5 Cara Mengatasi Post-Holiday Blues Sebelum Masuk Sekolah Lagi

Selama liburan, tidur jam 2 pagi lalu bangun siang jadi hal biasa. Tapi kalau itu terus dibawa saat sekolah mulai, tubuhmu bakal kaget dan lelah seharian. Mulailah atur ulang jam tidur satu minggu sebelum masuk sekolah, agar tubuh pelan-pelan menyesuaikan.

Kebiasaan tidur yang baik sangat berpengaruh pada suasana hati dan konsentrasi. Kalau ritme tubuh kembali normal, kamu akan lebih siap secara fisik dan mental. Gak ada salahnya pakai alarm atau batasi screen time supaya gak kebablasan begadang.

Minggu pertama sekolah gak harus selalu berat dan melelahkan. Coba susun rencana kecil yang menyenangkan, seperti bawa bekal favorit atau pakai outfit yang bikin percaya diri. Hal-hal kecil ini bisa jadi pemantik semangat buat kembali beraktivitas.

Dengan punya sesuatu yang dinantikan, kamu gak akan terlalu fokus pada kesedihan karena liburan usai. Justru kamu punya motivasi baru buat menjalani hari. Mulailah dari hal simpel yang bisa kamu kontrol sendiri.

Sebelum kembali ke padatnya tugas sekolah, coba luangkan waktu untuk mengingat momen liburan. Apa saja hal yang bikin kamu bahagia? Apa pelajaran yang kamu dapatkan selama libur?

Refleksi bisa membantu kamu memaknai liburan sebagai pengalaman, bukan sekadar pelarian. Dengan begitu, kamu bisa lebih siap menutup satu fase dan membuka yang baru. Tuliskan dalam jurnal atau cukup dibisikkan dalam hati, yang penting kamu mengakui dan menghargai waktumu.

Kembali ke sekolah gak berarti kamu harus langsung jadi versi terbaik dari dirimu dalam semalam. Gak perlu langsung produktif, rajin, dan aktif di hari pertama. Fokus saja pada satu langkah kecil yang realistis, seperti hadir penuh di kelas atau menyelesaikan satu tugas.

Dengan begitu, kamu gak akan merasa terbebani oleh ekspektasi yang terlalu tinggi. Tekanan justru bisa memperparah post-holiday blues dan bikin kamu cepat burnout. Jangan buru-buru, yang penting konsisten kembali ke jalurmu.

Kamu gak harus menghadapi transisi ini sendirian. Kalau merasa sedih, berat, atau cemas, coba cerita ke teman dekat atau guru yang kamu percaya. Kadang, perasaan jadi lebih ringan saat didengar dan dipahami.

Berbagi bisa membuka ruang untuk saling dukung, apalagi kalau ternyata temanmu juga merasakan hal yang sama. Gak ada salahnya minta bantuan atau sekadar mencari teman ngobrol. Ingat, menjaga kesehatan mental juga bagian dari persiapan belajar yang sehat.

Post-holiday blues itu wajar dan bisa dialami siapa saja, apalagi kalau liburannya terasa terlalu singkat. Tapi bukan berarti kamu harus terpuruk atau membiarkannya berlarut-larut. Yuk, atur ulang langkahmu dan siapkan diri menyambut semester baru dengan lebih tenang dan penuh semangat!