Semarang, IDN Times - Mengonsumsi makanan olahan ikan rupanya terus digencarkan di wilayah pesisir utara Jawa Tengah. Sejumlah warga berinovasi meracik bahan baku olahan ikan menjadi cemilan yang lezat.
Seperti yang dilakukan Nur Hidayah, seorang ibu dari Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus. Ia mengaku terbesit membuat rengginang yang diolah dengan daging ikan baracuda untuk meningkatkan konsumsi ikan bagi anak-anak di kampungnya.
"Kan anak-anak sukanya jajan kriuk-kriuk, makanya saya bikin rengginang dari olahan ikan biar jadi jajanan alternatif yang lebih sehat," kata Nur kepada IDN Times di stand pameran produk olahan ikan, di halaman Gubernuran Semarang, Selasa (11/11/2025).
Nur mengaku caranya berinovasi mengolah rengginang berbahan baku ikan cukup efektif meningkatkan minat anak-anak untuk mengonsumsi jajanan olahan ikan.
Apalagi rengginan buatannya mengandung kadar protein ikan 9,19 persen sehingga menjadi kaya gizi. Saban hari menghabiskan 400 gram daging ikan baracuda sebagai bahan campuran membuat rengginang.
"Ini efektif karena anak yang tadinya suka kerupuk bisa kita alihkan ke rengginang. Setiap hari saya jual ke toko-toko. Terus ke tempat jajanan terdekat," bebernya.
Selain memanfaatkan ikan baracuda, ia juga memakai bahan ikan lainnya untuk memproduksi olahan makanan beku.
Aktivitasnya mengajak anak-anak mengonsumsi ikan memang tak main-main. Ia bahkan membuat lokasi edu wisata omah iwak demi menyosialisasikan manfaat mengonsumsi ikan sekaligus cara merawat ekosistem biota laut tersebut.
"Ya pokoknya saya usahakan kampanyekan gemar makan ikan terus. Mulai bikin rengginang, bikin nugget ikan sampai buka edu wisata omah iwak. Biar anak-anak di kampung cinta ikan," cetusnya.
Isti, seorang warga Desa Pangkalan RT 02/RW III Kecamatan Sluke Rembang juga tak mau kalah mengolah bahan baku ikan.
Sedari dulu ia rutin membuat aneka keripik dari daging maupun kulit cumi. "Sehari-harinya bisa habis 30 kilo. Soalnya banyak yang doyan. Cumi punya kandungan protein yang bagus," akunya.
