Kolesterol tinggi bisa jadi musuh dalam selimut. Tidak terasa langsung, tapi diam-diam mengancam kesehatan jantung. Kalau dibiarkan, bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Tapi tenang, ada beberapa cara alami yang bisa membantu mengendalikan kadar kolesterol tanpa harus bergantung pada obat. Yuk, simak 5 cara berikut ini!
Mengonsumsi makanan yang kaya serat larut bisa membantu menurunkan kolesterol jahat (LDL). Serat larut bekerja dengan cara mengikat kolesterol dalam sistem pencernaan dan membuangnya sebelum terserap ke dalam darah. Makanan seperti oatmeal, kacang-kacangan, lentil, buah-buahan, dan sayuran hijau adalah pilihan terbaik untuk menjaga kadar kolesterol tetap stabil.
Selain itu, lemak sehat juga punya peran penting. Lemak tak jenuh yang terdapat dalam alpukat, kacang-kacangan, minyak zaitun, dan ikan berlemak bisa membantu meningkatkan kolesterol baik (HDL). Dengan begitu, keseimbangan kolesterol dalam tubuh bisa lebih terjaga dan jantung tetap sehat.
Aktivitas fisik adalah salah satu cara paling efektif untuk meningkatkan kolesterol baik dan menurunkan kolesterol jahat. Olahraga seperti jalan cepat, berenang, bersepeda, atau bahkan sekadar naik-turun tangga bisa membantu meningkatkan kesehatan jantung. Idealnya, lakukan olahraga setidaknya 30 menit per hari, 5 kali seminggu.
Kalau belum terbiasa olahraga, mulai saja dengan hal-hal sederhana. Misalnya, parkir kendaraan sedikit lebih jauh dari tujuan, naik tangga daripada eskalator, atau melakukan peregangan di sela-sela pekerjaan. Yang penting, tubuh tetap aktif dan tidak terlalu banyak duduk diam dalam waktu lama.
Sterol dan stanol adalah senyawa alami yang ditemukan dalam buah, sayur, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Senyawa ini bekerja dengan cara menghambat penyerapan kolesterol di usus, sehingga kadar kolesterol dalam darah bisa turun. Beberapa produk makanan seperti margarin dan yogurt juga sudah difortifikasi dengan sterol dan stanol untuk membantu menurunkan kadar kolesterol secara alami.
Meski begitu, jangan hanya mengandalkan makanan fortifikasi saja. Sebaiknya, tetap konsumsi makanan segar dan alami yang mengandung nutrisi lengkap agar tubuh tetap sehat secara keseluruhan. Kombinasi pola makan seimbang dengan sterol dan stanol alami bisa jadi strategi jitu untuk menjaga kolesterol tetap terkendali.
Red yeast rice atau beras ragi merah adalah bahan alami yang sering digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok. Kandungan di dalamnya, seperti monacolin K, memiliki efek yang mirip dengan obat statin untuk menurunkan kolesterol. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa red yeast rice bisa membantu mengurangi kadar LDL dalam darah secara signifikan.
Namun, ada satu hal yang perlu diperhatikan. Produk red yeast rice di pasaran bisa memiliki kualitas yang berbeda-beda, dan beberapa mungkin mengandung zat tambahan yang kurang aman. Oleh karena itu, jika ingin mencobanya, lebih baik konsultasi dulu dengan dokter atau ahli gizi untuk membantu memastikan dosis yang tepat dan keamanan penggunaannya.
Asam lemak omega-3 terkenal dengan manfaatnya dalam menjaga kesehatan jantung dan menurunkan kadar trigliserida. Omega-3 bisa ditemukan dalam ikan berlemak seperti salmon, makarel, dan sarden. Selain itu, makanan seperti biji rami, kenari, dan chia seed juga kaya akan omega-3 dan bisa menjadi pilihan alternatif bagi yang tidak mengonsumsi ikan.
Rutin mengonsumsi makanan tinggi omega-3 bisa membantu mengurangi peradangan dalam tubuh, menurunkan tekanan darah, dan meningkatkan kadar kolesterol baik. Kalau merasa sulit mendapatkan cukup omega-3 dari makanan sehari-hari, suplemen minyak ikan juga bisa menjadi solusi, tapi tetap harus dikonsumsi sesuai anjuran agar tidak berlebihan.
Menurunkan kolesterol tidak selalu harus dengan obat-obatan. Dengan pola makan sehat, rajin bergerak, dan memanfaatkan bahan alami seperti sterol, red yeast rice, dan omega-3, kadar kolesterol bisa tetap terkendali secara alami. Yang penting, lakukan perubahan gaya hidup secara konsisten dan tetap periksa kesehatan secara rutin. Jaga kesehatan sejak sekarang, karena lebih baik mencegah daripada mengobati!