5 Cara Alkohol Memengaruhi Otak, Fakta yang Perlu Kamu Tahu

- Alkohol memengaruhi neurotransmiter otak, menyebabkan reaksi lambat dan koordinasi tubuh kacau.
- Konsumsi alkohol berlebih dapat menyebabkan blackout dan gangguan memori karena pengaruhnya terhadap hippocampus.
- Alkohol mengganggu kadar dopamin, yang membuat suasana hati ceria namun berujung pada depresi ringan keesokan harinya.
Pernah merasa dunia sedikit lebih lucu setelah segelas alkohol? Atau malah lupa dengan apa yang terjadi semalam? Alkohol memang sering menjadi bagian dari momen santai, tapi dampaknya pada otak jauh lebih kompleks dari sekadar tawa atau lupa.
Dalam artikel ini, akan dibahas bagaimana alkohol memengaruhi otakmu secara ilmiah. Siap-siap terkejut, ya!
1. Memperlambat aktivitas otak

Alkohol bekerja seperti tombol pause pada otakmu. Ketika diminum, alkohol mengganggu neurotransmiter, yaitu zat kimia yang membantu otak mengirimkan pesan. Efeknya? Reaksi jadi lebih lambat, konsentrasi menurun, dan koordinasi tubuh kacau.
Alkohol menekan aktivitas sistem saraf pusat, itulah mengapa kamu bisa merasa lebih santai. Tapi hati-hati, kalau terlalu banyak, relaksasi ini bisa berubah menjadi hilangnya kontrol tubuh sepenuhnya.
2. Mengacaukan memori

Pernah mendengar istilah blackout? Ini adalah kondisi di mana otakmu kesulitan menyimpan kenangan baru akibat konsumsi alkohol berlebih. Alkohol memengaruhi hippocampus, bagian otak yang bertugas merekam memori.
Meskipun kamu merasa sadar, otakmu sebenarnya off untuk mencatat kejadian. Jadi, kalau kamu lupa kenapa barang-barang di rumah berantakan, ya, salahkan alkohol!
3. Meningkatkan rasa bahagia untuk sementara

Alkohol memengaruhi kadar dopamin, zat kimia yang bertanggung jawab atas perasaan bahagia. Inilah alasan mengapa segelas minuman bisa membuat suasana hati lebih ceria. Tapi, efek ini hanya sementara.
Setelah kadar alkohol menurun, otakmu bisa mengalami penurunan dopamin, yang sering kali berujung pada perasaan lesu atau depresi ringan keesokan harinya. Jadi, kebahagiaan instan ini ada bayarannya.
4. Menggangu kualitas tidur

Meskipun alkohol bisa membuatmu cepat tertidur, itu bukanlah kualitas tidur yang baik. Alkohol mengganggu siklus tidur REM (Rapid Eye Movement), yang penting untuk memulihkan otak dan tubuh.
Minum alkohol sebelum tidur bisa menyebabkan tidur yang lebih ringan dan sering terbangun di malam hari. Jadi, kalau kamu merasa kelelahan setelah malam minum-minum, itu karena otakmu sebenarnya belum benar-benar beristirahat.
5. Meningkatkan risiko kecanduan

Alkohol adalah zat adiktif yang bisa membuat otakmu menginginkannya lagi dan lagi. Hal ini disebabkan oleh perubahan pada sistem penghargaan di otak, yang membuat konsumsi alkohol terasa seperti kebutuhan, bukan pilihan.
Risiko kecanduan meningkat seiring seringnya konsumsi alkohol, terutama jika diminum dalam jumlah besar. Ini bisa menciptakan lingkaran setan yang sulit dihentikan tanpa bantuan profesional.
Alkohol mungkin menjadi bagian dari kehidupan sosialmu, tetapi dampaknya pada otak tidak bisa diabaikan. Dari memengaruhi ingatan hingga meningkatkan risiko kecanduan, alkohol memberikan dampak jangka pendek dan panjang yang signifikan. Mulailah mempertimbangkan pilihan yang lebih sehat untuk menjaga otak tetap optimal. Ingat, otakmu adalah aset berharga, jangan sia-siakan hanya demi sesaat kesenangan.