10 Anime Shonen Terbaik Sejak 2020, Wajib untuk Kamu Tonton

Hiro Mashima, mangaka yang dikenal produktif, kembali hadir di dunia anime dengan serial shonen tempurnya, Edens Zero. Berbeda dari Fairy Tail yang berlatar fantasi, Edens Zero mengajak penonton berpetualang melintasi galaksi dalam sebuah petualangan luar angkasa bergenre sci-fi yang seru.

Para penonton, baik yang skeptis maupun penggemar Mashima, mungkin akan melihat kemiripan yang mencolok antara karakter utama Edens Zero dengan karakter utama Fairy Tail. Namun, bagi yang mau melihat lebih dalam, Edens Zero menawarkan pengalaman menonton shonen pertempuran yang sangat menghibur. Bahkan, musim keduanya termasuk ke dalam daftar pendek anime yang wajib ditonton pada tahun 2023.

Dibandingkan Fairy Tail, seri ini menunjukkan peningkatan Mashima yang signifikan dalam hal plot dan pengembangan karakter. Misteri yang terus bergulir di dunia Edens Zero membuat penonton betah mengikuti ceritanya dan akhirnya menyukai para karakternya. Beberapa plot twist yang mengejutkan pun tak segan membuat penonton patah hati.

Call of the Night membuktikan bahwa genre shonen tidak melulu soal aksi pertarungan. Kisah asmara yang berkembang antara Nazuna dan Kou Yamori menjadi salah satu hubungan termanis dan paling mengharukan di ranah anime tahun 2020.

Meski dinamika hubungan ini mungkin terasa familiar, Call of the Night menghadirkan pembalikan peran yang segar. Kou, yang pada awalnya pendiam dan tidak percaya diri, perlahan keluar dari keterpurukannya berkat Nazuna yang ceria dan supel. Hal ini membuat jalan cerita terasa unik dan tidak membosankan.

Kebanyakan film atau cerita fiksi biasanya menggambarkan malam hari sebagai sesuatu yang mencekam dan meresahkan. Hal ini tentu membuat penonton dan karakter ikut merasakan ketakutan. Berbeda jauh dengan gambaran tersebut, Call of the Night justru menampilkan malam sebagai waktu yang menakjubkan, dipenuhi warna-warna indah bak dunia fantasi.

Bagi para penggemar anime yang menderita insomnia, Call of the Night bisa menjadi tontonan yang nyaman dan melegakan.

Tokyo Revengers berhasil memikat para penggemar shonen sejak awal penayangannya. Memang, Takemichi mungkin bukan protagonis shonen terbaik, tetapi hal itu tertutupi oleh karakter lain yang kuat.

Kebanyakan cerita tentang perjalanan waktu cepat menjadi rumit, namun Tokyo Revengers berhasil menghindarinya dengan tetap berfokus pada tujuan tunggal untuk meraih masa depan yang bahagia. Unsur aksi yang intens dalam Tokyo Revengers turut membuat cerita ini semakin menarik.

Meskipun Takemichi bukan petarung handal, keterlibatannya dalam geng berandal membuatnya sering terlibat konflik dengan geng lain. Aksi perkelahian massal yang terjadi menjadi beberapa adegan laga paling berkesan di dekade 2020-an, bahkan tanpa kekuatan super. Dengan kata lain, para penggemar shonen battle wajib menonton serial anime ini.

Bagi penggemar anime shonen yang menyukai cerita kelam dan penuh intrik, Moriarty the Patriot adalah pilihan yang tepat. Berbeda dari kebanyakan serial lainnya, William James Moriarty justru menampilkan tokoh antagonis sebagai protagonis. Namun, alih-alih sekadar menjadi penjahat, Moriarty terlibat dalam "perang kelas" yang tak kenal ampun.

Kecerdasannya yang luar biasa membuatnya mampu membuat para bangsawan yang menyalahgunakan kekuasaan dan merendahkan rakyat jelata menerima akibat dari perbuatan mereka. Meskipun berpihak kepada penjahat, penonton akan tetap mudah mendukung Moriarty karena para korban yang ia jatuhkan umumnya memang pantas menerima hukuman.

