10 Karakter Pendukung Anime yang Lebih Kuat dari Protagonis Utamanya

Revy anti-heroine ahli senjata api dalam Black Lagoon, memperlihatkan tingkat kekejaman, kehebatan tempur, dan keahlian menembak yang jauh melampaui protagonis utama, Rock.

Kemampuannya menggunakan dua pistol sekaligus, yang diasah melalui pengalaman hidup penuh kekerasan dan perjuangan untuk bertahan hidup, menjadikannya lawan yang ditakuti dan mampu menghadapi banyak musuh tanpa kesulitan.

Dengan kelincahan, refleks secepat kilat, dan insting bertarung yang tajam, Revy jelas berada di level yang berbeda dari Rock, yang kekuatan utamanya terletak pada negosiasi dan strategi.

Kekejaman Revy yang tak kenal kompromi dan taktik bertarungnya yang lihai memastikan dominasinya di dunia kelam Roanapur, tempat di mana kekuatan senjata dan naluri bertahan hidup adalah kunci utama.

Izumi Curtis sang alkemis andal dan ahli bela diri yang disegani, menunjukkan tingkat kemahiran dan kekuatan yang melampaui murid-muridnya, Edward dan Alphonse Elric, sepanjang sebagian besar seri Fullmetal Alchemist.

Kemampuan fisik Izumi juga tak kalah mengagumkan; latihan keras dan keterampilan bertarung tangan kosong yang luar biasa memungkinkannya menghadapi banyak lawan sekaligus, bahkan bertahan hidup selama sebulan di Pegunungan Briggs yang terkenal ganas.

Ia bahkan pernah mengalahkan kedua Elric Bersaudara dengan mudah – sambil membaca buku, tidak kurang – menunjukkan perpaduan kekuatan dan kecerdikan yang sulit ditandingi oleh Ed dan Al.

Meskipun Elric bersaudara terus berkembang dan menguasai konsep-konsep alkimia yang rumit, kombinasi kemampuan fisik dan alkimia Izumi tetap menjadi standar emas yang mereka perjuangkan.

Bahkan seiring dengan peningkatan kemampuan mereka, peran Izumi sebagai mentor yang disegani semakin menegaskan keunggulannya, menjadikannya simbol kekuatan dan kebijaksanaan dalam dunia Fullmetal Alchemist.

Erza Scarlet yang dijuluki Titania dari Fairy Tail memiliki penguasaan yang luar biasa atas berbagai jenis armor dan senjata magis.

Menunjukkan kehebatan dan kemampuan adaptasinya yang tinggi dalam pertempuran. Dengan sihir Requip yang dimilikinya, Erza dapat beralih antara berbagai jenis armor dan senjata secara instan, menyesuaikan diri dengan situasi pertempuran yang berbeda-beda.

Kemampuan bertarung Erza yang mengesankan, dipadukan dengan tekad baja dan jiwa kepemimpinannya yang kuat, seringkali melampaui kekuatan murni Natsu Dragneel, sang protagonis utama, dalam sebagian besar seri.

Sementara Natsu mengandalkan kekuatan penghancur dari sihir dragon slayer dan semangat tempurnya yang membara, Erza memiliki keunggulan dalam hal kecerdasan taktis, pengalaman bertarung yang kaya, serta persenjataan sihir yang beragam.

Kombinasi unik ini menjadikannya petarung yang lebih fleksibel dan tak jarang lebih kuat dalam berbagai situasi, mengukuhkan posisinya sebagai salah satu anggota paling tangguh di guild Fairy Tail.

Meskipun Kenshin Himura telah meraih reputasi sebagai Battousai sang Pembantai yang tak terkalahkan, ia tetap memandang gurunya, Seijuro Hiko, sebagai sosok yang lebih tinggi dalam hal kemampuan berpedang.

Hiko merupakan perwujudan puncak ilmu pedang dan kekuatan dalam dunia Rurouni Kenshin. Sebagai pewaris ke-13 gaya Hiten Mitsurugi-ryu, Hiko memiliki kekuatan, kecepatan, dan teknik yang luar biasa, dengan mudah melampaui Kenshin dalam segala aspek.

