Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi binge eating (pexels.com/Artem Podrez)
ilustrasi binge eating (pexels.com/Artem Podrez)

Intinya sih...

  • Anoreksia nervosa: Dampak serius bagi tubuh dan emosi

  • Bulimia nervosa: Siklus makan dan muntah berbahaya

  • Binge eating disorder: Risiko obesitas dan masalah jantung

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Nafsu makan itu bukan cuma soal lapar atau kenyang. Kadang tubuh kasih sinyal yang bisa membingungkan, apalagi kalau sinyal itu berubah-ubah atau jadi ekstrem. Perubahan nafsu makan bisa jadi tanda ada yang nggak beres di tubuh.

Nah, ini dia 5 gangguan kesehatan yang berkaitan langsung sama nafsu makan, gimana dampaknya buat tubuh, dan tips buat mengatasinya. Yuk simak!

1. Anoreksia: Mengontrol diri jadi berbahaya

ilustrasi gangguan makan (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Anoreksia nervosa itu bukan sekadar gak mau makan atau diet ketat. Ini gangguan serius di mana seseorang jadi sangat takut gemuk, sampai-sampai rela menahan lapar terus-menerus. Orang dengan anoreksia bisa makan sangat sedikit, olahraga berlebihan, atau pakai cara ekstrem lain buat turunin berat badan. Masalahnya, dampaknya bukan cuma berat badan yang turun. Tubuh bisa kekurangan nutrisi parah, tulang jadi rapuh, tekanan darah rendah, jantung lemah, sampai bisa ganggu fungsi otak.

Yang bikin makin susah, penderita anoreksia sering nggak sadar kalau kondisinya udah bahaya dan cenderung nolak bantuan. Selain fisik, dampak emosionalnya juga berat. Mereka bisa ngerasa cemas, depresi, bahkan obsesif banget sama angka di timbangan. Butuh penanganan menyeluruh, mulai dari perawatan medis, edukasi nutrisi, sampai terapi psikologis supaya bisa pulih.

2. Bulimia nervosa: Terjebak dalam siklus makan dan muntah

ilustrasi makan (unsplash.com/Alex Haney)

Bulimia itu seperti lingkaran setan, makan banyak dalam waktu singkat, terus panik, lalu buru-buru ‘ngeluarin’ lagi dengan cara apapun, muntah, puasa, atau olahraga berlebihan. Sekilas, orang dengan bulimia bisa terlihat normal atau bahkan sehat, tapi sebenarnya tubuhnya dalam bahaya. Perilaku tersebut bisa ganggu keseimbangan elektrolit, bikin tenggorokan sakit terus, rusak gigi karena asam lambung, bahkan bikin jantung kena imbasnya.

Yang bahaya, semua itu bisa terjadi tanpa terlihat dari luar. Secara emosional, mereka sering merasa bersalah dan malu, tapi nggak bisa berhenti. Penanganannya biasanya lewat terapi perilaku, dukungan psikologis, dan kadang obat buat bantu stabilkan kondisi mentalnya.

3. Binge eating disorder: Saat makanan jadi pelarian

ilustrasi gangguan makan (pexels.com/Kaboompics.com)

Gangguan ini terjadi saat seseorang makan dalam jumlah besar secara berulang, bahkan ketika nggak lapar, lalu merasa bersalah setelahnya. Nggak seperti bulimia, orang dengan gangguan tersebut gak mencoba ‘membuang’ makanannya, jadi biasanya berat badannya naik drastis. Binge eating disorder bisa bikin seseorang berisiko tinggi mengalami obesitas, diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, dan masalah jantung.

Masalahnya bukan cuma soal fisik, tapi juga emosional. Banyak yang makan sebagai cara pelarian dari stres atau kesedihan. Penanganannya harus menyentuh akar emosionalnya. Terapi, konseling nutrisi, dan kadang pengobatan bisa bantu mengontrol dorongan makan berlebih dan memperbaiki hubungan seseorang dengan makanan.

4. Kehilangan nafsu makan: Gejala dari banyak masalah

ilustrasi makan (unsplash.com/Pablo Merchán Montes)

Nggak punya nafsu makan itu bisa disebabkan banyak hal, dari infeksi ringan, stres, sampai penyakit kronis kayak kanker atau gagal ginjal. Bahkan depresi dan kecemasan juga bisa bikin seseorang kehilangan selera makan. Kalau dibiarkan, kondisi itu bisa menyebabkan penurunan berat badan drastis, kekurangan nutrisi, lemas, dan daya tahan tubuh menurun.

Pada orangtua, kondisi itu bisa mempercepat risiko jatuh, tulang keropos, bahkan komplikasi serius lainnya. Yang paling penting adalah cari tahu penyebab utamanya. Kadang cukup dengan perbaikan pola makan dan suasana hati, tapi kalau sudah parah, butuh bantuan medis atau obat penambah nafsu makan.

5. Nafsu makan yang terganggu karena obat

ilustrasi obat (pexels.com/JESHOOTS.com)

Beberapa obat bisa ngaruh banget ke nafsu makan. Ada yang bikin nafsu makan hilang total, tapi ada juga yang malah bikin jadi doyan banget. Obat-obatan seperti Ozempic yang dipakai buat diabetes dan penurunan berat badan bisa menekan nafsu makan, tapi bisa juga bikin masalah makan makin parah buat sebagian orang. Efek samping itu bisa bikin berat badan turun drastis atau malah naik tanpa disadari.

Dampaknya bisa sampai ke kesehatan mental juga, terutama kalau perubahan tersebut bikin orang jadi stres atau nggak percaya diri. Kalau ngerasa nafsu makan berubah setelah minum obat, penting banget buat konsultasi sama dokter. Kadang dosisnya perlu diatur ulang, atau ditambah terapi pendukung biar efeknya nggak terlalu mengganggu.

Perubahan nafsu makan yang ekstrem bisa jadi sinyal bahwa tubuh lagi berusaha kasih tahu sesuatu. Bisa karena masalah fisik, bisa juga mental. Intinya, jangan anggap sepele. Kalau merasa ada yang nggak beres sama nafsu makanmu, sebaiknya segera cari bantuan. Makin cepat ditangani, makin besar peluang untuk pulih.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team