Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Lady Terminator (dok. Soraya Intercine Films/Lady Terminator)

Dunia perfilman lokal sudah tak asing dengan genre horor, banyak film horor diproduksi dari tahun ke tahun dengan berbagai subgenre yang disuguhkan, tetapi jarang sekali sineas Indonesia membawa tema sci-fi ke dalam subgenrenya.

Jarang bukan berarti tidak ada, malah film horor dengan subgenre sci-fi sudah hadir di rilisan klasik, hanya saja terbilang underrated atau jarang diketahui.

Nah, buat kamu yang penasaran dengan jajaran film horor sci-fi rilisan lokal, yuk, coba simak dalam artikel berikut ini untuk rekomendasinya, dijamin salah satunya siap jadi santapan horor segar!

1. Lady Terminator (1988)

Lady Terminator (dok. Soraya Intercine Films/Lady Terminator)

Film horor klasik Indonesia satu ini mengandalkan berbagai subgenre ke dalam filmnya, salah satunya adalah sci-fi.

Selain itu, film horor lokal satu ini juga menghadirkan aksi penuh kekerasan yang masuk kriteria subgenre splatter karena penuh eksploitasi dan tentunya sentuhan sci-finya berhasil membuat penonton kagum. Film ini digarap oleh Tjut Djalil dan dibintangi oleh Yurike Prastika serta Barbara Anne Constable.

Mengisahkan tentang Nyi Rara Kidul untuk membalas dendam karena dipermaikan lelaki sakti menggunakan jasad Wanda. Lelaki yang menyetubuhi Wanda akan mati, karena ada keris keluar dari kemaluannya. Keris itu pula yang akhirnya menaklukkan Wanda, hingga Nyi Rara Kidul kembali ke dunia siluman.

2. Multiverse : The 13th Step (2017)

Multiverse : The 13th Step (dok. Amarta Film/Multiverse : The 13th Step)

Tak hanya film luar yang menghadirkan tema multiverse, film Indonesia juga pernah merilis film horor bertema multiverse dengan balutan sci-fi yang kental, meski terbilang flopped atau tak laku, karena mungkin bukan pasarnya pada saat perilisan, tetapi film ini cukup menghadirkan gebrakan baru di dunia horor lokal, yakni subgenre sci-fi. Film horor satu ini digarap oleh Alfrits John Robert dan dibintangi oleh Olivia Jensen hingga Ari Wibowo.

Mengisahkan tentang Farrel dan keluarganya baru saja pindah ke sebuah rumah. Setelah beberapa lama menempati rumah tersebut, Farrel mendapatkan pesan singkat dari seorang gadis yang bernama Nadia. Hanya dengan menggunakan ponsel, hubungan mereka semakin lama semakin dekat dan mampu membuat Farrel jatuh cinta pada Nadia, walaupun mereka belum pernah bertatap muka.

3. Tengkorak (2018)

Tengkorak (dok. Aksacara Film/Tengkorak)

Masuk seleksi Cinequest Film Festival, film horor satu ini menghadirkan elemen sci-fi dengan balutan misteri yang cukup kental, selain itu drama yang disajikan juga terbilang segar dengan naskahnya yang tak berantakan, sehingga tentunya film horor sci-fi satu ini menggaet banyak apresiasi dari sinefil. Film satu ini digarap oleh Yusron Fuadi dan dibintangi oleh Edward Omar Syarif hingga Eka Nusa Pertiwi.

Berpusat pada sebuah kerangka fosil humanoid berusia 170.000 tahun, panjang 1.850 meter ditemukan selama gempa bumi 2006 di Yogyakarta.

Dunia berargumentasi antara meneliti dan menyembunyikan penemuan tersebut dari publik untuk alasan kemanusiaan. Seorang gadis muda terperangkap dalam mengungkap misteri di balik penemuan itu.

4. Saranjana (2024)

Saranjana (dok. Darihati Films/Saranjana)

Film horor satu ini membungkus subgenre sci-fi dengan konsep futuristik serta mistik lokal yang cukup menarik. Selain itu, film satu ini cukup menjanjikan dari segi ceritanya karena mengusung tema petualangan ke sebuah kota yang megah, meski produksi film ini tak terlihat niat, tetapi segi editing dari visual kota gaib yang ditampilkan berhasil membuat penasaran. Digarap oleh Johansyah Jumberan dan dibintangi oleh Adinda Azani, Ajeng Fauziah hingga Irzan Faiq.

Mengisahkan tentang sebuah band asal Jakarta mengadakan tur konser di Kotabaru, Kalimantan Selatan, ketika Shita, si vokalis Band menghilang secara misterius. Setelah mencari informasi, anggota band lainnya meyakini Shita berada di Saranjana, sebuah kota yang dipercaya warga lokal sebagai kota ghaib yang modern dan maju. Dalam waktu 7 hari mereka harus melakukan petualangan yang penuh dengan kejadian horor dan mistis untuk memasuki Kota Saranjana demi membawa sang vokalis kembali.

Film horor sci-fi rilisan lokal memang terbilang underrated, hal ini dikarenakan sineas dan produser masih ragu jika film horor sci-fi tak akan laku besar di pasaran. Namun, meski demikian jajaran di atas tentunya cukup membuktikan bahwa masih ada sineas horor yang berani membawa elemen sci-fi di dunia perfilman horor lokal.

Berikut tadi keempat film horor sci-fi rilisan lokal yang wajib untuk kamu jadikan tontonan di waktu luang. Selain film di atas, ada salah satu serial horor rilisan Netflix lokal yang bertema sci-fi dan berjudul Nightmares and Daydreams (2024), lho.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team