Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi ibu ngobrol dengan anak (freepik.com/user18526052)
Ilustrasi ibu ngobrol dengan anak (freepik.com/user18526052)

Intinya sih...

  • Mulai dari topik sederhana sesuai usia mereka

  • Gunakan bahasa yang mudah dimengerti anak

  • Ajarkan batasan pribadi

Banyak orangtua masih bingung: kapan sih waktu yang pas buat mulai mengajarkan edukasi seksual ke anak? Takutnya terlalu cepat, anak malah bingung. Tapi kalau terlalu lama, mereka keburu dapat informasi yang gak tepat dari luar rumah.

Tenang, edukasi seksual itu bukan cuma soal anatomi tubuh atau hubungan dewasa. Justru, langkah awalnya bisa sesimpel anak mengenal tubuh mereka sendiri. Yuk, bahas lima langkah awal yang bisa kamu terapkan biar anak gak canggung dan kamu juga gak kikuk saat memulainya.

1. Mulai dari topik sederhana sesuai usia mereka

Ilustrasi anak bercanda dengan ibu (freepik.com/pikisuperstar)

Bicara soal edukasi seksual gak harus langsung bahas hal yang berat. Kamu bisa mulai dari hal-hal simpel yang relate sama usia dan aktivitas anak, misalnya, kenapa harus pakai pakaian dalam atau kenapa gak boleh sembarang sentuh orang lain. Topik-topik ini bisa banget jadi pintu masuk untuk ngobrol lebih jauh tanpa bikin anak merasa diajak diskusi yang “aneh-aneh”.

Kuncinya, jangan buru-buru. Anak usia 4 tahun tentu beda pemahamannya dengan anak usia 10 tahun. Makin kamu peka sama perkembangan usianya, makin mudah kamu menyesuaikan topik yang pas buat mereka.

2. Gunakan bahasa yang mudah dimengerti anak

Ilustrasi anak belajar bersama ibu (freepik.com/freepik)

Kadang kamu terjebak pakai istilah ilmiah atau formal yang malah bikin anak bingung. Padahal, bahasa sederhana yang sesuai umur mereka jauh lebih efektif. Contoh kecil: sebut saja bagian tubuh dengan nama yang sebenarnya tapi dengan penjelasan yang gak rumit.

Misalnya, kamu bisa bilang, “Itu namanya penis, itu bagian tubuh yang penting dan gak boleh sembarang orang sentuh.” Satu kalimat simpel bisa bikin anak ngerti, tanpa harus kamu bikin panjang lebar yang malah bikin mereka kabur duluan. Gak perlu takut anak gak paham, mereka akan belajar sesuai kapasitasnya kok.

3. Ajarkan batasan pribadi

Ilustrasi ibu bercanda dengan anak (freepik.com/freepik)

Anak perlu tahu kalau tubuh mereka itu milik mereka sendiri, dan mereka berhak nolak sentuhan yang bikin gak nyaman. Bukan cuma soal orang asing, tapi juga dari orang yang mereka kenal. Ajarkan sejak dini bahwa “tidak” adalah kalimat yang sah untuk melindungi diri.

Kamu juga bisa bikin latihan kecil kayak main peran sederhana. Misalnya, kamu pura-pura jadi temannya yang minta peluk dan mereka belajar bilang, “Aku gak mau.” Dari situ, anak belajar batasan dengan cara yang seru dan tetap aman.

4. Libatkan dalam percakapan, bukan ceramah sepihak

Ilustrasi ibu dan anak berpelukan (freepik.com/freepik)

Anak-anak lebih suka ngobrol daripada diceramahi. Jadi, hindari gaya ngobrol yang terlalu dominan atau terdengar menggurui. Ajak mereka diskusi dua arah, misalnya dengan nanya balik, “Kamu pernah dengar soal ini gak?” atau “Menurut kamu kenapa ini penting?”

Percakapan yang terasa ringan tapi bermakna justru bikin anak lebih terbuka. Mereka jadi ngerasa dihargai, bukan diinterogasi. Dan bonusnya, kamu jadi tahu seberapa jauh pengetahuan mereka, lalu bisa kasih tambahan info yang dibutuhin.

5. Bangun rasa percaya agar mereka nyaman bicara apapun

Ilustrasi anak bermain gedget dengan ibu (freepik.com/freepik)

Anak akan lebih mudah terbuka kalau mereka ngerasa kamu bukan cuma orangtua, tapi juga tempat cerita yang aman. Bangun kepercayaan ini lewat kebiasaan kecil kayak mendengarkan tanpa menghakimi dan merespons dengan hangat. Kalau mereka cerita hal yang menurutmu aneh atau mengejutkan, tahan dulu reaksimu, dengarkan dulu sampai habis.

Semakin mereka merasa kamu bukan tipe yang langsung marah atau malu-maluin mereka, makin besar kemungkinan mereka akan cerita soal hal-hal penting. Percaya deh, rasa aman itu bikin obrolan tentang edukasi seksual jadi lebih alami dan gak bikin kaku.

Mengedukasi seksual ke anak itu bukan perkara satu kali duduk, tapi proses panjang yang butuh kesabaran dan pendekatan yang pas. Mulailah dari hal sederhana, pakai bahasa mereka, dan jadilah pendengar yang nyaman.

Dengan lima langkah di atas, kamu gak cuma jadi orangtua yang informatif, tapi juga jadi “rumah” paling aman untuk semua cerita anakmu. Jadi, udah siap ngobrol santai tapi penting bareng anak hari ini?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team