Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Fakta Bisakah Buku Menyelamatkan Kamu dari Dunia Digital

ilustrasi buku (pexels.com/Pixabay)
Intinya sih...
  • Membaca buku dapat mengurangi stres hingga 68% dalam 6 menit, lebih efektif daripada mendengarkan musik atau berjalan santai.
  • Membaca melatih otak, meningkatkan daya ingat, konsentrasi, dan kemampuan berpikir kritis, serta mengurangi risiko penyakit neurodegeneratif.
  • Membaca novel membantu memahami emosi dan perspektif orang lain, meningkatkan empati, serta membantu tidur nyenyak tanpa gangguan cahaya biru layar gadget.

Di era digital ini, layar mendominasi kehidupan sehari-hari. Kamu terus-menerus terpapar informasi dalam jumlah besar, yang sering kali membuat otak kelelahan dan sulit berkonsentrasi.

Tak jarang, kamu merasa gelisah, teralihkan, dan sulit menikmati momen tanpa tergoda untuk mengecek notifikasi. Membaca buku bisa menjadi pelarian yang menenangkan. Buku menawarkan kesempatan untuk berhenti sejenak, melepaskan diri dari layar, dan menyelami dunia yang lebih tenang dan mendalam.

Tapi, benarkah buku bisa menyelamatkan kamu dari dampak negatif era digital? Nah, ini dia 5 alasan mengapa membaca buku bisa menjadi penyelamat di tengah dunia yang semakin digital ini. Yuk simak! 

1. Membaca buku meningkatkan kesehatan mental

ilustrasi membaca (unsplash.com/Blaz Photo)

Membaca buku bukan hanya tentang menambah wawasan, tetapi juga memiliki manfaat besar bagi kesehatan mental. Membaca dapat membantu mengurangi stres dengan menurunkan detak jantung dan merelaksasi otot-otot yang tegang.

Membaca selama 6 menit saja dapat mengurangi tingkat stres hingga 68%. Efeknya bahkan lebih menenangkan dibandingkan mendengarkan musik atau berjalan santai. Ketika kamu terhanyut dalam cerita yang menarik, kamu melupakan kekhawatiran sejenak dan memberikan waktu bagi pikiran untuk beristirahat. Dalam jangka panjang, membaca secara rutin bisa menjadi kebiasaan yang membantu mengelola kecemasan dan meningkatkan ketenangan batin.

2. Mempertajam fungsi kognitif dan daya ingat

ilustrasi membaca (pexels.com/Vincenzo Malagoli)

Otak membutuhkan latihan agar tetap tajam, dan membaca buku adalah salah satu cara terbaik untuk melatihnya. Saat membaca, kamu harus mengingat berbagai elemen cerita, seperti karakter, alur, dan detail penting lainnya. Proses ini melibatkan otak secara aktif, memperkuat koneksi antar sel saraf, dan meningkatkan daya ingat.

Orang yang sering membaca atau melakukan aktivitas kognitif lainnya memiliki risiko lebih rendah terkena penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer. Selain itu, membaca juga meningkatkan konsentrasi dan kemampuan berpikir kritis, yang sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari. Dalam dunia digital yang penuh dengan gangguan, kebiasaan membaca dapat membantumu kembali fokus dan mengasah kemampuan berpikir lebih mendalam.

3. Membantu meningkatkan empati dan kecerdasan emosional

ilustrasi membangun empati (unsplash.com/Etienne Boulanger)

Membaca buku, terutama novel yang berisi kisah-kisah mendalam tentang kehidupan manusia, membantu memahami emosi dan perspektif orang lain. Ketika menyelami dunia seorang tokoh, kamu ikut merasakan perasaan, kesulitan, dan kebahagiaan mereka.

Membaca sastra fiksi dapat meningkatkan kemampuan seseorang dalam memahami emosi orang lain dan memperkuat empati. Dengan kata lain, semakin banyak kamu membaca cerita tentang kehidupan orang lain, semakin baik juga kamu dalam memahami dan merespons perasaan di dunia nyata. Hal ini sangat penting di era digital, di mana komunikasi sering kali terjadi secara singkat melalui teks dan emoji, yang bisa membuatmu kehilangan koneksi emosional yang lebih dalam.

4. Mengurangi waktu layar dan dampak negatifnya

ilustrasi sosmed (unsplash.com/Priscilla Du Preez 🇨🇦)

Terlalu banyak waktu yang dihabiskan di depan layar, terutama sebelum tidur, bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Cahaya biru dari layar smarthpone, tablet, atau komputer dapat mengganggu produksi melatonin, hormon yang membantu kamu tidur nyenyak. Akibatnya, kamu jadi sulit tidur, kurang istirahat, dan mudah merasa lelah keesokan harinya.

Beralih ke membaca buku fisik sebelum tidur dapat membantu tubuh dan otak lebih rileks, sehingga kamu bisa tidur lebih nyenyak. Selain itu, membaca juga dapat mengurangi ketergantunganmu terhadap media sosial, yang sering kali membuatmu terjebak dalam lingkaran perbandingan sosial dan kecemasan. Dengan menggantikan kebiasaan scrolling dengan membaca, kamu bisa mendapatkan ketenangan pikiran dan tidur yang lebih berkualitas. 

5. Meningkatkan kemampuan fokus dan konsentrasi

ilustrasi konsentrasi (unsplash.com/Nubelson Fernandes)

Dunia digital sering kali membuat kamu kehilangan kemampuan untuk fokus dalam jangka waktu lama. Notifikasi, pesan singkat, dan konten yang terus-menerus diperbarui membuat perhatian terpecah, sehingga sulit untuk benar-benar mendalami satu tugas. Membaca buku membutuhkan konsentrasi penuh, karena kamu harus mengikuti alur cerita atau memahami konsep yang lebih kompleks.

Dengan melatih otak untuk fokus lebih lama, kamu bisa mengembangkan kemampuan konsentrasi yang lebih baik di berbagai aspek kehidupan, seperti dalam pekerjaan, studi, atau percakapan dengan orang lain. Sangat disarankan untuk membaca setidaknya 30 menit setiap hari sebagai latihan untuk mengembalikan kemampuan fokus yang mulai berkurang akibat dunia digital.

Membaca buku bukan hanya sekadar hobi, tetapi juga cara yang efektif untuk mengurangi dampak negatif dari dunia digital. Dengan membaca, kamu bisa meningkatkan kesehatan mental, mempertajam daya pikir, menumbuhkan empati, mengurangi ketergantungan pada layar, dan melatih fokus.

Di era yang penuh distraksi ini, meluangkan waktu untuk membaca bisa menjadi langkah kecil yang membawa perubahan besar dalam hidupmu. Jadi, kapan terakhir kali kamu benar-benar tenggelam dalam sebuah buku? Mungkin inilah saat yang tepat untuk mulai lagi! 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ignatius Drajat Krisna Jati
EditorIgnatius Drajat Krisna Jati
Follow Us