11 Pemain Blue Lock yang Melawan Tim U-20 Jepang

Posisi kiper ditempati oleh Gin Gagamaru. Dia dipilih Ego karena memiliki refleks yang sangat baik dan cocok ditempatkan di posisi kiper.

Gagamaru memiliki postur tubuh yang sangat jangkung, yaitu 191 cm. Dia juga memiliki keterampilan explosive reaction, super reflex, ultra reflex, dan fleksibilitas yang membuatnya ideal sebagai kiper.

Chigiri ditempatkan di posisi bek sayap kanan oleh Ego, yang bermaksud memanfaatkan kecepatannya di sektor kanan untuk melakukan overlap dan mengirimkan crossing.

Chigiri juga memiliki kemampuan bertahan yang cukup baik dan dapat melakukan solo run untuk mencetak gol untuk dirinya sendiri. Namun, sayangnya, kemampuan Chigiri untuk mencetak gol akan sulit tercapai karena posisinya di sisi kanan yang kurang ideal untuk melakukan cut inside.

Seandainya Chigiri ditempatkan di sektor kiri, opsi untuk melakukan cut inside akan lebih besar, sehingga meningkatkan kemungkinan dia mencetak gol sendiri. Posisi di sektor kiri akan memberikan kesempatan lebih baik untuk memanfaatkan kemampuannya dalam mencetak gol dengan lebih efektif.

Aryuu adalah pemain tertinggi di Blue Lock Eleven dengan tinggi 195 cm. Ego menempatkannya di posisi bek tengah karena tingginya yang menjulang, yang akan berguna dalam duel-duel udara melawan striker musuh. Aryuu juga memiliki jangkauan yang luas berkat kakinya yang panjang.

Nikko Ikki memiliki tubuh yang tidak terlalu tinggi untuk seorang bek tengah, tetapi dia memiliki persepsi spasial yang sangat baik, sehingga bisa menjadi "menara pengawas" bagi pertahanan Blue Lock Eleven. Selain itu, Nikko memiliki kemampuan mencuri bola yang sangat baik.

Ego menempatkan Bachira pada posisi bek sayap kiri karena dia memiliki kemampuan overlap yang baik, dipadukan dengan dribbling yang sangat mumpuni. Bachira juga dapat memberikan umpan-umpan mematikan untuk para striker Blue Lock Eleven dan bisa mencetak gol sendiri dengan dribbling yang sulit dihentikan.

Otoya memiliki keterampilan high speed dan off-the-ball movement yang sangat bagus untuk seorang pemain sayap. Terutama skill off the ball, Otoya bisa diam-diam menyelinap dan menghancurkan pertahanan musuh seperti seorang ninja. Otoya berpindah posisi menjadi bek kanan pada babak kedua laga Blue Lock Eleven melawan Tim U-20 Jepang.

Blue Lock Eleven berpusat pada permainan Itoshi Rin, sang striker. Isagi Yoichi dipilih sebagai gelandang serang untuk memaksimalkan potensi Rin. Selain itu, insting mencetak gol Isagi juga sangat tajam, sehingga dia berpeluang besar mencetak gol sendiri.

Ball control Karasu adalah yang terbaik di Blue Lock Eleven. Dia bahkan bisa mempertahankan bola meskipun dua pemain lawan melakukan pressing. Kemampuannya menganalisis celah untuk mencetak gol akan sangat diandalkan, menjadikannya jantung tim Blue Lock Eleven.

 Kontrol bola atau trapping Nagi sangat superior. Dengan kemampuan luar biasa ini, Nagi dapat mencetak gol meskipun dari posisi yang sangat sulit. Nagi juga dianggap sebagai pemain paling berbakat dan jenius di Blue Lock. Sinerginya dengan Isagi bisa menjadi kombinasi mematikan, terutama dengan trapping Nagi dan direct shot Isagi.

Yukimiya adalah pemain berbakat, khususnya dalam situasi satu lawan satu melawan bek lawan. Jika hanya ada satu bek yang menghadapinya, hampir pasti Yukimiya bisa melewatinya. Selain itu, finishing Yukimiya tidak bisa diremehkan, karena dia memiliki tendangan Gyro Shot yang memungkinkan dia mencetak gol sendiri.

 Siapa lagi kalau bukan Itoshi Rin, striker nomor satu di Blue Lock, dengan rata-rata 2,5 gol per pertandingan. Tim Blue Lock Eleven berpusat pada dirinya sebagai ujung tombak yang tajam. Itoshi Rin memiliki statistik yang sempurna untuk seorang striker murni dribble, passing, shooting, speed, dan defense dia punya semuanya. Tidak heran dia ditempatkan sebagai striker oleh Ego.

Sebelas pemain terpilih dari Blue Lock akan menghadapi Tim U-20 Jepang dalam pertandingan perwakilan nasional yang akan disaksikan oleh seluruh negeri. Tim Blue Lock Eleven akan berpusat pada Itoshi Rin, dengan gaya permainan menyerang yang agresif. Tim ini mungkin kebobolan lima gol, tetapi akan menang dengan membalas enam gol. Hanya dengan cara ini, tim yang berisikan para striker dapat meraih kemenangan. Itoshi Rin akan memimpin tim dengan pola serangan agresif ini.

Pemenang dari pertandingan ini akan mendapatkan kendali atas tim nasional Jepang. Namun, dengan Sae Itoshi yang memimpin Tim U-20 Jepang dan Ryusei Shido yang bergabung dengannya, mampukah Tim Blue Lock Eleven menghadapi tantangan besar ini?