5 Cara Edukasi Ampuh Supaya Anak Laki-Laki Menghormati Perempuan

08 Nov 2019, 16:35 WIB

Pixabay

Semarang, IDN Times - Sikap merendahkan, diskriminatif, hingga pelecehan dan aksi kekerasan baik psikis, seksual, maupun verbal kepada perempuan masih kerap terjadi. Tindakan negatif tersebut merugikan korban, khususnya perempuan

Sebaliknya pelaku aksi kekerasan dapat terjerat pada tindakan kriminal hingga berurusan dengan hukum. Berdasarkan data Kementerian Pembedayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), pelaku aksi kekerasan terhadap perempuan paling banyak dilakukan oleh Laki-Laki.

Oleh karena itu, penting untuk menanamkan nilai-nilai luhur kepada anak laki-laki sejak usia dini. Nah, berikut lima cara bagaimana mengajarkan kepada anak laki-laki agar bisa menghormati perempuan.

1. Berikan pemahaman kepada anak laki-laki

freepik/user6529390

Agar anak laki-laki menghormati perempuan, perlu diberikan pemahaman kepada mereka. Pemahaman harus diberikan dengan jelas, kata-kata yang mudah dipahami, dan dimengerti.

Pemahaman tersebut terkait dengan peran laki-laki dan perempuan. Sebagai contoh dalam pemilihan ketua kelas. Maka jika terdapat kandidat lainnya adalah perempuan, harus dipahamkan untuk tidak merendahkan atau menganggap lemah kepada kandidat perempuan tersebut.

2. Tunjukkan tokoh-tokoh perempuan yang hebat

Menteri Keuangan Sri Mulyani. (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Selain kisah mengenai tokoh laki-laki, perlu diberikan kisah maupun cerita sukses tokoh-tokoh perempuan. Seperti pahlawan perempuan, R.A Kartini atau Cut Nyak Dien. Atau jika yang terbaru adalah sosok Menteri Keuangan, Sri Mulyani.

Bahkan bisa juga dicontohkan sosok seorang ibu, yang perkasa merawat dan membesarkan anak-anak sukses. Dengan begitu, maka akan memiliki pandangan bahwa perempuan memiliki derajat dan kemampuan yang sama dengan laki-laki.

3. Kemampuan emosional anak harus dikembangkan

Sağlık Atölyesi

Emosional menjadi bagian penting dalam pengajaran anak laki-laki untuk bisa menghormati perempuan. Anak laki-laki perlu disadarkan bahwa semua orang ingin diperlakukan adil, dihargai,dan dihormati tanpa memandang jenis kelaminnya.

Selain emosi, juga perlu dikembangkan empati pada anak laki-laki agar mereka bisa menempatkan diri di posisi orang lain.

4. Jangan manjakan mereka

zonamama.com

Sebagian besar orang tua masih menomorsatukan atau memanjakan anak laki-laki dibandingkan anak perempuan. Hal itu dikarenakan masih lekatnya budaya patriarki di Indonesia.

Memang budaya patriarki kerap membebaskan anak laki-laki dari perkejaan domestik seperti mencuci, menyapu rumah, atau tugas tumah tangga lainnya. Padahal pekerjaan domestik tersebut sangat penting dalam membangun kemandirian anak laki-laki atau perempuan.

5. Ayah menjadi contoh

pixabay.com

Sosok ayah menjadi contoh atau model yang baik bagi anak laki-laki. Sebaiknya ayah melibatkan anak untuk melakukan sejumlah pekerjaan rumah, yang kerap dilakukan oleh sang ibu.

Secara tidak langsung anak bisa langsung mempraktikkan tanpa harus membayangkan, mengikuti apa yang dilakukan ayahnya.

Semoga bisa langsung diterapkan ya.