15 Karakter Jujutsu Kaisen yang Paling Tidak Disukai, Siapa Saja?

Junpei Yoshino, lebih dari sekadar tersesat, ia adalah korban manipulasi yang berujung pada kematian tragis.

Terperdaya oleh Roh Terkutuk, Mahito, yang mampu mengubah manusia menjadi monster, Junpei tak pernah menyangka akan dikhianati. Ia terjerumus dalam bujuk rayu Mahito karena lelah menjadi korban perundungan dan kesulitan menjalin pertemanan.

Namun, Yuji Itadori hadir sebagai secercah harapan, menjadi sahabat sejati bagi Junpei. Sayangnya, Junpei terlanjur terjerat dalam pengaruh Mahito dan akhirnya mengkhianati Itadori.

Mahito mengubah Junpei menjadi monster, memaksanya untuk melawan sahabatnya sendiri. Tragis memang, namun di balik semua itu, Junpei tetaplah pribadi yang baik, terdistorsi oleh pengalaman pahitnya.

Oleh karena itu, meski pernah menjadi antagonis, Junpei menempati posisi terakhir dalam daftar karakter Jujutsu Kaisen yang paling tidak disukai.

Pertarungan Momo Nishimiya melawan Nobara Kugisaki terasa antiklimaks bagi para penggemar yang menantikan aksi memukau dari Nobara.

Kemampuan Momo untuk menghindar membuat Nobara kesulitan menunjukkan kebolehannya. Selain itu, Momo terus-menerus menggagalkan rencana para protagonis dalam acara Pertandingan Persahabatan Kyoto, termasuk pertandingan baseball.

Meski belum memiliki prestasi yang signifikan, Momo seringkali menjadi penghalang bagi karakter lain untuk mendapatkan sorotan, terutama Nobara yang seharusnya mampu mengungguli lawan-lawannya dengan mudah.

Momo memang menunjukkan sedikit penebusan di akhir Musim 2, namun ia perlu melakukan lebih banyak di Musim 3 untuk mendapatkan simpati dari para penggemar.

Kemunculan perdana Mai Zenin di anime menimbulkan kesan negatif, tidak hanya bagi para penggemar, tetapi juga bagi Nobara. Perkataan kasar Mai kepada Nobara dan saudara perempuannya, Maki, menjadi pemicu ketidaksukaan.

Mai merasa ditinggalkan oleh Maki, yang tidak memiliki energi kutukan, sehingga harus menanggung beban penganiayaan dari klan Zenin yang bermasalah. Ia kemudian melampiaskan kekesalannya kepada Maki.

Dalam arc Pertandingan Persahabatan Kyoto, Mai akhirnya berhadapan dengan Maki. Meskipun bersikap arogan, Mai ternyata memiliki kekuatan dan persiapan yang kurang memadai. Bukan berarti Mai lemah atau karakter yang buruk, namun ia perlu melakukan introspeksi yang mendalam agar dapat diterima oleh para penggemar.

Penjahat seperti Suguru Geto kerap menarik perhatian penggemar, terutama dengan pesona bad boy yang ia miliki. Namun, seiring perubahan drastis dalam karakternya, sulit bagi penggemar untuk tetap menyukainya.

Suguru Geto pernah menjadi sahabat karib Satoru Gojo semasa sekolah, namun hubungan mereka memburuk ketika Suguru mulai menganut ideologi supremasi penyihir dan menganggap remeh manusia non-penyihir sebagai monyet.

Meskipun terdapat latar belakang kompleks di balik perubahan sikapnya yang dulu lembut, sikap Suguru menjadi kejam dan menghancurkan persahabatan mereka. Inilah yang membuatnya sulit dimaafkan oleh para penggemar Jujutsu Kaisen.

Meskipun terdapat sisi heroik dalam dirinya, Toji Fushiguro tetaplah antagonis utama dalam season kedua Jujutsu Kaisen. Tindakannya yang kejam dan destruktif membuatnya sulit dicintai oleh para penggemar.

Satu-satunya hal positif yang bisa diungkapkan tentang Toji adalah rasa sayangnya terhadap putranya, Megumi, yang menggunakan nama keluarga Fushiguro daripada Zenin.

Selebihnya, Toji adalah sosok yang sulit untuk disukai. Ia menjadi musuh bebuyutan Satoru Gojo dalam arc kilas balik dan menyebabkan kekacauan besar, menjadikannya penjahat paling menonjol dalam alur cerita tersebut.

Di masa kini, meskipun sempat melawan kutukan di Shibuya, tindakannya justru menimbulkan masalah baru, yang akhirnya berujung pada kehancuran dirinya sendiri. Jika kematian adalah pilihan terbaik bagi Toji, maka ia jelas bukanlah pahlawan dalam arc tersebut.

Karakter seperti Dagon yang memiliki kekuatan air kerap menjadi sosok yang tidak disukai oleh para penggemar anime karena posisinya sebagai penjahat berbahaya.

