Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

10 Anime dengan Pacing Terbaik, Bikin Penonton Tetap Terpaku!

cuplikan Demon Slayer Season 2 Episode 13 (dok. Koyoharu Gotoge, SHUEISHA, Aniplex, ufotable/Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba)
Intinya sih...
  • Death Note memiliki pacing yang lambat di awal untuk memperkenalkan karakter, namun berkembang pesat saat Light mulai beraksi sebagai Kira dan L membentuk tim polisi elitnya.
  • Gurren Lagann menyajikan cerita mecha ringkas dengan aksi intens, porsi eksposisi, dan alur kedua yang terburu-buru namun tetap penting.
  • Spy x Family menggabungkan thriller dengan pacing ketat dan slice of life dengan proses perjalanan yang menarik, menciptakan kompromi yang menarik.

Dalam dunia anime, pacing atau alur penceritaan memegang peranan krusial dalam menentukan kualitas dan daya tarik sebuah tontonan. Pacing yang baik mampu menjaga ketertarikan penonton dari awal hingga akhir, tanpa terasa membosankan atau terlalu terburu-buru. 

Artikel ini akan membahas 10 anime dengan pacing terbaik yang berhasil memikat dan membuat penonton tetap terpaku di depan layar. Ingin tahu anime dengan pacing terbaik yang wajib ditonton? Yuk, langsung saja simak daftarnya di bawah ini!

10. Death Note (2006)

L Lawliet karakter Death Note (dok. Madhouse/Death Note)

Anime thriller kriminal Death Note menempati urutan terakhir dalam daftar anime dengan pacing terbaik karena alur cerita keduanya terasa tergesa-gesa, menghilangkan sejumlah materi dari seri manga aslinya. Meskipun demikian, manga aslinya memiliki pacing yang sangat baik dari awal hingga akhir dengan permainan pikiran yang intens. Adaptasi anime-nya menyajikan pacing yang baik pada arc Light vs L dan cukup baik pada alur utama kedua.

Death Note memulai penceritaannya dengan tempo yang relatif lambat, memberikan kesempatan bagi para penonton untuk memahami kejeniusan Light dan L saat mereka mempersiapkan investigasi satu sama lain. Kemudian, alur cerita berkembang pesat ketika Light mulai beraksi sebagai Kira dan L membentuk tim polisi elitnya untuk menghadapi ancaman Kira. Bahkan bagian-bagian yang terasa lambat dalam cerita, seperti penahanan Light dan Misa, ditangani dengan ringkas dalam anime untuk memfokuskan perhatian pada misteri perilaku polos Light dan ujian drastis yang dilakukan L untuk memastikan apakah Light dan Misa benar-benar Kira atau bukan.

9. Gurren Lagann (2007)

Kamina karakter Gurren Lagann (dok. Gainax/Gurren Lagann)

Meskipun franchise mecha Gundam terkenal sangat besar dan luas. Gurren Lagann hadir sebagai anime mecha yang ringkas dan penuh aksi dengan penekanan pada kualitas konten di atas kuantitas episode. Meskipun para penggemar mungkin menginginkan jumlah episode yang lebih banyak, Gurren Lagann berhasil menyampaikan sebuah cerita yang utuh dan menyajikan perkembangan karakter yang solid dalam kurang dari 30 episode. Ssebuah pencapaian yang mengesankan mengingat skala pertarungan yang dipertaruhkan.

Alur cerita utama pertama menyajikan aksi yang intens dengan porsi eksposisi, petualangan sampingan dan momen reflektif yang tepat untuk memberikan kesempatan bagi penonton untuk bernapas sejenak sebelum kembali disuguhkan aksi yang mendebarkan. Alur cerita kedua terasa sedikit terburu-buru seiring munculnya ancaman alien Anti-Spiral, namun tetap berhasil menyampaikan berbagai poin penting dalam cerita sebelum pertarungan akhir yang menentukan nasib alam semesta tiba.

