Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pasangan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Intinya sih...

  • Kritik membangun bertujuan membantu berkembang dan fokus pada solusi, masukan spesifik, relevan, dan memotivasi.
  • Kritik yang menjatuhkan fokus pada merendahkan tanpa solusi, disampaikan dengan nada kasar dan bikin tersinggung.
  • Kritik membangun selalu diiringi solusi konkret dan membuat termotivasi untuk memperbaiki diri.

Pernahkah kamu merasa bingung saat menerima kritik? Apakah itu membangun atau justru menjatuhkanmu? Kritik memang sering kali hadir dalam berbagai aspek kehidupan, baik di tempat kerja, sekolah, atau dalam hubungan pribadi. Meski bisa bikin down, kritik juga memiliki potensi untuk jadi alat yang ampuh dalam pengembangan diri. Yang penting, kamu harus bisa bedain mana kritik yang membangun dan mana yang hanya mau ngejatuhin.

Nah, biar nggak salah paham dan baper nggak jelas, yuk pelajari lima cara buat bedain kritik membangun dan yang menjatuhkan. Dengan begitu, kamu bisa lebih bijak dalam menerima maupun memberikan kritik. Ini dia lima caranya!

1. Tujuan kritik, membantu atau menjatuhkan?

ilustrasi pasangan (pexels.com/Yan Krukau)

Kritik membangun punya tujuan jelas, yaitu membantu kamu buat berkembang dan jadi lebih baik. Biasanya, kritik ini disampaikan dengan niat baik dan fokus pada solusi. Orang yang ngasih kritik membangun bakal kasih masukan yang spesifik, relevan, dan tentunya bisa bikin kamu lebih maju.

Sebaliknya, kritik yang menjatuhkan biasanya lebih fokus buat merendahkan atau bikin kamu down. Nggak ada solusi yang jelas, dan yang ada cuma sorotan pada kesalahan atau kekurangan yang kamu punya.

2. Nada dan bahasa yang digunakan, positif atau merendahkan?

ilustrasi pasangan (pexels.com/George Pak)

Perhatikan nada dan bahasa yang dipakai saat seseorang mengkritik kamu. Kritik membangun disampaikan dengan nada yang positif, sopan, dan nggak bikin kamu tersinggung. Orang yang memberikan kritik ini akan berusaha menyampaikan dengan cara yang bikin kamu tetap merasa dihargai, sekaligus termotivasi buat memperbaiki diri.

Sebaliknya, kritik menjatuhkan sering kali disampaikan dengan nada kasar, merendahkan, dan nggak peduli sama perasaanmu. Kata-kata yang digunakan biasanya bikin sakit hati dan bikin kamu merasa nggak ada harganya.

3. Fokus kritik, tindakan atau kepribadian?

ilustrasi teman (pexels.com/Zen Chung)

Kritik membangun akan fokus pada apa yang bisa diperbaiki dari tindakan atau pekerjaan kamu. Misalnya, "Presentasinya oke, tapi bakal lebih keren kalau kamu latihan lebih banyak lagi." Ada masukan yang jelas dan bisa kamu terapkan buat jadi lebih baik.

Di sisi lain, kritik yang menjatuhkan lebih sering menyerang kepribadian kamu. Contohnya, "Kamu emang nggak pernah bisa bener kalau urusan ini." Alih-alih fokus ke solusi, yang ada cuma nyalahin diri kamu sebagai pribadi.

4. Memberikan solusi, ada saran atau hanya kritik?

ilustrasi bekerja (pexels.com/cottonbro studio)

Kritik membangun selalu diiringi dengan solusi atau saran konkret. Orang yang memberikan kritik ini akan kasih kamu ide-ide yang bisa langsung kamu terapkan buat memperbaiki diri. Mereka nggak cuma nunjukin apa yang salah, tapi juga kasih tahu gimana cara memperbaikinya.

Sebaliknya, kritik yang menjatuhkan cuma fokus pada kesalahan tanpa ada solusi apa pun. Biasanya, orang yang ngasih kritik kayak gini nggak peduli sama kemajuanmu dan cuma fokus buat cari kesalahan kamu.

5. Efek setelah menerima kritik, termotivasi atau putus asa?

ilustrasi bekerja (pexels.com/Yan Krukau)

Perbedaan lainnya bisa dilihat dari efek setelah kamu menerima kritik. Kritik membangun biasanya bikin kamu termotivasi buat memperbaiki diri. Kamu merasa didukung dan dihargai dalam proses pengembangan diri, sehingga kamu semangat buat jadi lebih baik.

Sementara itu, kritik yang menjatuhkan justru bikin kamu merasa nggak berharga dan kehilangan motivasi. Kritik ini bikin kamu merasa nggak dihargai dan susah buat bangkit lagi.

Dengan memahami perbedaan antara kritik membangun dan kritik yang menjatuhkan, kamu bisa lebih bijak dalam menghadapi kritik yang datang. Ingat, kritik yang baik adalah yang bikin kamu tumbuh dan berkembang, bukan yang bikin kamu jatuh. Jadi, bijak-bijaklah dalam menerima dan memberikan kritik, ya!

Editorial Team