ilustrasi anak belajar membaca (pexels.com/Mikhail Nilov)
Disleksia sering kali punya kaitan genetik. Kalau ada anggota keluarga yang punya riwayat kesulitan membaca atau gangguan belajar, kemungkinan anak mengalami disleksia ringan jadi lebih besar. Sementara anak yang belum bisa membaca karena kurang stimulasi biasanya tidak punya faktor genetik yang kuat.
Mengetahui riwayat keluarga bisa bantu kamu memahami konteks perkembangan anak. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog atau tenaga ahli jika kamu mencurigai adanya disleksia. Semakin cepat dikenali, semakin mudah ditangani.
Membedakan anak yang belum bisa membaca dengan anak yang mengalami disleksia ringan memang butuh kepekaan dan kesabaran. Jangan buru-buru memberi label, tapi juga jangan abaikan sinyal yang muncul. Anak punya cara belajar masing-masing, dan tugas kita adalah menemani mereka menemukan jalannya.