ilustrasi pasangan orangtua dan anak (pexels.com/Kampus Production)
Terakhir, jadilah fleksibel dan kolaboratif dalam mengelola tugas mengasuh anak, ya. Terkadang, rencana bisa saja berubah atau situasi tak terduga mungkin akan terjadi, dan usahakan untuk menyesuaikan diri dan bekerja sama demi menangani perubahan tersebut.
Misalnya nih, jika salah satu pasangan harus bekerja lembur atau menghadiri rapat mendadak, pasangan yang lain bisa mengambil alih tugas mengasuh anak dengan lebih banyak. Pastinya, ini membutuhkan komunikasi yang terbuka, empati, dan kerjasama dari kedua belah pihak.
Memiliki pasangan yang jarang berada di rumah dalam mengasuh anak memang bisa jadi sebuah masalah. Akan tetapi, dengan komunikasi yang baik, keinginan untuk saling memahami, dan kerjasama, kalian pasti bisa berhasil mengatasi hambatan tersebut. Dengan menerapkan strategi-strategi ini, kamu dan pasangan bisa bekerja sama dalam memenuhi kebutuhan anak sekaligus membangun hubungan yang sehat dan harmonis sebagai orangtua. Siap membagi tugas mengasuh anak dengan sebaik mungkin?