8. Spy x Family (2022)

cuplikan Spy x Family Season 1 Episode 4 (dok. Wit Studio, CloverWorks/Spy x Family)

Meskipun Spy x Family mengandung unsur slice of life, sebuah genre yang umumnya tidak memiliki pacing yang ketat. Anime ini tetap mempertahankan alur penceritaan yang baik untuk menjaga dinamika cerita. Beberapa tujuan dibiarkan terbuka, seperti tekad Yor Forger untuk menjadi istri dan ibu angkat yang ideal, sementara Anya dan Loid Forger berfokus pada tujuan yang lebih spesifik yaitu keberhasilan Anya menjadi Imperial Scholar sekaligus menjalin pertemanan dengan Damian Desmond.

Dari sudut pandang naratif, Spy x Family memang menyajikan banyak momen ringan seiring dengan upaya Anya dan Loid dalam mencapai tujuan akhir mereka. Namun, Spy x Family menekankan pentingnya proses perjalanan sama halnya dengan tujuan akhir, menciptakan sebuah kompromi yang menarik antara serial thriller dengan pacing yang ketat dan anime slice of life. Dengan demikian, Spy x Family pada akhirnya memiliki pacing yang baik, bergerak dengan kecepatan sedang sembari menampilkan kehidupan sehari-hari keluarga Forger di Berlint.

7. My Hero Academia (2016)

My Hero Academia (dok. Bones/My Hero Academia)

Anime shounen populer My Hero Academia terasa hampir sama epik dan luasnya dengan "tiga besar" shounen klasik seperti Naruto dan Bleach namun dengan pacing yang jauh lebih ringkas. Salah satu faktor pembedanya adalah minimnya episode filler dalam My Hero Academia. Anime ini menyadari bahwa ia tidak membutuhkan episode yang berlarut-larut untuk menyampaikan poin-poin penting dalam alur ceritanya.

Festival olahraga UA, misalnya, dapat dibandingkan dengan alur Ujian Chunin dalam Naruto, tetapi My Hero Academia tidak membutuhkan separuh jumlah episode untuk mencakup materi yang kurang lebih sama, sebuah contoh nyata dari pacing yang lebih unggul. Sebuah anime aksi shounen tidak selalu membutuhkan episode yang sangat banyak untuk menyelesaikan sebuah alur turnamen atau pertempuran epik, yang berarti My Hero Academia dapat mencapai banyak hal dalam rentang waktu yang relatif singkat. Pengecualian utama terletak pada perang terakhir melawan para penjahat, yang terasa sedikit berlarut-larut, meskipun tidak terlalu signifikan.

6. Fullmetal Alchemist: Brotherhood (2009)

cuplikan anime Fullmetal Alchemist: Brotherhood (dok. Bones/Fullmetal Alchemist: Brotherhood)

Fullmetal Alchemist: Brotherhood merupakan sebuah legenda dalam dunia anime yang hampir mencapai kesempurnaan dalam berbagai aspek. Mulai dari tema dan simbolisme yang mendalam, karakter-karakter yang menarik, sistem pertarungan yang seru, dampak emosional yang kuat hingga pacing yang solid. Memang benar bahwa sebelum Hari yang Dijanjikan tiba, alur cerita terasa sedikit lambat dengan penekanan pada persiapan yang cukup panjang, namun bahkan fase tersebut tetap menyajikan berbagai poin plot yang menarik untuk dieksplorasi oleh para penggemar.

Dalam rentang waktu yang relatif ringkas, Fullmetal Alchemist: Brotherhood berhasil merangkai sebuah kisah epik tentang perang, konspirasi, penebusan dosa, dan konsekuensi dari ilmu pengetahuan yang tidak terkendali dimulai dengan pencarian Batu Bertuah yang legendaris oleh kedua bersaudara Elric. Di sepanjang perjalanan tersebut, penonton juga menyaksikan kebangkitan Roy Mustang sebagai seorang pahlawan yang berani melawan atasannya sendiri. Sementara Scar menebus dirinya sebagai seorang antihero yang pada akhirnya menyadari siapa musuh sebenarnya.