Elemen lain yang membuat Moriarty the Patriot semakin menarik adalah kehadiran para karakter klasik dari dunia Sherlock Holmes. Sherlock sendiri tidak hanya memiliki peran penting dalam serial ini, tetapi kecerdasannya pun setajam yang dibayangkan penonton. Hal ini membuat Moriarty terus tertantang dalam menjalankan misinya.

Serial anime Dragon Quest: Dai no Daibouken yang asli hadir terlalu dini untuk dapat dinikmati penonton di Indonesia. Namun, kehadiran remake-nya hadir di waktu yang tepat untuk disukai oleh penonton global. Sebagai spin-off dari salah satu franchise JRPG terbaik, Dai no Daibouken menceritakan kisah baru yang memanfaatkan desain karakter dan monster memukau dari Akira Toriyama.

Cerita ini berfokus pada Dai, seorang anak laki-laki yang dibesarkan di pulau para monster. Suatu hari, ia akhirnya mendapat kesempatan untuk pergi meninggalkan rumahnya dan memulai perjalanan untuk menjadi seorang hero.

Diadaptasi dari manga akhir tahun 80-an, Dai no Daibouken mengingatkan penonton bahwa cerita klasik tak lekang oleh waktu. Serial ini memang terasa kental dengan ciri khas shonen klasik, terkadang mengingatkan kita pada tayangan kartun Minggu pagi. Namun, eksekusi trope tersebut dilakukan dengan baik sehingga penonton tetap terhibur.

Anime ini pun memahami pentingnya pengembangan karakter, di mana tidak ada karakter yang sia-sia, baik hero maupun villain. Ditambah lagi dengan 100 episode, Dai no Daibouken menjadi salah satu anime berdurasi panjang yang sudah rampung di dekade ini.

Kesuksesan manga Spy x Family terulang kembali dalam format anime, dan semua itu berkat kehadiran bintang utamanya, Anya Forger. Diadopsi untuk keperluan misi mata-mata, Anya yang awalnya tidak dikenal kini menjadi salah satu karakter anime paling disukai.

Anya adalah contoh terbaik dari kekuatan penulisan cerita Spy x Family. Ia tidak digambarkan terlalu sempurna untuk menjadi anak kecil, namun juga tidak dibuat terlalu menyebalkan hingga mengurangi rasa simpati penonton. Hal ini sering menjadi permasalahan yang dijumpai dalam serial anime lain yang berfokus pada karakter anak-anak.

Tentu saja, Anya bukanlah satu-satunya karakter menarik dalam Spy x Family. Sebagian besar karakter dalam serial ini diciptakan dengan apik, mulai dari hubungan "pura-pura" Loid dan Yor yang semakin berkembang, hingga kisah Anya yang berusaha beradaptasi di sekolah. Ditambah lagi dengan kualitas animasi memukau hasil kerja sama CloverWorks dan Wit Studio, menjadikan Spy x Family sebagai salah satu serial anime terbaik di dekade 2020-an.

Mashle: Magic and Muscles adalah salah satu anime komedi terbaik di dekade 2020-an. Anime ini sangat cocok untuk penggemar One Punch Man, tetapi dengan sentuhan yang berbeda. Alih-alih protagonis yang mencari tantangan, Mash, karakter utama cerita ini, hanya ingin menciptakan tempat tinggal yang damai untuk dirinya dan kakeknya.

Sebagai manusia langka yang tidak bisa menggunakan sihir, keberadaan Mash seharusnya tidak diterima di sekolah sihir. Namun, penonton yang berharap Mash akan kesulitan seperti Asta dari Black Clover akan terkejut. Kekuatan Mash mampu menyaingi penyihir manapun.

Meskipun banyak anime komedi yang bergantung pada parodi klise shonen secara berlebihan, Mashle tidak berfokus ke arah itu. Sebaliknya, humor dalam cerita ini justru lahir dari dunia yang absurd dan karakter utama yang unik, dan hal tersebut dieksekusi dengan sangat baik. Bahkan saat ceritanya bergeser dari komedi murni menjadi aksi shonen yang lebih tradisional, unsur komedi tetap dihadirkan. Inilah yang membuat Mashle: Magic and Muscles menjadi serial anime shonen yang menonjol.

