10 Film Marvel Dengan Rating Paling Rendah, Dianggap Gak Menarik

Disutradarai oleh Shane Black, film Iron Man 3 mendapatkan nilai 79 persen pada Tomatometer. 

Film ini menunjukkan sisi kegelisahan Tony Star a.k.a Iron Man (Robert Downey J.r) setelah menyelamatkan kota New York di film Avengers yang berdampak pada ketergantungannya dengan kostum Iron man-nya, sehingga melemahkan diri Tony Stark secara personanya sebagai seorang jenius maupun hubungannya dengan Pepper (Grwyneth Paltrow). 

Eksplorasi cerita dan karakter dalam film Iron man 3 merupakan kritik utama yang disampaikan oleh para kritikus, seperti dalam kutipan berikut "Black had a decent vision for this film and he certainly had a wonderful cast. But his overall story direction is lacking, and his shredding of key source material took away from what he did right."

Film pertama dari sekuel Thor, Si Dewa Petir mendapat banyak kritik seperti "Doesn't come close to achieving its true potential"  Ujar Richard Propes dari TheIndependentCritic.com. Setelah itu, Allen Almachar dari The MacGuffin mengatakan bahwa "There were too many inconsistencies to simply ignore, too many questions that are left unanswered to make this a truly enjoyable experience." 

Para Krtikus kecewa bahwa penulisan naskah tidak konsisten dan menimbulkan banyak pertanyaan. Hal inilah menjadi penyebab Thor mendapatkan rating 77 persen di Tomatometer.

Berkumpulnya para superhero generasi pertama Marvel Cinematic Universe dengan beberapa tambahan karakter baru seperti Vision, Scarlett Witch, dan lainnya, sepertinya tidak luput dari mata para kritikus. 

Film garapan sutradara Joss Whedon ini dinilai sebagai sekuel yang penuh sesak dalam cerita dan sinematiknya. Namun, film ini mendapatkan pujian dari segi casting pemeran yang cocok untuk berlakon dan kekuatan musuh yang layak untuk menjadi lawan sengit Avengers.

Avengers: Age of Ultron mendapatkan rating 76 persen di Tomatometer.

Sekuel Iron Man 2 yang disutradarai Jon Favreau yang menceritakan pertarungan sengit Iron Man (Robert Downey Jr) dengan Ivan Vanko (Don Cheadle) mendapatkan nilai 71 persen pada Tomatometer. 

Sekuel yang menghantarkan pemeran superhero baru "War Machine" dan "Black Widow " ini mendapatkan kritik berupa sifat monoton antara sekuel Iron Man yang pertama dengan yang kedua. 

"It isn't quite the breath of fresh air that Iron Man was, but this sequel comes close with solid performances and an action-packed plot" merupakan konsesus dari para kritikus.

Mendapat nilai 74 persen pada Tomatometer. Film yang diperankan oleh Benedict Cumberbatch, Elzabeth Olsen, Chiwetel Ejiofor, dan lainnya ini menceritakan perseteruan antara Doctor Stephen Strange dengan Scarlett Witch yang memaksa Doctor Strange melakukan mantra yang dilarang. 

Menurut para kritikus Rottentomatoes alur cerita film ini terlalu bertele-tele, membuat durasi film terlalu panjang, dan sering menimbulkan alur cerita yang tidak masuk akal. 

Dalam respon para kritikus banyak terjadi pro-kontra, sebagian mengatakan bahwa film ini memenuhi ekspektasi bahwa film Doctor Strange harus menumpahkan sisi gelap dan unik dari Marvel.

Pada film The Incredible Hulk, Bruce Banner atau Hulk diperankan oleh Ed Norton, sebelum diganti oleh Mark Ruffalo. Film ini mendapatkan rating 67 persen pada Tomatometer.

The Incredible Hulk mungkin bukan kesuksesan besar yang diharapkan oleh para penggemar Marvel, tetapi film ini menawarkan lebih dari cukup aksi Hulk untuk mengimbangi narasi film yang menurut kritikus terkadang lemah.

"It may not be the finest film to come from the Marvel Universe, but Thor: The Dark World still offers plenty of the humor and high-stakes action that fans have come to expect" ujar kritikus di Rotten Tomatoes perihal film Thor: The Dark World 

Kedua kalinya Almighty Thor masuk ke dalam 10 film terburuk sepanjang masa Marvel Cinematic Universe dengan rating 66 persen.

Taika Waititi, sang sutradara Thor: Love and Thunder sepertinya tidak mampu membalikkan keadaan terhadap rating sekuel Thor di Rottentomatoes. Sepertinya Thor hanya strongest di tim avenger saja yaa..sepertinya berbicara rating di Rotten Tomatoes paling lemah...

Kritikus menganggap bahwa film ini agak seperti mengulang suasana atau alur cerita yang ada di Thor: Ragnarok.

Namun, secara keseluruhan, kritikus berpendapat bahwa Thor: Love and Thunder mencukupi atau cocok sebagai pelengkap dan menjadi film yang mewarnai Marvel Cinematic Universe.

Film terbaru Marvel Cinematic Universe satu ini sepertinya tidak mendapatkan respon yang diharapkan dari penggemar berat Marvel. Rotten Tomatoes memberikan penilaian hanya sebesar 47 persen di Tomatometer.

"The visuals are so busy, the jokes so tame, the homilies so overfamiliar, the only option is surrendering to the chaos. But those pros Pfeiffer and Douglas up the game with an interstellar Romancing the Stone vibe" ujar Thelma Adams dari AARP Movies for Grownups 

Eternals merupakan tim dengan wajah-wajah baru bagi Marvel Cinematic Universe. Namun, inovasi dari Marvel Studios sepertinya tidak diterima baik oleh para kritikus. 

Dilabel sebagi film terburuk Marvel sepanjang masa dengan rating 47 persen dengan alasan alur cerita yang membingungkan. Menurut The Canberra Times "Eternals is a jam-packed, ambitious and oddly imperfect addition to the Marvelverse."

Itulah deretan 10 film terburuk Marvel sepanjang masa menurut Rotten Tomatoes. Bagaimana menurut kalian? Adakah film favorit kalian yang masuk ke dalam list diatas? Atau mungkin adakah film Marvel yang termasuk list diatas? Semoga pada 5 Mei 2023, perilisan Guardians of The Galaxy Vol.3 memenuhi ekspektasi para penggemar Marvel.