Penguasaannya atas teknik pamungkas Amakakeru Ryu no Hirameki, yang bahkan Kenshin sendiri harus berjuang keras untuk menyempurnakannya, menjadi bukti nyata keunggulan sang guru.

Kekuatan fisik Hiko yang luar biasa tercermin dari kemampuannya mengenakan jubah berat yang akan membebani pendekar pedang lain.

Kenshin, meski telah menjadi legenda hidup, tetap merasa kagum dan hormat terhadap kemampuan sang guru, mengakui kepakaran dan kekuatan Hiko yang tak tertandingi.

Levi Ackerman merupakan sosok prajurit paling disegani di Survey Corps, memiliki kemampuan bertarung dan presisi yang tak tertandingi dalam menggunakan perlengkapan manuver vertikal.

Kemampuannya ini semakin terasah berkat garis keturunan Ackerman yang mengalir dalam dirinya, memberikan kekuatan, kelincahan, dan naluri luar biasa (Mikasa juga mewarisi kekuatan luar biasa dari klan Ackerman).

Kecerdasan tajam dan pengalaman tempurnya yang kaya menjadikan Levi sebagai pemburu titan tiada tanding, mampu mengalahkan musuh-musuh terkuat, termasuk Beast Titan yang menakutkan.

Meskipun Eren Yeager memiliki kekuatan yang tak terhentikan berkat Founding Titan (dan kekuatan titan lainnya yang ia serap), ia tidak memiliki kehalusan dan kecerdikan bertarung seperti Levi, seringkali mengandalkan kekuatan brutal dan luapan emosi saat tidak berada dalam wujud titan.

Kemampuan taktis Levi yang luar biasa dan fokusnya yang tak tergoyahkan di medan perang secara konsisten membuktikan bahwa ia adalah prajurit yang lebih unggul dibandingkan Eren, meskipun Eren memiliki potensi besar yang belum sepenuhnya tergali.

Chuuya Nakahara, eksekutif Port Mafia yang memiliki kemampuan memanipulasi gravitasi, secara konsisten menunjukkan keunggulannya atas Atsushi Nakajima dalam hal kekuatan murni dan keahlian bertarung.

Kemampuan istimewanya, Upon the Tainted Sorrow, memberinya kendali mutlak atas gravitasi, memungkinkan dirinya untuk mendominasi medan perang dengan cara yang tak tertandingi.

Kombinasi penggunaan strategis manipulasi gravitasi dan gaya bertarung tanpa henti membuatnya unggul dalam berbagai pertempuran, seringkali melampaui kemampuan Atsushi, yang mengandalkan transformasi menjadi manusia harimau.

Meskipun demikian, kekuatan luar biasa Chuuya memiliki kelemahan krusial. Ketika ia mengaktifkan Corruption untuk melepaskan kekuatan penuhnya, Dewa Bencana yang bersemayam dalam dirinya juga terbebas, menyebabkan Chuuya kehilangan kendali dan membutuhkan intervensi dari rekannya, Dazai Osamu, untuk menetralisirnya.

Kerentanan ini memberikan celah bagi lawan untuk menyerang, namun tidak mengurangi fakta bahwa Chuuya tetap merupakan kekuatan yang jauh lebih dahsyat dibandingkan Atsushi.

Killua Zoldyck, seorang pembunuh bayaran muda yang berasal dari keluarga Zoldyck yang ternama, menunjukkan bakat luar biasa yang sering kali melampaui kemampuan Gon Freecss, sang protagonis utama.

Penguasaan Killua atas berbagai teknik pembunuhan yang mematikan, kemampuan Nen seperti Godspeed yang memungkinkannya bergerak secepat kilat, serta refleksnya yang tajam menjadikannya petarung yang sangat ditakuti.

Berkat kecerdasan strategis dan pengalamannya yang luas dalam menghadapi berbagai situasi pertempuran, Killua memiliki keunggulan yang signifikan dibandingkan Gon, yang cenderung menggunakan pendekatan langsung dan terkadang gegabah.

Kelincahan, fleksibilitas, dan kemampuan taktis Killua yang luar biasa menjadikannya aset yang tak ternilai bagi timnya, bahkan terkadang menjadi kekuatan yang lebih dominan dibandingkan Gon dalam pertempuran.

