Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Buku Melihat Diri Sendiri Karya Gus Mus (dok.pribadi/Khanif Irsyad Fahmi)

KH. Mustofa Bisri atau Gus Mus adalah seorang ulama, sastrawan, dan budayawan yang dikenal karena memiliki kepribadian yang lembut, tetapi kritis dalam pemikiran. Selain menjadi pengasuk pondok pesantren, Gus Mus juga aktif menulis puisi dan esai. Berkat sepak terjangnya tersebut, Gus Mus dijadikan panutan bagi banyak orang.

Buku Melihat Diri Sendiri merupakan kumpulan esai refleksi dan renungan dari Gus Mus. Melalui buku ini, Gus Mus mengajak para pembaca untuk sering bercermin pada diri sendiri. Sebelum sibuk mengurusi orang lain, sebaiknya kita menilai dan memperbaiki diri sendiri terlebih dahulu. Gus Mus mampu menuliskan esainya dengan bahasa yang mudah dipahami, sehingga akan cocok dengan berbagai kalangan.

Buku Melihat Diri Sendiri ini pertama kali diterbitkan Diva Press pada 2019. Setelah selesai membaca buku ini, pembaca akan menemukan evaluasi-evaluasi yang bersumber dari diri sendiri. Buku setebal 294 halaman ini, sangat cocok dibaca bagi orang yang ingin mendapatkan sudut pandang reflektif dalam melihat permasalahan yang ada di masyarakat. Buku ini juga bisa menjadi inspirasi bagi mereka yang ingin memperbaiki diri dan menjalani hidup dengan penuh kebijaksanaan.

1. Orang yang mengenal dirinya akan sibuk memperbaiki diri, bukan menghakimi orang lain

ilustrasi orang merenung (unsplash.com/Noah Silliman)

2. Kita sering menilai orang lain dengan kacamata kita sendiri, padahal belum tentu mereka melihat dengan cara yang sama

ilustrasi orang yang merenung (unsplash.com/Matthew Henry)

3. Kadang kita terlalu sibuk mencari kesalahan orang lain, sampai lupa melihat keburukan diri sendiri

ilustrasi orang yang merenung (unsplash.com/Ante Hamersmit)

4. Jangan hanya membanggakan ilmu yang kau miliki, tapi tanyakan pada dirimu: sudahkah ilmu itu menjadikanmu lebih rendah hati?

ilustrasi orang yang merenung (unsplash.com/Zhu Liang)

5. Banyak orang ingin dihormati, tapi sedikit yang mau menghormati. Banyak yang ingin dimengerti, tapi sedikit yang mau mengerti

ilustrasi orang yang merenung (unsplash.com/Keegan Houser)

6. Doa bukan sekadar meminta, tapi juga mengingatkan diri bahwa kita ini hamba yang serba terbatas

ilustrasi berdoa (freepik.com/rawpixel com)

7. Kita sibuk mencari kebahagiaan di luar, padahal ketenangan sejati ada dalam hati yang selalu bersyukur

ilustrasi orang yang berbahagia (unsplash.com/Helena Lopes)

8. Kadang kita lebih takut kehilangan dunia daripada kehilangan Tuhan. Padahal dunia sementara, sedangkan Tuhan kekal selamanya

ilustrasi berdoa (unsplash.com/jim pave)

9. Orang yang hatinya bersih tidak akan sibuk mencari aib orang lain, melainkan selalu berusaha memperbaiki dirinya sendiri

ilustrasi orang yang sabar (unsplash.com/Aaron Andrew Ang)

10. Orang hebat dan sukses itu bukan tentang terlihat suci di mata manusia, tetapi tentang kejujuran dan ketulusan di hadapan Tuhan

ilustrasi kesuksesan (unsplash.com/Hunters Race)

Buku Melihat Diri Sendiri mengajak pembacanya untuk lebih banyak mengevaluasi diri sebelum mengevaluasi orang lain. Buku yang tepat untuk dibaca ketika kita ingin berpikir lebih dalam mengenai diri sendiri. Nah, dari 10 kutipan di atas, mana yang jadi favoritmu?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team