Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi seorang wanita (Pexels.com/cottonbro studio)

Intinya sih...

  • Gen Z sering merasa insecure di media sosial karena standar sosial yang tidak realistis, namun bentuk insecure ini tidak selalu terlihat
  • Merasa minder karena belum memiliki personal branding atau overthinking postingan yang tidak mendapat engagement adalah hal penting untuk dibahas
  • Insecure juga muncul dari tekanan sosial untuk sukses sebelum usia 25, namun fokus pada progres pribadi lebih sehat daripada membandingkan diri dengan orang lain

Di era serba digital seperti sekarang, jadi Gen Z itu kadang kayak jalan di atas panggung tanpa tahu siapa aja yang lagi nonton. Kita tumbuh bareng algoritma, story Instagram, dan standar-standar sosial yang makin gak realistis. Di satu sisi, kita lebih melek soal kesehatan mental, self-love, dan boundaries. Tapi di sisi lain, kita juga makin sering merasa gak cukup—gak cukup keren, gak cukup sukses, gak cukup 'baik' jadi diri sendiri. Insecure bukan lagi sekadar soal penampilan, tapi juga menyangkut identitas, pilihan hidup, dan bahkan eksistensi di dunia maya.

Yang bikin unik, bentuk-bentuk insecure yang dialami Gen Z kadang gak kelihatan. Gak semua orang bakal mengerti rasanya minder karena belum punya personal branding, atau overthinking gara-gara postingan gak dapet engagement. Tapi justru itu yang penting buat dibahas. Supaya kamu tahu: kamu gak sendiri. Nah, berikut ini lima bentuk insecure yang cuma bisa benar-benar dipahami oleh kita—Gen Z—dan mungkin, selama ini kamu juga pernah atau sedang mengalaminya.

Editorial Team

Tonton lebih seru di