Ilustrasi jenzah. (IDN Times/Sukma Shakti)
Ia menduga ada sebuah tradisi yang disalahartikan oleh kedua orangtua Aisyah hingga membuat anaknya meninggal dunia. Menurutnya yang patut disalahkan dalam kasus ini adalah sosok pembisik yang menyuruh kedua orangtua Aisyah untuk dilakukan ruwatan.
Lebih lanjut, jika menilik kasus kematian Aisyah di Temanggung, dirinya mengatakan secara psikis kondisi orangtua Aisyah masih sehat. Sebab, yang dilakukan kedua orangtua Aisyah hanya sebatas ingin membuat anaknya tidak nakal lagi.
"Orangtuanya saya rasa masih waras. Secara ilmu psikologis, kondisi mental mereka masih normal. Hanya saja mungkin karena dari sisi pengetahuannya yang kurang ditambah lagi unsur budaya yang kuat membuat mereka memilih jalan pintas dengan membawa anaknya ke dukun," terangnya.