Tomura Shigaraki, antagonis utama dalam My Hero Academia, menjelma menjadi kekuatan yang menakutkan dengan Quirk Decay-nya, yang mampu menghancurkan apa pun yang ia sentuh.

Kemampuan fisiknya yang semakin meningkat, ditambah dengan kecerdasan strategis yang diperkuat oleh pengaruh All For One, menjadikan dirinya ancaman yang tak terbendung.

Kekuatan Shigaraki telah melampaui Deku, yang masih dalam proses menguasai kompleksitas One For All.

Sifat Shigaraki yang brutal dan tekadnya yang tak tergoyahkan dalam mencapai tujuannya, dikombinasikan dengan Quirk yang sangat destruktif dan kemampuan yang terus ditingkatkan, menempatkannya sebagai sosok yang jauh lebih berbahaya dan kuat dibandingkan Deku.

Shigaraki menjadi tantangan besar bagi para pahlawan, yang harus menghadapi kekuatannya yang dahsyat dan ambisinya yang mengancam.

Walaupun Goku telah mencapai tingkat kekuatan yang sulit dibayangkan, Beerus – sang Dewa Penghancur – tetap berdiri sebagai sosok yang menggetarkan, dengan kekuatan yang jauh melampaui sang Saiyan di sebagian besar seri Dragon Ball.

Memiliki kemampuan layaknya dewa, Beerus dapat dengan mudah menghancurkan planet-planet hanya dengan sentuhan ringan, mengendalikan ki ilahi yang melampaui batas pemahaman manusia.

Keahlian bertarungnya tak tertandingi, kecepatan, kekuatan, dan refleksnya mampu membuat para petarung paling berpengalaman sekalipun tak berdaya.

Salah satu jurus pamungkas Beerus, Hakai, memberikannya kekuatan untuk menghapus segala sesuatu dari eksistensi, sebuah kemampuan yang berada jauh di luar jangkauan Goku pada sebagian besar seri.

Dalam perjalanan Goku untuk menyaingi Beerus, ia berhasil mencapai transformasi Super Saiyan God dan bahkan menguasai Ultra Instinct, sebuah kondisi yang memberikan kesadaran dan refleks yang luar biasa.

Namun, meskipun dengan pencapaian luar biasa ini, Goku belum bisa dipastikan telah melampaui Beerus. Kekuatan sejati Dewa Penghancur ini masih menjadi misteri yang belum terungkap, dan diyakini jauh lebih besar daripada yang pernah ditunjukkannya.

Satoru Gojo, penyihir jujutsu terkuat dalam semesta Jujutsu Kaisen, memiliki kemampuan yang melampaui batas manusia dan bahkan menyaingi kekuatan dewa.

Kemampuannya mengendalikan Limitless dan Enam Mata memberikannya kendali mutlak atas ruang dan energi kutukan yang luar biasa, memungkinkannya untuk memanipulasi realitas sesuka hati.

Domain Expansion yang dimilikinya, Infinite Void, menjadi senjata mematikan yang membanjiri lawan dengan informasi tak terhingga, membuat mereka terjebak dalam kehampaan yang tak berujung.

Yuji Itadori, meskipun memiliki potensi besar dan terus bertumbuh berkat kekuatan Sukuna yang bersemayam dalam dirinya, belum mampu menandingi kekuatan dan keahlian Gojo yang tak tertandingi.

Kombinasi kecerdasan, pengalaman tempur yang kaya, dan kemampuannya yang nyaris mahakuasa menjadikan Satoru Gojo sebagai sosok yang berdiri di puncak dunia jujutsu.

Dalam dunia anime yang penuh dengan karakter-karakter menarik, para karakter pendukung yang kuat ini menunjukkan bahwa kekuatan tidak hanya diukur dari peran utama.

Mereka adalah bukti bahwa setiap karakter memiliki potensi untuk bersinar dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kesuksesan sebuah cerita.

Melalui kemampuan, kepribadian, dan peran mereka yang unik, mereka berhasil membuktikan bahwa karakter pendukung juga dapat menjadi pusat perhatian dan meninggalkan kesan mendalam bagi para penonton.