Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi jam tangan (freepik.com/Waewkidja)
ilustrasi jam tangan (freepik.com/Waewkidja)

Intinya sih...

  • Mayoritas jam tangan memiliki crown di sisi kanan agar mudah dijangkau oleh tangan kanan tanpa perlu melepas jam dari pergelangan.

  • Tangan kiri lebih aman dari risiko kerusakan mekanis karena jarang terlibat dalam gerakan kasar, menjaga keawetan jam dalam jangka panjang.

  • Tangan kiri memberikan gerakan yang lebih lembut dan stabil bagi jam tangan mekanik atau otomatis, serta meningkatkan akurasi fungsi teknologi di dalam jam modern.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kebanyakan orang di seluruh dunia mengenakan jam tangan di pergelangan kiri, dan hal itu bukan sekadar kebiasaan turun-temurun. Ada alasan teknis yang membuat tangan kiri dianggap lebih ideal untuk posisi jam tangan. Meski tidak ada aturan baku yang melarang penggunaan di tangan kanan, pertimbangan tersebut terbentuk karena alasan fungsional yang kuat sejak awal sejarah perkembangan jam tangan.

Alasan di balik tradisi itu jauh lebih kompleks daripada sekadar tren atau preferensi estetika. Pilihan tersebut pada dasarnya adalah solusi elegan dari para pembuat jam untuk mengakomodasi dominansi tangan kanan yang berlaku pada sebagian besar populasi dunia. Berikut adalah empat alasan teknis dibalik penggunaan jam tangan di pergelangan kiri.

1. Posisi crown dirancang untuk tangan kanan

ilustrasi jam tangan (pexels.com/Jonathan Borba)

Secara teknis, mayoritas jam tangan memiliki crown atau tombol pengatur waktu yang berada di sisi kanan case. Posisi ini dibuat agar mudah dijangkau oleh tangan kanan tanpa perlu melepas jam dari pergelangan. Jika jam dipakai di tangan kanan, crown justru akan berada di sisi dalam pergelangan, membuatnya sulit diakses dan berpotensi menekan kulit ketika tangan digerakkan.

Desain ini sudah menjadi standar industri sejak era jam mekanik awal abad ke-20. Produsen jam menyesuaikan posisi crown berdasarkan asumsi bahwa sebagian besar populasi dominan dengan tangan kanan. Dengan demikian, pemakai dapat menyesuaikan waktu, menggulung pegas, atau mengatur tanggal dengan lebih efisien tanpa mengganggu aktivitas utama tangan kanan.

2. Mengurangi risiko kerusakan mekanis

ilustrasi bekerja (pexels.com/Ivan Samkov)

Tangan kanan lebih sering digunakan untuk aktivitas sehari-hari seperti menulis, membuka pintu, atau mengangkat benda berat. Jika jam tangan dipakai di sisi yang aktif, risiko benturan terhadap permukaan keras menjadi lebih tinggi. Komponen dalam jam, terutama pada jam mekanik yang memiliki sistem roda gigi halus, bisa terguncang dan mengalami ketidakakuratan waktu akibat getaran.

Selain itu, goresan dan kerusakan fisik pada kaca atau bodi jam lebih mungkin terjadi ketika jam berada di tangan dominan. Dengan menempatkannya di tangan kiri, jam relatif lebih aman karena jarang terlibat langsung dalam gerakan kasar. Faktor perlindungan inilah yang menjadikan posisi di tangan kiri lebih disarankan untuk menjaga keawetan jam dalam jangka panjang.

3. Stabilitas gerakan lebih baik

ilustrasi jam tangan (freepik.com/freepik)

Jam tangan, terutama yang bersifat mekanik atau otomatis, memerlukan kestabilan agar sistemnya bekerja secara akurat. Tangan kiri yang cenderung lebih pasif memberikan gerakan yang lebih lembut dan stabil dibandingkan tangan kanan yang sering bergerak cepat. Ritme gerakan yang konsisten membantu mekanisme self-winding atau penggulungan otomatis tetap berjalan optimal.

Dalam konteks jam digital atau smartwatch, kestabilan ini juga berpengaruh pada sensor yang membaca detak jantung, gerakan, dan aktivitas tubuh. Sensor optik bekerja lebih akurat ketika jam tidak terguncang terlalu sering. Dengan begitu, penggunaan di tangan kiri bukan hanya tradisi, tetapi juga membantu meningkatkan akurasi fungsi teknologi di dalam jam modern.

4. Desain ergonomis yang lebih nyaman

ilustrasi seseorang memegang jam tangan (unsplash.com/Hunters Race)

Banyak produsen jam mendesain gelang atau strap dengan bentuk melengkung yang menyesuaikan kontur tangan kiri. Posisi buckle atau penjepit juga lebih mudah dijangkau oleh tangan kanan ketika dipasang di sisi kiri. Jika jam dikenakan di tangan kanan, proses mengenakan dan melepas bisa terasa canggung dan kurang praktis.

Selain itu, orientasi layar pada smartwatch sering kali dioptimalkan untuk tampilan di tangan kiri. Notifikasi, tombol sentuh, hingga posisi sensor dirancang agar mudah dijangkau tanpa mengubah posisi tangan terlalu banyak. Kombinasi faktor desain ini menunjukkan bahwa kenyamanan bukan sekadar kebiasaan, melainkan hasil pertimbangan teknis yang matang dalam pembuatan jam tangan.

Kebiasaan memakai jam tangan di tangan kiri berakar dari alasan teknis yang logis dan efisien. Mulai dari posisi crown, perlindungan mekanis, kestabilan gerakan, hingga kenyamanan desain, semua berkontribusi pada keputusan praktis tersebut. Meski tidak salah mengenakannya di tangan kanan, pilihan di sisi kiri tetap menjadi standar paling ideal baik untuk jam klasik maupun modern.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team