4 Tanda Seseorang Telah Kecanduan Konten Dewasa

17 Jan 2025, 15:30 WIB

Ilustrasi orang kecanduan konten dewasa (pexels.com/yugdas manandhar)

Di era globalisasi di mana semua serba canggih saat ini, kita bisa dengan mudahnya mengakses berbagai hiburan salah satunya melalui beberapa konten. Konten yang bermunculan pun banyak ragam mulai dari konten edukatif, kuliner, pendidikan bahkan konten dewasa sekalipun juga ada.

Konten dewasa yang dimaksud ialah konten yang merujuk pada segala jenis materi yang secara jelas menyajikan hal-hal berunsur pornografi, Di mana bila konten tersebut diakses terus menerus mengakibatkan seseorang mengalami kecanduan yang akan mempengaruhi kesehatan mentalnya. Bagaimana tanda tanda tersebut? Simak ulasannya sampai habis agar tahu, tanda seperti apa yang muncul pada diri seseorang kalau sudah kecanduan.

1. Sulit mencari kesenangan lain

Melihat ponsel (pexels.com/Kampus Production)

Ketika seseorang menjadi kesulitan menemukan sumber kesenangan lain selain mengakses konten dewasa adalah sebuah indikasi kuat bahwa orang tersebut telah kecanduan konten dewasa. Apabila tidak mendapat asupan konten dewasa, maka orang tersebut tidak akan mencapai kesenangan.

Kondisi tersebut mengakibatkan seseorang sangat mengandalkan konten dewasa sebagai satu satunya kesenangan. Orang yang sudah kecanduan dengan konten dewasa harus mendapatkan asupan yang berasal dari konten tersebut untuk mencapai sebuah kesenangan padahal ada banyak sumber kesenangan lain yang lebih positif.

2. Mengabaikan aktivitas lainnya selain mengakses konten dewasa

Ilustrasi mengabaikan aktivitas lain (pexels.com/Matheus Bertelli)

Tanda seseorang telah kecanduan konten dewasa adalah orang tersebut akan mengabaikan aktivitas lainnya selain mengakses konten dewasa. Hal ini disebabkan karena aktivitas tersebut telah mempengaruhi seseorang untuk tetap terus mencari rangsangan konten dewasa sehingga orang tersebut mengabaikan aktivitas lainnya yang menjadi aspek penting hidupnya.

Apabila seseorang telah mengabaikan aktivitas lainnya selain mencari konten dewasa, maka orang tersebut akan mengalami penurunan berbagai aspek penting di hidupnya mulai dari pendidikan, karir, pertemanan dan keluarga bahkan hal sepele sekalipun seperti mandi, makan dan tidur. Orang yang sudah kecanduan konten dewasa cenderung abai dengan aktivitas demikian.

3. Menjadikan konten dewasa sebagai pelarian dari masalah

Ilustrasi mendapat masalah (pexels.com/Yogendra Singh)

Apabila seseorang yang tertimpa masalah justru melarikan diri dengan mengakses konten dewasa, maka orang tersebut dapat dianggap telah kecanduan konten dewasa. Orang yang kecanduan konten dewasa selalu mencari pelarian dari masalah yang dihadapinya dengan mencari konten dewasa agar meringankan beban pikirannya.

Kecanduan konten dewasa dapat mempengaruhi kemampuan seseorang dalam hal memecahkan masalah, sehingga orang yang sudah kecanduan konten dewasa akan mengalami penurunin fungsi otak dalam hal berpikir kritis sehingga orang tersebut sulit mencari solusi masalah yang dialaminya.

4. Tidak pernah berhenti memikirkan konten dewasa

Ilustrasi sedang memikirkan konten dewasa (pexels.com/Monstera Production)

Orang yang memikirkan konten dewasa secara terus menerus, dapat dianggap sebagai orang yang telah kecanduan konten dewasa. Alasannya karena orang yang telah kecanduan konten dewasa sangat sulit mengalihkan pikirannya untuk tertuju pada situasi yang seharusnya sehingga mengalami penurunan konsentrasi.

Akibatnya, seseorang yang kecanduan konten dewasa akan mengalami kesulitan dalam menjalani hari mulai dari kesulitan saat belajar, bekerja dan berinteraksi. Orang yang kecanduan konten dewasa juga akan mengalami penurunan kreativitas karena pikirannya yang selalu tertuju pada konten dewasa, akan sulit memunculkan ide dan gagasan.

Seseorang yang kecanduan konten dewasa dapat dinilai dari tanda tanda yang muncul. Kecanduan konten dewasa bukanlah masalah sepele karena kecanduan tersebut dapat berpengaruh buruk pada kesehatan mental seseorang. Maka dari itu, kecanduan akan hal tersebut wajib diatasi secepatnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.