Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

9 Rekomendasi Buku SIBI yang Cocok untuk Anak Usia Dini

buku nonteks SIBI yang cocok dibaca anak usia dini (dok. Sistem Informasi Perbukuan Indonesia/Buku Nonteks)
Intinya sih...
  • Rekomendasi bacaan gratis dari SIBI untuk anak usia dini
  • Berbagai buku nonteks terkategorisasi berdasarkan pedoman perjenjangan buku
  • Sembilan rekomendasi buku dengan tema dan gaya bercerita yang menghibur dan menyampaikan nilai-nilai penting

Membaca merupakan salah satu kegiatan terpenting dalam perkembangan anak sejak usia dini. Tentunya memilih bacaan yang sesuai bagi si kecil yang sedang proses bertumbuh bukan hal mudah. Tak perlu khawatir, Sistem Informasi Perbukuan Indonesia (SIBI) sudah mempersiapkan berbagai bacaan gratis yang bisa kamu akses dengan mudah.

SIBI telah menyediakan buku nonteks terkategorisasi berdasarkan pedoman perjenjangan buku, mulai dari kategori A (Pembaca Awal) hingga kategori E (Pembaca Mahir). Bagi anak-anak usia dini, buku kategori A (0—7 tahun) dan B1 (6—8 tahun) ialah opsi tepat. Berikut sembilan rekomendasinya yang dapat dibaca legal melalui laman buku.kemdikbud.go.id.

1. Menanti Adik Bayi

Menanti Adik Bayi (dok. Sistem Informasi Perbukuan Indonesia/Buku Nonteks)

Menanti Adik Bayi menghadirkan kisah Ima yang penuh semangat menantikan kelahiran sang adik. Ima membayangkan seperti apa wajah adiknya dan tidak sabar untuk bermain bersama. Buku ini cocok untuk memperkenalkan konsep keluarga kepada anak-anak usia dini dengan ilustrasi yang menarik dan cerita yang sederhana. 

2. Namaku Biru

Namaku Biru (dok. Sistem Informasi Perbukuan Indonesia/Buku Nonteks)

Namaku Biru menceritakan pertualangan sebuah kancing biru bernama Biru yang terlepas dari baju Maru dan tersesat. Dalam kesendiriannya, Biru bertemu teman-teman baru dan merasakan kerinduan mendalam terhadap rumahnya. Buku ini mengajak anak-anak untuk menghargai persahabatan, memiliki keberanian, serta menyadari betapa berartinya keluarga.

3. Pulang

Pulang (dok. Sistem Informasi Perbukuan Indonesia/Buku Nonteks)

Buku Pulang memperlihatkan momen Nino saat berjalan pulang dari sekolah bersama ayahnya sambil menikmati pemandangan di sepanjang jalan. Ayahnya dengan sabar menemani langkah-langkah Nino, bahkan ketika ia hampir terjatuh. Ceritanya mengajak anak-anak untuk menikmati kebersamaan dengan keluarga sambil belajar mengamati lingkungan sekitar.

4. Tunggu!

Tunggu! (dok. Sistem Informasi Perbukuan Indonesia/Buku Nonteks)

Tunggu! mengajak anak-anak memahami bahwasanya ada banyak situasi yang memerlukan kesabaran dalam hidup. Pingka, tokoh utama dalam cerita ini, sering merasa bosan karena harus menunggu. Namun, buku ini juga memberikan inspirasi tentang bagaimana memanfaatkan waktu menunggu dengan kegiatan yang menyenangkan.

5. Apa yang Salah

Apa yang Salah? (dok. Sistem Informasi Perbukuan Indonesia/Buku Nonteks)

Apa yang Salah? membawa pembaca pada petualangan Siri yang matanya mulai kabur sehingga ia harus memakai kacamata. Dengan bantuan kacamata, Siri belajar membedakan warna dan melihat dengan lebih jelas. Buku ini mengenalkan anak-anak pada pentingnya alat bantu penglihatan dan bagaimana kacamata dapat membantu dalam kehidupan sehari-hari.

6. Ketika Ibu Pergi

Ketika Ibu Pergi (dok. Sistem Informasi Perbukuan Indonesia/Buku Nonteks)

Dalam buku ini, pembaca mengikuti seorang anak yang harus menjaga adiknya sendirian ketika ibunya pergi. Ia dihadapkan pada situasi sulit saat adiknya jatuh dan terluka yang membuatnya bimbang antara jujur atau menyembunyikan kejadian tersebut. Ketika Ibu Pergi menekankan pentingnya kejujuran, tanggung jawab, serta bagaimana keberanian mengakui kesalahan membawa kepada kebaikan.

7. Ketika Rob Datang

Ketika Rob Datang (dok. Sistem Informasi Perbukuan Indonesia/Buku Nonteks)

Buku Ketika Rob Datang menggambarkan hari libur sekolah yang berbeda lantaran banjir rob melanda. Banu dan teman-temannya menemukan cara kreatif untuk bisa bermain meskipun lingkungan sekitar digenang air cukup tinggi. Mereka membuat perahu dari drum bekas yang menunjukkan bahwa keterbatasan tidak menghalangi kreativitas dan kebahagiaan.

8. Sepatu

Sepatu (dok. Sistem Informasi Perbukuan Indonesia/Buku Nonteks)

Sepatu tergolong silent book yang menyampaikan cerita sepenuhnya melalui gambar sehingga anak-anak dapat menyimpulkan narasi cerita tanpa kehadiran teks yang menjelaskan. Setiap halaman memicu rasa ingin tahu dan memungkinkan adanya interpretasi yang berbeda setiap kali dibaca. Buku ini mendorong pembaca untuk mengembangkan keterampilan bercerita dan berimajinasi tanpa batasan diksi. 

9. Seraung untuk Pu'i

Seraung untuk Pu’i (dok. Sistem Informasi Perbukuan Indonesia/Buku Nonteks)

Seraung untuk Pu'i berkisah tentang Rumbun yang ingin membuatkan seraung baru untuk Pu'i karena seraung sang kakek sudah berlubang. Kemudian Rumbun belajar membuat seraung dengan mengikuti proses dari awal hingga akhir, mulai dari mencari bahan hingga menjahitnya. Buku ini memperkenalkan anak-anak pada budaya Dayak Kenyah dan proses pembuatan seraung secara detail.

Dengan berbagai tema dan gaya bercerita, sembilan buku SIBI yang telah direkomendasikan di atas menawarkan pengalaman membaca yang mengesankan bagi anak-anak usia dini. Setiap buku tidak hanya menghibur, tetapi juga menyampaikan nilai-nilai penting dalam kehidupan sehari-hari. Terakhir, mari giatkan literasi agar generasi muda tumbuh cerdas dan kreatif!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us