Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi anak demam (freepik.com)
ilustrasi anak demam (freepik.com)

Intinya sih...

  • Demam tinggi mendadak bisa jadi tanda infeksi serius, butuh pemantauan selama 1-2 hari dan konsultasi dokter jika suhu tak kunjung turun.

  • Demam ringan berkepanjangan perlu dipantau, bisa jadi gejala infeksi virus ringan atau kondisi autoimun yang tak terlihat langsung.

  • Demam berdarah dimulai dengan demam tinggi, nyeri otot, sakit kepala, dan perdarahan ringan. Penanganan dini mencegah komplikasi serius seperti syok atau penurunan trombosit drastis.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Demam bukan cuma soal suhu tubuh yang naik, tapi juga bisa jadi sinyal dari berbagai kondisi yang berbeda. Sayangnya, banyak orang masih menganggap semua demam itu sama, padahal penanganannya bisa sangat bergantung pada jenisnya. Kalau kamu bisa mengenali perbedaan tiap jenis demam, kamu bisa ambil langkah yang lebih tepat dan gak asal kasih obat.

Tubuh punya cara sendiri buat kasih tahu kalau ada yang gak beres, dan demam adalah salah satu alarmnya. Tapi alarm ini punya banyak versi, dan masing-masing punya cerita yang berbeda. Yuk, kenali lima jenis demam yang paling sering terjadi dan cara membedakannya biar gak keliru saat menanganinya.

1. Demam tinggi mendadak

ilustrasi anak demam (freepik.com)

Demam jenis ini biasanya muncul tiba-tiba dengan suhu tubuh yang langsung melonjak di atas 38°C. Penyebabnya bisa beragam, mulai dari infeksi virus, bakteri, atau reaksi tubuh terhadap vaksin. Anak atau orang dewasa yang mengalaminya sering terlihat lemas, menggigil, dan butuh istirahat total.

Kalau demam tinggi datang tanpa gejala lain yang jelas, penting untuk memantau selama 1--2 hari. Jika suhu gak turun meski sudah diberi obat penurun panas, segera konsultasi ke dokter. Karena demam mendadak bisa jadi awal dari infeksi serius yang butuh penanganan medis.

2. Demam ringan berkepanjangan

Ilustrasi anak demam diperiksa dokter. (freepik.com)

Demam ringan yang bertahan lebih dari tiga hari bisa bikin bingung karena gejalanya gak terlalu mencolok. Biasanya suhu tubuh berkisar antara 37,5–38°C dan bisa naik turun sepanjang hari. Ini sering terjadi pada infeksi virus ringan atau kondisi autoimun yang gak langsung terlihat.

Meski gak terlalu mengganggu aktivitas, demam jenis ini tetap perlu dipantau. Kalau disertai batuk, pilek, atau nyeri tubuh, bisa jadi tubuh sedang melawan infeksi yang belum selesai. Jangan anggap enteng hanya karena suhunya gak terlalu tinggi.

3. Demam berdarah

ilustrasi anak demam (freepik.com/prostooleh)

Demam berdarah biasanya dimulai dengan demam tinggi yang disertai nyeri otot, sakit kepala, dan kadang muncul ruam di kulit. Gejalanya bisa mirip flu, tapi bedanya demam berdarah sering bikin tubuh terasa sangat sakit dan lemas. Tanda khas lainnya adalah perdarahan ringan seperti mimisan atau gusi berdarah.

Kalau kamu tinggal di daerah rawan nyamuk dan mengalami demam seperti ini, jangan tunda buat cek darah. Penanganan dini bisa mencegah komplikasi serius seperti syok atau penurunan trombosit drastis. Dengue bukan demam biasa, jadi jangan tunggu sampai parah.

4. Demam tifoid (tipes)

ilustrasi anak demam (freepik.com)

Demam tifoid biasanya berkembang perlahan, dimulai dari suhu tubuh yang naik sedikit demi sedikit selama beberapa hari. Gejalanya bisa termasuk sakit perut, diare atau sembelit, dan tubuh terasa sangat lelah. Kadang juga disertai lidah yang tampak kotor dan nafsu makan menurun drastis.

Tipes sering disalahartikan sebagai flu biasa karena gejalanya gak langsung spesifik. Tapi kalau demam berlangsung lebih dari lima hari dan disertai gangguan pencernaan, segera lakukan pemeriksaan laboratorium. Penanganan tipes butuh antibiotik dan istirahat total, jadi gak bisa ditangani asal minum obat warung.

5. Demam karena infeksi saluran pernapasan

ilustrasi anak demam (freepik.com)

Demam ini biasanya datang bareng gejala batuk, pilek, sakit tenggorokan, atau sesak napas. Bisa disebabkan oleh virus seperti flu, RSV, atau bahkan COVID-19. Suhu tubuh bisa naik sedang hingga tinggi, tergantung seberapa parah infeksinya.

Kalau anak atau kamu mulai kesulitan bernapas, napas cepat, atau suara napas terdengar berat, segera cari bantuan medis. Infeksi saluran napas bisa cepat memburuk, terutama pada anak kecil atau lansia. Jangan tunggu sampai saturasi oksigen turun baru panik.

Demam bukan cuma soal angka di termometer, tapi juga soal memahami sinyal tubuh. Dengan tahu jenis-jenis demam dan gejalanya, kamu bisa ambil keputusan yang lebih bijak dan gak asal panik. Karena penanganan yang tepat selalu dimulai dari pemahaman yang benar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team