Sebagai roh kutukan, Dagon menjadi ancaman bagi umat manusia dan telah berhadapan dengan para pahlawan terkuat di Jujutsu Kaisen, tanpa memiliki kualitas penebus atau latar belakang yang mengundang simpati. Hal ini membuatnya menjadi salah satu karakter yang paling tidak disukai dalam serial ini.

Dalam arc Insiden Shibuya, Dagon menunjukkan kekuatan aslinya yang menakutkan. Sebelumnya, ia hanyalah makhluk laut penakut yang bersembunyi di balik Mahito dan rekan-rekannya.

Namun, Dagon akhirnya unjuk gigi sebagai monster raksasa dengan Domain Expansion yang menyerupai pantai indah namun mematikan. Meskipun berjuang mati-matian, ia akhirnya dikalahkan oleh Toji dan Nanami.

Hanami bukanlah Roh Terkutuk terburuk yang menjadi antagonis para penyihir jujutsu di musim pertama Jujutsu Kaisen.

Namun, kegigihannya untuk kembali dan kemampuannya menyusun rencana serta rute pelarian membuat Hanami menjadi lawan yang menyebalkan. Ia bahkan menjadi ancaman besar dalam Acara Goodwill Kyoto.

Jika bukan karena campur tangan Gojo (yang bahkan tidak berhasil membunuh Hanami saat itu), Itadori dan Ai Todo akan menghadapi situasi berbahaya.

Meskipun tidak semenyebalkan atau mengerikan seperti Jogo dan Mahito, Hanami tetap menjadi ancaman serius bagi karakter-karakter yang dicintai penggemar.

Jogo menganggap dirinya salah satu Roh Terkutuk terkuat, bahkan menyamakan kekuatannya dengan Ryomen Sukuna. Namun, kesombongannya yang berlebihan justru menjadi penyebab kehancurannya.

Setelah beberapa kali pertarungan, termasuk melawan Gojo Satoru, Jogo terus kembali (berkat bantuan Hanami) dengan keyakinan bahwa ia mampu mengimbangi Gojo dan Sukuna.

Kenyataannya, Jogo tak hanya kalah telak dari Gojo, tetapi juga dihentikan oleh Raja Kutukan. Jogo dibenci karena ia kuat namun gegabah, selalu terlibat dalam pertarungan yang tidak seimbang tanpa menyadari kelemahannya.

Juzo Kumiya tidak memiliki banyak waktu layar dalam seri ini. Ia muncul dalam Acara Goodwill Kyoto, dan meskipun hobinya yang mengerikan dalam membuat barang dari tulang manusia cukup mengganggu, ia tidak semenyeramkan Roh Terkutuk lainnya seperti Mahito. Secara keseluruhan, karakternya terasa kurang berkesan.

Meski sempat melawan kepala sekolah Akademi Penyihir Kyoto, Yoshinobu Gakuganji, Juzo dengan mudah dikalahkan oleh Gojo setelah penghalang dihancurkan.

Pada akhirnya, ia lebih berperan sebagai penghibur dengan tingkah konyolnya, sekaligus menjadi pengalih perhatian kecil yang mencegah sang kepala sekolah membantu murid-muridnya.

Kokichi Muta, atau yang dikenal sebagai Mechamaru, adalah anggota Akademi Penyihir Kyoto yang awalnya membantu karakter seperti Aoi Todo, Mai Zenin, dan Momo Nishimiya dalam melawan siswa-siswa dari Sekolah Tokyo. Namun, keterbatasan fisiknya memaksa Kokichi untuk berpartisipasi melalui tubuh mekanisnya.

Selain menjadi antagonis dalam Pertandingan Persahabatan Kyoto, Kokichi ternyata juga bekerja sama dengan Mahito dan Kenjaku atau Suguru Geto.

Meskipun akhirnya ia berbalik melawan mereka dengan robot raksasanya, tindakan pengkhianatan ini sulit untuk dihapuskan. Kokichi meninggal sebelum sempat sepenuhnya menebus kesalahannya dan menjadi pahlawan yang sesungguhnya. Hal ini membuatnya menjadi salah satu karakter yang kurang disukai dalam seri ini.

Yoshinobu Gakuganji layak dianggap sebagai salah satu pejabat sekolah terburuk yang pernah ada.

Tidak hanya berusaha memaksa siswa Kyoto untuk mengeksekusi Yuji Itadori, ia juga memerintahkan eksekusi kepala sekolah Tokyo. Gakuganji merupakan representasi dari konservatisme kaku dan tak kenal ampun yang menguasai dunia penyihir.

Parahnya lagi, ia menuntut rasa hormat dari orang-orang yang menjadi lawannya, namun justru tidak berdaya saat Roh Terkutuk menyerang selama Acara Goodwill Kyoto. Satu-satunya hal yang mungkin sedikit menebus kesalahannya adalah teknik kutukannya yang unik dan menarik.

Namun, hal ini tampaknya tidak cukup untuk mengubah pandangan negatif para penggemar terhadapnya. Hingga kini, Yoshinobu Gakuganji tetap menjadi salah satu karakter Jujutsu Kaisen yang paling tidak disukai.

