar bila ada rasa khawatir terhadap keselamatan dan kesejahteraan anak, apalagi di dunia yang penuh risiko.
Namun, ketika perlindungan itu berubah menjadi sikap overprotective, justru bisa membawa dampak yang tidak sehat terhadap tumbuh kembang anak. Alih-alih membesarkan anak yang tangguh dan percaya diri, sikap terlalu melindungi dapat menciptakan pribadi yang rapuh dan mudah cemas.
Overprotective tidak sama dengan peduli secara bijak. Saat orangtua terlalu sering mengambil alih, membatasi, atau bahkan melarang hal-hal kecil yang sebenarnya bisa menjadi pengalaman belajar, anak akan kehilangan banyak kesempatan penting untuk berkembang.
Sikap ini bisa menghambat proses anak dalam memahami dunia, menyusun solusi, serta beradaptasi dengan lingkungan. Berikut ini lima alasan kuat mengapa sikap overprotective sebaiknya mulai dikurangi demi mendukung pertumbuhan anak secara optimal.