5. Oshi No Ko (2023)

Aquamarine Hoshino dan Ruby Hoshino karakter Oshi no Ko (dok. Doga Kobo/Oshi no Ko)

Oshi no Ko menempati posisi tengah dalam daftar anime dengan pacing terbaik karena alur cerita Tokyo Blade dianggap sedikit lambat bagi sebagian penggemar. Namun di luar alur tersebut, anime ini menyajikan pacing yang cepat dan menghadirkan plot twist secara konstan. Bahkan, alur Tokyo Blade yang relatif lambat tersebut memberikan momen-momen penting bagi pengembangan karakter Kana Arima dan Akane Kurokawa, serta Aqua Hoshino. Kelambatan dalam alur tersebut justru memiliki tujuan yang positif.

Selebihnya, anime seinen subversif ini menampilkan pacing yang lebih tajam, bergerak dengan gesit dari satu plot twist yang memilukan atau membingungkan ke plot twist berikutnya. Episode debut yang berdurasi panjang memang terasa lambat, namun hal tersebut esensial untuk membangun rasa aman palsu di benak penonton bersama sang heroin, Ai Hoshino, sebelum ia menghadapi takdirnya. Setelah itu cerita melaju dengan cepat, membawa Aqua dan Ruby Hoshino ke dalam petualangan penuh liku yang dipenuhi kesedihan, amarah, harapan, dan berbagai pengungkapan yang mengejutkan.

4. Fruits Basket (2019)

Fruits Basket (dok. TMS Entertainment/Fruits Basket)

Fruits Basket tetap menjadi sebuah klasik shoujo, sebuah kisah yang menyentuh hati tentang drama, penebusan, penyembuhan, dan cinta dalam satu kesatuan yang memukau. Anime ini merupakan perpaduan yang elegan antara slice of life, drama, humor, dan romansa. Mengikuti perjalanan sang tokoh utama, Tohru Honda, dalam upayanya bertemu dan menyembuhkan luka batin para anggota keluarga Souma yang bermasalah. Penceritaan meluangkan waktu yang tepat untuk setiap karakter sebelum beralih ke anggota zodiak yang terkutuk berikutnya.

Anime ini menyajikan alur yang santai dan menyenangkan ketika memungkinkan, dan bergerak dengan kecepatan yang tepat untuk menyelami misteri dan konflik terpenting ketika dibutuhkan. Pacing yang demikian, dalam format yang relatif ringkas dengan sekitar 60 episode memungkinkan Fruits Basket untuk menarik minat penggemar dari berbagai genre dengan memberikan porsi yang pas untuk setiap aspeknya sebelum melanjutkan ke bagian cerita berikutnya. Kedalaman personal dan tematik yang terkandung dalam Fruits Basket sangat luar biasa, mengingat durasi anime yang tergolong moderat.

3. Attack On Titan (2013)

Eren Yeager dan Mikasa Ackerman karakter Attack on Titan (dok. Wit Studio/Attack on Titan)

Anime shounen ternama Attack on Titan langsung memikat perhatian sejak awal dengan aksi eksplosif. Misteri yang menggugah dan drama yang begitu kuat, dimulai sejak kemunculan Titan Kolosal dan Titan Berlapis yang menghancurkan tembok-tembok. Anime ini terus bergerak dengan tempo yang cepat seiring dengan latihan antihero Eren Yeager untuk menjadi seorang prajurit hingga ia berubah menjadi seorang Titan Shifter dalam pertempuran besar pertamanya, yang membawa alur cerita ke arah yang sama sekali baru.

