Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi bayi menangis (Pexels.com/Antoni Shkraba Studio)
Ilustrasi bayi menangis (Pexels.com/Antoni Shkraba Studio)

Intinya sih...

  • Bayi bahagia responsif dan ceria terhadap lingkungan sekitar, sementara bayi stres cenderung cemas dan sulit berinteraksi.

  • Bayi bahagia tidur nyenyak dengan pola tidur stabil, sedangkan bayi stres sering terbangun dan gelisah dalam tidur.

  • Bayi bahagia lebih ekspresif dengan perasaan mereka, menunjukkan ketertarikan pada hal-hal baru, sementara bayi stres cenderung tertekan dan jarang menunjukkan ekspresi positif.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bayi adalah cermin dari perasaan dan kondisi sekitar mereka. Mungkin kamu pikir bayi hanya butuh makan dan tidur, tapi sebenarnya, mereka bisa merasakan banyak hal. Bayi bahagia dan bayi stres memiliki perbedaan yang jelas, dan tahu perbedaannya itu penting banget, terutama kalau kamu pengen jadi orangtua atau bahkan untuk kamu yang punya adik bayi.

Bayi yang bahagia tumbuh dengan lebih sehat, sedangkan bayi yang stres bisa menghadapinya dengan cara yang jauh lebih sulit, dan itu memengaruhi perkembangan mereka. Yuk, simak beberapa hal yang perlu kamu pahami untuk membantu bayi tumbuh dengan optimal!

1. Respons terhadap lingkungan sekitar

Ilustrasi bayi tersenyum (Pexels.com/Sarah Chai)

Bayi bahagia cenderung responsif dan ceria terhadap orang-orang di sekitarnya. Mereka lebih sering tersenyum, tertawa, dan menunjukkan interaksi dengan orang yang ada di sekitarnya. Ini adalah tanda bahwa mereka merasa aman dan nyaman. Sementara itu, bayi yang stres seringkali tampak lebih cemas dan sulit diajak berinteraksi. Mereka bisa mudah terkejut dengan suara keras atau pergerakan yang mendadak, yang menunjukkan bahwa mereka belum merasa sepenuhnya aman.

Perbedaan ini penting karena cara bayi merespons dunia sekitar bisa mengindikasikan bagaimana mereka merasa dalam kesehariannya. Kalau bayi sering terlihat cemas, bisa jadi mereka belum merasa tenang dengan lingkungan mereka, yang bisa berdampak panjang terhadap perkembangan emosional mereka.

2. Pola tidur

Ilustrasi bayi tidur (Pexels.com/Yan Krukau)

Bayi bahagia tidur lebih nyenyak dan memiliki pola tidur yang lebih stabil. Mereka bisa tidur lebih lama, bangun hanya untuk makan, dan kembali tidur dengan tenang. Sebaliknya, bayi yang stres seringkali terbangun lebih sering, bahkan dalam tidur yang seharusnya nyenyak. Mereka juga bisa terbangun dengan tangisan yang lebih keras, menunjukkan ketidaknyamanan yang mereka rasakan.

Tidur yang nyenyak adalah fondasi penting untuk perkembangan fisik dan mental bayi. Jadi, kalau bayi sering terjaga dan tampak gelisah, itu mungkin tanda bahwa mereka sedang mengalami stres.

3. Ekspresi emosional

Ilustrasi ekspresi bayi (Pexels.com/Marcin Jozwiak)

Bayi bahagia biasanya lebih ekspresif dengan perasaan mereka. Mereka akan menunjukkan ketertarikan pada hal-hal baru, seperti mainan, wajah orangtua, atau benda-benda menarik lainnya. Ekspresi ini menunjukkan rasa penasaran dan rasa aman yang tinggi. Sebaliknya, bayi stres cenderung lebih tertekan dan jarang menunjukkan ekspresi positif. Mereka lebih sering tampak bingung atau bahkan takut.

Ekspresi emosional ini bukan hanya soal senyum atau tangisan, tapi juga bagaimana bayi mempersepsikan dunia mereka. Jika bayi jarang menunjukkan ekspresi positif, itu bisa jadi indikator bahwa mereka merasa tidak nyaman atau tertekan.

4. Keterikatan dengan orangtua

Ilustrasi menggendong bayi (Pexels.com/MART PRODUCTION)

Bayi yang bahagia menunjukkan ikatan yang kuat dengan orangtua mereka. Mereka merasa nyaman berada di dekat orangtua, bahkan mencari perhatian dan sentuhan kasih sayang. Bayi yang stres, di sisi lain, seringkali lebih sulit terhubung dengan orangtua atau pengasuh mereka. Mereka bisa merasa cemas atau lebih suka dipegang oleh orang lain selain orangtua, yang menunjukkan ketidaknyamanan dalam hubungan tersebut.

Keterikatan yang kuat sangat penting untuk perkembangan emosional bayi. Kalau bayi merasa terpisah atau kesulitan berhubungan dengan orang terdekat, mereka bisa mengalami kesulitan dalam mengembangkan rasa aman yang diperlukan.

5. Respons terhadap stimulus baru

Ilustrasi bayi tersenyum (Pexels.com/Polina Tankilevitch)

Bayi bahagia akan lebih terbuka terhadap hal-hal baru. Mereka penasaran dan ingin mengeksplorasi dunia sekitar mereka, baik itu dengan meraih mainan, mendengarkan suara, atau melihat wajah baru. Bayi yang stres cenderung lebih menahan diri dan menghindari stimulus baru. Mereka bisa menunjukkan tanda-tanda ketidaknyamanan, seperti menangis atau terlihat takut ketika menghadapi situasi baru.

Stimulus baru adalah cara bayi belajar tentang dunia. Bayi yang bahagia akan lebih aktif mengeksplorasi dan mempelajari hal-hal baru, yang sangat penting untuk perkembangan kognitif mereka.

Menyadari perbedaan antara bayi bahagia dan bayi stres bukan hanya soal membedakan dua kondisi ini. Lebih dari itu, ini adalah panggilan untuk kita semua—terutama para orangtua—untuk menciptakan lingkungan yang mendukung, penuh kasih, dan aman bagi bayi.

Bayi adalah benih yang akan tumbuh menjadi individu dengan banyak potensi, dan bagaimana kita merawat mereka sejak dini bisa menentukan masa depan mereka. Jadi, mari pastikan kita menciptakan dunia yang penuh kebahagiaan untuk mereka. Karena kebahagiaan bayi adalah fondasi bagi masa depan yang lebih cerah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team