5 Film tentang Kisah Seorang Anak di Era Perang Dunia, Bikin Mewek!

The Book Thief adalah sebuah film drama yang diadaptasi dari novel karya Markus Zusak. Film yang disutradarai oleh Brian Percival ini mengambil latar di Jerman selama Perang Dunia II. Kisah ini penuh dengan keajaiban, kasih sayang, dan perjuangan yang terpancar dalam gelapnya kekejaman perang.

Film ini mengikuti perjalanan seorang gadis muda bernama Liesel Meminger (Sophie Nélisse) yang diadopsi oleh keluarga angkat di sebuah kota di Jerman.

Ia menemukan kekuatan dan keajaiban kata-kata saat mulai mencuri buku yang diselamatkan dari pembakaran tentara Nazi.

The Book Thief tidak hanya berkisah tentang seorang anak yang berjuang untuk bertahan hidup, tetapi juga menyajikan perspektif yang unik tentang bagaimana karya literatur menjadi cahaya penerang di tengah kerasnya dunia. Dengan visual yang memukau dan narasi yang kuat film ini berhasil menangkap nuansa dari novelnya dan memberikan cerita yang menyentuh hati para penontonnya.

Little Boy adalah sebuah film drama yang disutradarai oleh Alejandro Gómez Monteverde dan dirilis pada tahun 2015.

Pemeran utama dalam film ini adalah seorang bocah berusia delapan tahun bernama Pepper Flynt Busbee (Jakob Salvati), yang dikenal dengan julukan Little Boy karena tubuhnya yang kecil. Selain itu, film ini juga dibintangi Emily Watson, Tom Wilkinson, Michael Rapaport, Kevin James, dan David Henrie.

Berlatar selama Perang Dunia II, konflik Little Boy bermula setelah sang ayah mendapat perintah untuk bergabung dengan pasukan Amerika Serikat dalam perang melawan Jepang.

Hal ini membuat Little Boy sedih dan terus berdoa sembari menatap laut berharap agar ayahnya segera kembali dengan selamat.

Film ini menyoroti tentang kasih sayang dan rasa rindu sang anak kepada ayah tercintanya. Dengan penampilan yang mengesankan dari para aktor dan cerita yang mengharukan, film ini juga mengajarkan nilai-nilai pengorbanan dan harapan.

Ayla: The Daughter of War adalah sebuah film drama sejarah Turki yang dirilis pada tahun 2017 dan disutradarai oleh Can Ulkay.

Film yang berdasarkan kisah nyata dari Perang Korea ini ditulis oleh Yigit Güralp. Selain itu, film ini meraih banyak penghargaan internasional dan juga menjadil perwakilan negara Turki untuk ajang penghargaan Oscar tahun 2019.

Film ini mengisahkan tentang seorang gadis kecil bernama Ayla, yang ditemukan oleh sersan Angkatan Darat Turki bernama Suleyman Dilbirliği, di medan perang Korea pada tahun 1950.

Suleyman kemudian merawat dan membesarkan Ayla bak anak perempuannya sendiri. Meskipun mereka memiliki bahasa dan budaya yang berbeda, hubungan yang kuat antara Ayla dan Suleyman tidak dapat terpisahkan. Ayla: The Daughter of War berhasil memberikan perjalanan memilukan seorang anak di tengah kerasnya Perang Dunia II.

Goodbye Christopher Robin adalah sebuah film biografi drama yang dirilis pada tahun 2017.

Film ini mengisahkan tentang kehidupan penulis Inggris Alan Milne yang mengalami trauma setelah menjadi prajurit di Perang Dunia I. Karena kehadiran putranya, ia mulai membaik dan lahirlah cerita Winnie the Pooh yang menjadi sangat populer di seluruh dunia

Namun, ketenaran yang mendadak menyebabkan hubungan keluarga Alan menjadi renggang. Ia semakin sibuk dan menyebabkan Christopher kehilangan perhatian kedua orang tuanya.

Akibatnya, Christopher tumbuh dalam tekanan dan bully-an dari teman-teman sekolahnya. Pada akhirnya, setelah beranjak dewasa, Christopher memutuskan untuk mengikuti jejak ayahnya sebagai tentara di Perang Dunia II. Sesuai dengan judul film yang berarti Selamat Tinggal Christopher Robin, film ini menunjukkan kepergian sang anak dan penyesalan kedua orangtua

Jojo Rabbit adalah sebuah film satir komedi-drama yang dirilis pada tahun 2019. Film ini disutradarai oleh Taika Waititi yang juga berperan sebagai Adolf Hitler di dalamnya. Film ini diadaptasi dari novel Caging Skies karya Christine Leunens.

Berfokus pada seorang anak laki-laki Jerman berusia sepuluh tahun bernama Jojo Betzler (Roman Griffin Davis). Ia adalah seorang anak muda yang naif dan penuh semangat, yang memiliki pemikiran dan keyakinan yang terpatri oleh propaganda Nazi selama Perang Dunia II. Jojo Rabbit adalah film yang unik dan provokatif yang menggabungkan elemen komedi dengan tema-tema yang lebih serius seperti kejahatan perang, fanatisme, dan kemanusiaan.

Ketika kita memikirkan era perang dunia, seringkali yang terbayang adalah panorama kebrutalan dan kehancuran. Namun, di balik lapisan kekerasan itu, ada aspek lain yang sering terlupakan.

Hal itu adala perang tersebut juga memengaruhi kehidupan dan masa depan generasi masa mendatang, khususnya anak-anak. Bahkan saat ini pun kekejaman perang masih terjadi. Salah satu contohnya terjadi di tanah Palestina dengan begitu banyak anak tak berdosa yang menjadi korban kekejaman tentara zionis.