Cerita terus berkembang dengan kehadiran lebih banyak Titan Shifter dan konspirasi yang semakin kompleks, namun pacing yang tajam tetap terjaga, bahkan ketika alur cerita sedikit melambat dengan adegan rapat strategi dan sejenisnya. Kemudian, musim terakhir menyuguhkan para penggemar Attack on Titan sebuah alur peperangan epik antara Pulau Paradis dan Kekaisaran Marley yang luas sekali lagi menyajikan plot twist yang cepat dan mendebarkan untuk menjaga ketegangan penonton hingga akhir, tanpa adanya fase yang terasa lambat.

2. Jujutsu Kaisen (2020)

cuplikan Jujutsu Kaisen (dok. Gege Akutami, Shounen Jump, MAPPA/Jujutsu Kaisen)

Meskipun beberapa anime aksi shounen lawas cenderung memiliki tempo yang lebih lambat, seperti "tiga besar" orisinal dan Hunter x Hunter, Jujutsu Kaisen yang ringkas dan padat justru unggul dalam hal pacing. Anime aksi horor ini merangkum elemen-elemen yang disukai penggemar dari anime seperti Bleach dan Yu Yu Hakusho ke dalam sebuah paket yang efisien dengan fokus pada aspek-aspek utama genre tersebut dan meminimalkan pengulangan atau adegan yang kurang penting.

Hal ini menghasilkan sebuah anime yang dinamis dan bergerak dengan cepat, namun tidak terasa terburu-buru atau kurang lengkap. Sebaliknya, Jujutsu Kaisen langsung menuju inti cerita dengan petualangan protagonis Yuji Itadori saat ia menjadi pahlawan penyihir setengah kutukan, mulai dari turnamen antar sekolah hingga pertempuran melawan kutukan seperti Mahito. Bahkan alur insiden Shibuya yang epik dengan banyaknya karakter dan pertempuran yang terlibat, memiliki pacing yang cerdas, terutama karena anime ini tidak ragu untuk menghilangkan karakter dan melanjutkan alur cerita.

1. Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba (2019)

cuplikan Demon Slayer Season 3 Episode 5 (dok. Koyoharu Gotoge, SHUEISHA, Aniplex, ufotable/Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba)

Demon Slayer memiliki pacing terbaik di antara anime, khususnya anime modern dan sebagian besar karena alasan yang serupa dengan sesama anime shounen seperti Jujutsu Kaisen. Serial anime Demon Slayer menyaring elemen-elemen yang disukai penggemar dari serial seperti Bleach dan Naruto dan fokus sepenuhnya pada hal tersebut, menghilangkan filler yang membuang waktu, reaction shot yang berlebihan, serta flashback dan dialog ringan yang hanya bertujuan untuk memperpanjang durasi. Anime ini sangat mahir dalam menyajikan cerita secara ringkas, padat, dan efisien.

Ceritanya dimulai dengan sumpah Tanjiro Kamado untuk melindungi adiknya yang telah berubah menjadi iblis, Nezuko, dan mengembalikan kemanusiaannya, yang membawanya menjadi seorang pembasmi iblis dengan pedang berwarna hitam. Dengan pacing yang cepat dan tajam, Demon Slayer menantang keluarga Kamado untuk bertemu dengan sekutu baru dan menghadapi berbagai ancaman iblis tanpa bertele-tele atau menyimpang dari alur cerita utama. Bahkan pertempuran yang intens dan sengit seperti pertarungan melawan Daki dan Gyutaro disajikan dengan pacing yang tepat, tanpa membuang waktu sedikit pun saat para pahlawan berjuang untuk menyelamatkan situasi.

Dari aksi yang eksplosif hingga drama yang menyentuh, pacing yang tepat adalah kunci keberhasilan sebuah anime dalam memikat penonton. Ke-10 anime yang telah dibahas di atas membuktikan bahwa pengaturan tempo penceritaan yang baik dapat meningkatkan kualitas pengalaman menonton secara signifikan. Dengan alur cerita yang mengalir lancar, tanpa adegan yang berlarut-larut atau terburu-buru, penonton dapat lebih menikmati setiap momen dan terhanyut dalam dunia yang disajikan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us