5 Fakta Film American Pie, Lebih dari Sekedar Komedi Seks!

Adam Herz, penulis naskah American Pie, berhasil menyelesaikan draft pertama hanya dalam enam minggu. Dia terinspirasi oleh film-film remaja era 80-an yang berani dan tanpa sensor, yang menggambarkan pengalaman seksual remaja dengan cara yang lucu dan kadang keterlaluan. Film-film seperti Porky’s dan Bachelor Party menjadi referensi utama Herz dalam menciptakan dunia yang penuh dengan humor dan kejutan.

Selain itu, Herz ingin menciptakan sesuatu yang autentik dan relatable bagi penonton muda. Dia menghabiskan waktu berjam-jam untuk memastikan bahwa dialog dan situasi dalam naskah benar-benar merefleksikan pengalaman remaja. Hasilnya adalah sebuah naskah yang penuh dengan kejujuran dan kecerdasan, yang akhirnya menjadi salah satu komedi remaja paling ikonik sepanjang masa.

Sebelum menjadi American Pie, film ini memiliki judul yang sangat panjang dan tidak biasa. Judul asli yang diberikan oleh Adam Herz adalah Untitled Teenage Sex Comedy That Can Be Made For Under $10 Million That Most Readers Will Probably Hate But I Think You Will Love. Judul ini mencerminkan humor dan keberanian yang ingin ditampilkan Herz dalam filmnya.

Namun, selama proses produksi, judul tersebut dirasa terlalu panjang dan tidak praktis. Setelah beberapa pertimbangan dan uji coba dengan penonton, judul diubah menjadi Great Falls, dan akhirnya menjadi American Pie. Judul baru ini tidak hanya lebih singkat dan menarik, tapi juga berhasil menangkap esensi dari film tersebut, yaitu pengalaman remaja Amerika yang manis dan pahit.

American Pie hampir saja tidak bisa ditonton oleh target audiensnya. MPAA awalnya memberikan rating NC-17 kepada film ini, yang berarti film ini terlalu eksplisit untuk ditonton oleh mereka yang berusia di bawah 17 tahun. Hal ini disebabkan oleh beberapa adegan yang dianggap terlalu berani, termasuk adegan pie yang terkenal itu.

Namun, para pembuat film tidak menyerah. Mereka melakukan beberapa perubahan dan pengeditan pada adegan tersebut untuk memastikan bahwa film ini bisa dinikmati oleh penonton yang lebih luas. Upaya mereka membuahkan hasil, dan film ini akhirnya mendapatkan rating R, yang memungkinkan remaja untuk menonton film ini dengan pengawasan orang dewasa.

Seann William Scott, yang memerankan karakter Stifler, menerima bayaran yang sangat rendah untuk perannya dalam American Pie. Dengan hanya $8,000, Scott membawa kehidupan ke salah satu karakter paling ikonik dalam sejarah film komedi remaja. Ini menunjukkan bahwa terkadang, gaji tidak mencerminkan dampak yang akan ditimbulkan oleh sebuah peran.

Meskipun dibayar murah, Scott memberikan penampilan yang luar biasa dan menjadi salah satu bintang breakout dari film tersebut. Perannya sebagai Stifler tidak hanya membuatnya terkenal, tapi juga membuka pintu untuk berbagai peran lain dalam karirnya yang sukses.

Eugene Levy, yang memerankan ayah Jim, memiliki pandangan yang sangat spesifik tentang bagaimana karakternya harus diperankan. Dia merasa bahwa versi asli karakter tersebut terlalu aneh dan tidak realistis. Karena itu, dia mengancam akan mundur dari film kecuali dia diberikan kebebasan untuk mengimprovisasi dialognya.

Levy ingin memastikan bahwa karakternya diperankan sebagai ayah yang nyata dan kuno, yang bisa memberikan kehangatan dan kebijaksanaan kepada film tersebut. Keputusannya untuk mengimprovisasi membantu menciptakan beberapa momen paling tulus dan mengharukan dalam film, yang menambah kedalaman pada narasi yang sebagian besar ringan dan lucu.

Meskipun sudah lebih dari 20 tahun sejak dirilis, American Pie masih menjadi film favorit banyak orang. Film ini is a must-watch bagi kamu yang mencari film komedi klasik yang lucu dan menghibur. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, tonton American Pie sekarang dan bersiaplah untuk tertawa terbahak-bahak!