Ranking of Kings adalah salah satu karya anime klasik yang kurang mendapat apresiasi di tahun 2021. Serial ini justru menghadirkan kisah fantasi yang memikat sepanjang tahun tersebut.

Sekilas pandang, gaya seni Ranking of Kings yang kekanak-anakan dan terinspirasi Studio Ghibli mungkin membuat penonton berpikir ini adalah tayangan simpel untuk anak-anak. Namun, tak butuh waktu lama bagi penonton untuk menyadari bahwa Ranking of Kings menawarkan lebih dari sekadar animasi yang ramah anak.

Salah satu kekuatan Ranking of Kings terletak pada penulisan karakter yang luar biasa. Setiap karakter yang diperkenalkan pada akhirnya akan berperan dalam cerita, seringkali dengan cara yang mengejutkan. Tidak hanya itu, protagonisnya pun diciptakan dengan begitu apik, menjadi sosok underdog yang sempurna dan mudah untuk dibela oleh penonton.

Kabar gembira bagi para penggemar Bleach di seluruh dunia! Arc terakhir manga Bleach akhirnya diadaptasi menjadi anime. Yang lebih mengejutkan, kualitas adaptasi anime ini jauh melampaui ekspektasi. Bleach: Thousand Year Blood War hadir dengan peningkatan kualitas animasi yang luar biasa berkat Studio Pierrot.

Setiap episodenya terasa dibuat dengan penuh dedikasi sehingga para penggemar pun tak mempermasalahkan keputusan pembagian cerita menjadi cour (bagian) dengan durasi 13 episode yang tayang selama beberapa tahun. Keunggulan lain dari Thousand Year Blood War adalah adaptasinya yang berdasarkan manga yang sudah tamat. Pengadaptasian empat hingga lima chapter per episode membuat setiap episode terasa padat namun tidak terkesan terburu-buru.

Selama bertahun-tahun, perdebatan di kalangan penggemar anime tentang Big 3 (One Piece, Naruto, Bleach) kerap menempatkan Bleach di posisi terbawah. Namun, kehadiran Thousand Year Blood War berhasil mengubah pandangan banyak penggemar dan mengembalikan kejayaan Bleach.

Di tengah banyaknya anime yang terasa repetitif dan meniru serial lama yang lebih baik, Frieren: Beyond Journey's End hadir bak angin segar bagi para penggemar anime veteran. Anime ini berani mematahkan klise cerita yang sudah biasa ditemui. alih-alih mengikuti kisah anak muda tak berpengalaman, Frieren justru menghadirkan protagonis berusia ratusan tahun.

Meski terkadang Frieren berbuat kesalahan atau bersikap kekanak-anakan, ia tetaplah seorang mentor yang mengajarkan ilmu, bukan yang belajar. Seperti yang bisa diharapkan dari studio papan atas seperti Madhouse, Frieren memanjakan mata penonton dengan visual yang memukau. Namun, hal itu bukan satu-satunya daya tarik serial ini.

Dengan protagonis yang awet muda, Frieren mampu menggambarkan penuaan manusia dengan cara yang emosional. Serial ini menyoroti betapa singkatnya hidup, namun justru itulah yang membuatnya begitu berharga. Meski kerap kali menyayat hati, kesedihan yang dihadirkan Frieren terasa indah dan membuat penonton ingin melihat lebih banyak lagi setelah tamat musim pertamanya.

Dengan keberhasilannya dalam karakter, animasi, tema, dan pembangunan dunia, Frieren: Beyond Journey's End tak sekadar menjadi anime shonen terbaik di dekade 2020-an, namun juga menjadi salah satu anime terbaik di dekade ini secara keseluruhan.

Daftar anime shonen terbaik ini hanyalah sebagian kecil dari banyaknya anime shonen yang luar biasa yang telah dirilis sejak tahun 2020. Nah, kamu mau nonton yang mana dulu?