Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi makanan anjing (unsplash.com/Camylla Battani)
ilustrasi makanan anjing (unsplash.com/Camylla Battani)

Intinya sih...

  • Perubahan pola makan secara mendadak dapat menyebabkan diare pada anjing karena sistem pencernaan memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan makanan baru.

  • Konsumsi makanan yang tidak seharusnya seperti sampah, makanan basi, atau makanan manusia yang terlalu berbumbu juga dapat mengakibatkan diare pada anjing.

  • Infeksi bakteri, virus, atau parasit serta stres atau perubahan lingkungan juga bisa menjadi penyebab diare pada anjing dan harus ditangani dengan cepat agar tidak berkembang menjadi masalah kesehatan yang lebih serius.

Diare merupakan salah satu masalah pencernaan yang umum dialami oleh anjing, baik itu anjing dewasa atau anak anjing. Kondisi ini memang dapat diakibatkan oleh berbagai faktor yang berbeda, mulai dari pola makan hingga infeksi, sehingga harus ditangani dengan cara yang tepat agar nantinya tidak sampai berkembang menjadi masalah kesehatan yang lebih serius.

Sebagai pemilik hewan peliharaan tentunya penting dalam memahami penyebab diare pada anjing agar bisa tetap memberikan penanganan yang memadai dan menghindari hal tersebut terjadi kembali. Oleh sebab itu, pahami beberapa penyebab umum diare pada anjing yang perlu diketahui agar bisa memberikan penanganan yang sesuai dengan kebutuhannya.

1. Perubahan pola makan secara mendadak

ilustrasi makanan anjing (unsplash.com/James Lacy)

Mengganti makanan anjing secara tiba-tiba tanpa proses transisi yang tepat justru akan rentan menimbulkan gangguan pencernaan, termasuk salah satunya adalah diare. Sistem pencernaan anjing ternyata memerlukan waktu untuk bisa menyesuaikan diri terhadap jenis makanan barunya, baik itu dari segi tekstur, komposisi, hingga kandungan gizi yang ada di dalamnya.

Idealnya memang penggantian makanan tersebut dapat dilakukan secara bertahap selama beberapa hari dengan cara mencampurkan makanan lama dengan makanan baru agar pencernaannya tidak sampai kaget. Jika tidak dilakukan dengan hati-hati, maka anjing akan rentan mengalami muntah, diare, atau bahkan penurunan nafsu makan yang diakibatkan karena respon stres pada sistem pencernaannya.

2. Konsumsi makanan yang tidak seharusnya

ilustrasi makanan anjing (unsplash.com/Chris Benson)

Anjing yang memakan sampah, makanan basi, atau makanan manusia yang terlalu berbumbu dapat mengalami diare karena sistem pencernaannya tidak cocok dengan kandungan tersebut. Makanan yang mengandung lemak tinggi, bawang, coklat, hingga susu sapi juga berpotensi menimbulkan iritasi pada ususnya.

Kebiasaan menjilati benda asing atau makanan sisa di jalan ternyata bisa memperkenalkan bakteri atau racun ke dalam tubuh anjing. Oleh sebab itu, penting agar selalu mengawasi makanan yang dikonsumsinya dan tidak membiasakan diri untuk memberikan makanan sembarangan dari luar pola makan yang sehat.

3. Infeksi bakteri, virus, atau parasit

ilustrasi anjing dan pemiliknya (pexels.com/Bethany Ferr)

Diare pada anjing ternyata bisa diakibatkan oleh infeksi bakteri, virus, dan juga parasit. Infeksi tersebut memang kerap disertai oleh gejala lain yang berupa lesu, muntah, atau bahkan kehilangan nafsu makan hingga berujung pada demam, sehingga ini sangat tergantung pada tingkat keparahan yang dialami oleh anjing.

Penularan infeksi sebelumnya dapat terjadi melalui kontak dengan kotoran hewan lain, aliran terkontaminasi, atau bahkan lingkungan yang tidak bersih. Untuk mencegah hal yang satu ini, maka pastikan bahwa anjing telah memeroleh vaksinasi yang lengkap rutin diberikan obat cacing hingga tidak bermain di tempat yang memiliki risiko tinggi terhadap potensi infeksi.

4. Stres atau perubahan lingkungan

ilustrasi anjing (pexels.com/MART PRODUCTION)

Stres akibat pindah rumah, perjalanan jauh, hingga ditinggal pemilik ternyata bisa memicu diare pada anjing diakibatkan karena sistem pencernaannya sangat sensitif terhadap perubahan emosional yang dirasakan. Anjing yang merasa cemas atau gelisah pada umumnya akan rentan mengalami ketidakseimbangan hormon yang berdampak terhadap kondisi kesehatan ususnya.

Perubahan kebisingan, cuaca, atau kedatangan hewan baru dapat memengaruhi kondisi psikologis pada anjing. Untuk membantu mencegah diare akibat stres, maka penting dalam menjaga rutinitas harian anjing menciptakan kondisi lingkungan yang tenang hingga memberikan perhatian dan juga kenyamanan ekstra pada saat terjadi perubahan besar dalam hidupnya.

Diare pada anjing memang tidak selalu merupakan kondisi berbahaya, namun tetap harus ditangani dengan cepat agar tidak menimbulkan dehidrasi atau komplikasi yang lebih serius. Kenali penyebab diare agar pemiliknya dapat memberikan solusi yang terbaik sesuai dengan kebutuhannya. Jika gejala tersebut terus berlangsung, maka segera bawa anjing ke dokter hewan!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team