Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Film dan series action 2025 (dok. Come and See Pictures / Pengepungan di Bukit Duri | dok. Vidio / Bad Guys)

Film action, menjadi salah satu genre yang cukup digemari di Indonesia, tetapi sayang jumlah produksinya terbilang minim. Hal ini terlihat dari jumlah film action yang berhasil tembus box office tidak sebanyak genre lain, seperti Sayap-Sayap Patah (2022) Mencuri Raden Saleh (2022) atau 13 Bom di Jakarta (2023).

Memasuki tahun 2025 ini, genre action sepertinya akan mengalami cukup perkembengan, dengan hadirnya film dan serial bergenre action. Di awal tahun saja, ada sekitar 5 film dan serial action yang telah mengumumkan tanggal dan tahun tayangnya. Terbaru adalah serial Bad Guys yang mengadaptasi film Korea Selatan, hingga Pengepungan di Bukit Duri yang menjadi karya terbaru Joko Anwar. Yuk kita simak 5 film dan serial action di bawah ini.

1. Pengepungan di Bukit Duri

Pengepungan di Bukit Duri (dok. Come and See Pictures / Pengepungan di Bukit Duri)

Pertama adalah Pengepungan di Bukit Duri, tayang perdana di 17 April 2025. Menjadi film kesebelas dari sutradara Joko Anwar, Pengepungan di Bukit Duri siap menawarkan genre action yang disebut-sebut lebih menakutkan dari film horor. Film ini akan diramaikan Morgan Oey, Hana Pitrashata Malasan, Omara Esteghlal, Endy Erfian, dan Fatih Unru.

Menjadi karya kolaborasi Come and See Pictures dengan Amazon MGM, Pengepungan di Bukit Duri mengikuti perjalanan penuh tantangan dari seorang anak muda bernama Edwin, dengan menjadi guru di sekolah buangan. Edwin sebagai guru baru, harus menghadapi siswa dan siswi yang kerap berkelahi hingga saling membunuh satu sama lain.

Resiko besar yang diambil Edwin ini, bermula dari permintaan sang kakak untuk mencari keberadaan ponakannya yang telah lama hilang. Dikabarkan memiliki hubungan yang erat dengan sekolah tempat bekerjanya saat ini, Edwin siap mempertaruhkan nyawa demi menemukan keponakannya tersebut.

2. Perang Kota

Perang Kota (dok. Starvision Plus / Perang Kota)

Beralih dengan film produksi dari Starvision Plus, selanjutnya adalah Perang Kota. Tayang sejak 30 April 2025 secara masal, Perang Kota tayang terlebih dahulu di Festival Film Internasional Rotterdam 2025. Perang Kota sendiri menggandeng cast papan atas seperti Jerome Kurnia, Ariel Tatum dan Chicco Jerikho.

Mengadaptasi novel berjudul Jalan Tak Ada Ujung, Perang Kota menceritakan tentang seorang mantan pejuang kemerdekaan yang kini berprofesi sebagai guru, bernama Isa. Di balik sosoknya yang terlihat gagah, Isa ternyata memiliki masalah ranjang berupa impotensi, yang disebabkan trauma saat perang.

Di samping menjadi guru, Isa juga masih diberikan beberapa misi penting, salah satunya adalah membunuh petinggi besar dari Belanda, yang dianggap menggangu kemerdekaan Indonesia. Padahal saat itu, istri Isa yang dikenal sangat cantik dan mempesona, tengah didekati oleh pria muda, yang berasal dari keluarga kaya raya.

3. The Verdict

The Verdict (dok. The Lamp / The Verdict )

Menjadi kolaborasi dari Indonesia dan Korea Selatan, The Verdict direncanakan tayang di tahun ini. Film ini juga akan digarap Lee Chang-hee, sutradara series Strangers From Hell (2019) dan Yusron Fuadi sutradara film Tengkorak (2017). Dibintangi Reza Rahadian, Rio Dewanto, Dimas Aditya, Niken Anjani, Bizael Tanasale, Karina Salim dan Vonny Anggraini. 

The Verdict menceritakan tentang Rakka, seorang petugas keamanan negara yang penuh dengan ambisi membalaskan dendam. Tepat di hari perayaan kesuksesan, Rakka menemukan bahwa sang istri meninggal dunia dengan tragis. Kemungkinan besar, kematian ini disebabkan oleh seseorang, yang berhubungan dengan pekerjaan Rakka.

4. Scandal 3: The Final & Sexiest

Scandal 3 (dok. Vidio / Scandal 3)

Beralih ke series original dari Vidio, selanjutnya adalah Scandal 3: The Final & Sexiest. Menjadi penutup dari serial berjudul Scandal, season ketiganya ini masih mengangkat dunia prostitusi, dengan bintang utama Ibnu Jamilo, Al Ghazali, dan Zsazsa Utari. 

Cerita yang diangkat berpusat pada seorang polisi wanita bernama Nadya, yang memiliki tekanan besar untuk menjadi polisi dengan pangkat tinggi, mengingat ayah dan kakaknya juga berprofesi sebagai polisi. Namun di saat berjuang untuk naik pangkat, Nadya malah dijebak hingga jabatannya sebagai polisi, terpaksa harus dicopot secara tidak hormat.

Nadya yang kini tidak memiliki apa-apa, bekerja sama dengan salah satu polisi senior untuk mengembalikan nama baiknya, dengan berpura-pura dan terjun ke dunia prostitusi. Dia rela menjual tubuhnya demi tugas, sembari mengungkap kasus prostitusi, yang memakan banyak korban. Namun tanpa disadari, Nadya malah jatuh cinta dengan salah satu mucikari.

5. Bad Guys

Bad Guys (dok. Vidio / Bad Guys)

Tengah mengawali beberapa episode perdanya, terakhir adalah Bad Guys. Sedang tayang di Vidio sejak 21 Februari, Bad Guys merupakan adaptasi film berjudul sama dari Korea Selatan. Ferry Pei Irawan dan William Chandra sendiri sebagai sutradara, dengan menggandeng Oka Antara hingga Dwi Sasono sebagai bintang utamanya.

Bad Guys menceritakan tentang Jaka, seorang detektif yang berjuang keras untuk mengungkap kasus peredaran narkoba yang banyak menimbulkan masalah. Namun tanpa disangka-sangka, selama ini Jaka berhadapan dengan gembong narkoba paling besar, yang siap menghabisi orang-orang di sekitarnya.

Tepat di hari ulang tahunnya, Jaka mendapatkan kabar paling mengecewakan, bahwa sang anak dibunuh, oleh orang-orang suruhan gembong narkoba. Tentunya kejadian ini membuat Jaka menjadi sangat marah, hingga dia memilih untuk membalaskan dendam dengan merekrut 3 orang narapidana kelas kakap.

Hampir dari kelima film dan serial action di atas, ternyata dimulai dengan munculnya rasa dendam hingga membongkar rantai kejahatan yang terjadi di Indonesia. Tidak lupa, tontonan di atas juga terbilang berani, dengan menyuguhkan isu-isu sentitif.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team