ilustrasi wanita tua (pexels.com/LinkedIn Sales Navigator)
Meskipun otak mengalami penyusutan, penelitian menunjukkan bahwa otak masih mampu membentuk sel-sel baru bahkan di usia lanjut. Proses ini disebut neurogenesis, dan biasanya terjadi di hippocampus. Aktivitas seperti belajar hal baru, bersosialisasi, serta olahraga bisa merangsang pertumbuhan sel otak baru. Dengan kata lain, otak sebenarnya punya kemampuan untuk tetap muda asalkan dirangsang dengan cara yang benar.
Menariknya lagi, hubungan sosial yang sehat ternyata berperan sama pentingnya dengan pola makan atau olahraga. Rasa kesepian bisa berdampak buruk pada otak, bahkan setara dengan kebiasaan merokok. Itulah sebabnya menjaga koneksi dengan keluarga, teman, atau komunitas sangat penting untuk kesehatan otak jangka panjang. Jadi, jangan ragu untuk terus berinteraksi, mencoba hal baru, dan menjaga semangat hidup, karena semua itu membantu otak tetap segar dan berfungsi optimal.
Penyusutan otak memang sesuatu yang tidak bisa dihindari, tetapi bukan berarti tidak bisa dilawan. Dengan langkah sederhana seperti tidur cukup, menjaga pola makan sehat, rutin berolahraga, hingga tetap aktif secara sosial, proses penyusutan bisa diperlambat secara signifikan. Otak adalah aset terbesar kita, jadi rawatlah sejak sekarang agar tetap tajam dan sehat di masa depan. Mulailah hari ini dengan satu langkah kecil, misalnya berjalan kaki sebentar, menghubungi teman, atau membaca sesuatu yang baru.