Pada musim pertama Jujutsu Kaisen, sosok Haruta Shigemo dengan rambut pirangnya mungkin terlihat kurang mengancam dibandingkan Hanami yang perkasa.

Namun, para penggemar tidak boleh meremehkan antagonis yang satu ini. Kemampuannya menggunakan pedang tangan yang mematikan dan keberaniannya menyerang para pahlawan dalam duel menjadikannya lawan yang berbahaya.

Seperti kebanyakan antagonis Jujutsu Kaisen, Haruta tidak memiliki sifat penebus atau simpati, dan tindakan kejamnya terhadap para pahlawan menjadi ciri khasnya.

Kembalinya ia di Musim 2, di mana ia menghajar para pahlawan sambil berpura-pura tidak bersalah, tidak mampu mengelabui para penggemar. Untungnya, Haruta akhirnya dikalahkan, sehingga para penggemar tidak perlu lagi berurusan dengannya.

Untuk beberapa waktu, penggemar anime Jujutsu Kaisen menyaksikan Suguru Geto, sahabat lama Satoru, dengan jahitan di dahinya, tanpa mengetahui alasannya hingga musim kedua.

Terungkaplah kebenaran yang mengejutkan yaitu Kenjaku, entitas misterius yang menyerupai otak, telah mengambil alih tubuh Suguru. Yang selama ini dianggap sebagai Suguru Geto ternyata adalah Kenjaku yang berbicara melalui tubuh Suguru.

Hal ini menjadikan Kenjaku salah satu antagonis paling mengejutkan, menjijikkan, dan hina dalam Jujutsu Kaisen.

Ia menghina warisan Suguru Geto, yang meskipun memiliki kekurangan, tetaplah seorang manusia sejati. Kenjaku dengan lancang mengejek para pahlawan di musim kedua, kemudian melancarkan rencana untuk memberikan kekuatan sihir kepada lebih banyak orang dan menjerumuskan seluruh Jepang ke dalam kekacauan.

Klan Zenin memiliki banyak permasalahan internal, dan Naobito adalah salah satu akar masalahnya. Sebagai salah satu pemimpin klan, ia memelihara budaya pelecehan, kebencian, dan toksisitas yang akhirnya mendorong Maki Zenin keluar.

Ia juga berperan besar dalam ketidakmampuan klan Zenin untuk mengakui potensi Maki sebagai penyihir, meskipun kekuatannya sudah jelas terlihat.

Lebih parah lagi, Naobito bahkan berusaha membujuk Toji Fushiguro, yang juga telah disingkirkan dari klan Zenin, untuk menjual putranya, Megumi, kepada klan Zenin. Tindakan keji seperti ini tidak dapat dimaafkan oleh para penggemar anime.

Kejahatan kemanusiaan semacam ini bahkan lebih mengerikan daripada aksi kekerasan yang dilakukan oleh penjahat seperti Mahito dan Sukuna.

Penjahat biasa mungkin menghancurkan kota untuk meneror, tetapi kejahatan yang ditujukan pada manusia akan selalu dianggap lebih buruk oleh para penggemar.

Mahito menjadi salah satu karakter yang paling dibenci di Jujutsu Kaisen. Selain sifatnya yang mengerikan, ia juga sulit untuk dibunuh.

Mahito bertanggung jawab atas kematian sejumlah karakter populer, termasuk Kento Nanami di Shibuya, yang harus disaksikan Yuji tanpa bisa berbuat apa-apa. Hal ini saja sudah cukup membuatnya menjadi karakter paling dibenci dalam serial ini.

Kekuatan Mahito memang tidak dapat dipungkiri, dengan Teknik Terkutuk yang hebat namun kejam dan menjijikkan.

Lebih menjengkelkan lagi, kekuatan ini ia miliki meskipun usianya masih muda. Penggemar berulang kali berharap Mahito akan mati sebelum membunuh karakter penting lainnya, namun harapan itu selalu pupus dengan kematian tragis.

Mahito akhirnya menemui ajalnya di tangan Kenjaku, meninggalkan warisan manipulasi, kekejaman tanpa alasan, dan ketidakpedulian akan nyawa orang lain.

Jujutsu Kaisen memang menyajikan beragam karakter yang menarik, baik dari sisi protagonis maupun antagonis. Namun, beberapa karakter antagonis, seperti Mahito, Kenjaku, dan lainnya, berhasil memancing emosi negatif dari para penggemar.

Tindakan mereka yang kejam, manipulatif, dan tidak berperikemanusiaan membuat mereka sulit untuk dicintai. Meskipun demikian, kehadiran mereka tetap penting dalam membangun konflik dan dinamika cerita yang menarik.

Keberadaan karakter-karakter yang tidak disukai ini menjadi bukti keberhasilan Jujutsu Kaisen dalam menciptakan karakter yang kompleks dan menggugah emosi penonton. Meskipun tidak semua karakter dicintai, mereka tetap berkontribusi dalam menjadikan Jujutsu Kaisen sebagai salah satu anime yang paling populer dan dibicarakan saat ini.